Menjalani kehidupan pernikahan, sama halnya kita sedang memulai sebuah petualangan. Banyak masalah, rintangan, ujian dan ragam hal lainnya yang seringkali menjadi tolok ukur seberapa kuat hati kita untuk mempertahankan pernikahan.
Tidak jarang orang beranggapan bahwa ketika seseorang memulai kehidupan pernikahan, sama halnya dia sedang memasuki pintu beragam kesusahan. Nyatanya, menikah memang tidak seindah kehidupan percintaan dalam sinetron maupun drama.
Makanya, dalam menjalani ibadah yang panjang itu, alangkah lebih baik jika kita memiliki prinsip terhadap bagaimana kita akan membangun sebuah rumah tangga. Prinsip sama halnya dengan pondasi kita. Ketika pondasi kuat, maka bangunan akan kokoh bertahan lama. Pun sebaliknya, jika pondasinya lemah maka akan sangat rentan sebuah bangunan untuk roboh dan berantakan.
Lalu, prinsip apa saja yang harus kita pahami dan teguhkan?
1. Menjadikan pernikahan bukan permainan
Yang pertama, kamu dan pasangan harus sepakat bahwa pernikahan yang akan diberlangsungkan bukan sebuah permainan.
Kini, sangat disayangkan ketika tidak sedikit orang yang menyepelekan perkara pernikahan. Mereka dengan mudah memutuskan menikah, lalu dengan mudahnya memutuskan untuk berpisah. Tidak butuh waktu lama pula untuk mereka kembali memutuskan untuk menikah lagi dan lagi.
Pernikahan seolah hanya sebuah perantara untuk memuaskan nafsu semata. Padahal kalau menuruti hawa nafsu, menikah dengan seribu orang pun tidak akan pernah cukup.
Jadi, kamu dan pasangan harus memahami kesiapan menikah, tujuan menikah dan bagaimana cara menjaga pernikahan agar rumah tangga yang akan dibangun bisa terjaga dengan baik.
2. Bekerja sama
Kerja sama dalam menjalani kehidupan rumah tangga sangat diperlukan. Banyak orang terlalu bergantung kepada pasangan dan beberapa yang lainnya justru terlalu mengandalkan. Akan lebih baik jika kamu dan pasangan bisa mengambil jalan tengah, yakni dengan cara bekerja sama.
Bekerja sama dalam kehidupan pernikahan, bisa dimulai dengan berbagi tugas menjalankan aktivitas harian. Hal-hal sederhana yang dilakukan bersama-sama akan terasa lebih ringan dan tentunya mengasyikkan.
Mengerjakan tugas rumah tangga, bukan tugas seorang perempuan. Pasalnya kewajiban perempuan hanyalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Sehingga, pria tidak perlu gengsi untuk membantu istrinya membersihkan rumah atau mencuci.
3. Mau belajar
Tidak ada manusia yang sempurna. Ketika menikah, baik kamu dan pasangan mungkin akan saling menyadari satu sama lain bahwa kalian memiliki sebuah kekurangan yang tidak bisa untuk ditutupi.
Kekurangan itu adalah milik semua orang. Namun mau belajar atau tidak, tidak semua orang berkemauan. Banyak dari kita yang justru berpangku tangan dan menganggap kekurangan sebagai pemberhentian. Padahal, kita masih bisa belajar banyak hal.
Belajar itu tidak harus di sekolah. Banyak hal sehari-hari, pengalaman, kesalahan diri sendiri, dan cerita dari orang lain yang bisa ditarik benang merah sebagai kesimpulan dan titik terang pembelajaran.
Kamu dan pasangan harus sepakat untuk menjadi pribadi yang mau belajar melalui banyak hal. Sehingga kalian akan terus berbenah diri menjadi pribadi yang semakin baik.
4. Fokus kepada pencegahan
Rumah tangga adalah tempatnya masalah dan hal yang indah. Ketika masalah itu terjadi, jangan sibuk untuk saling menyalahkan. Kamu dan pasangan harus saling memahami dan memberi peringatan kepada beberapa hal yang mungkin saja terjadi, dan bagaimana cara mencegahnya.
Fokus kepada cara mencegah suatu hal agar tidak sampai terjadi, merupakan sebuah usaha yang kamu dan pasangan bisa lakukan bersama-sama. Misalnya, berusaha untuk berhemat agar tidak sampai kekurangan uang. Tentu saja, tidak ada satupun dari kita yang ingin kekurangan uang. Tapi kebanyakan dari kita akan sibuk menyalahkan ketika tidak punya uang. Makanya, kita harus fokus kepada cara bagaimana supaya kita tidak kekurangan uang sebelum kita kekurangan uang. Hayo, pusing nggak tuh?
5. Saling menjaga
Saling menjaga menjadi hal yang sangat penting dan bisa menjadi sebuah perkara yang luas untuk diperbincangkan. Saling menjaga dalam pernikahan, bukan hanya saling melindungi dari penjahat. Namun juga bagaimana cara menjaga diri, menjaga martabat keluarga, menjaga kasih sayang agar tetap bertumbuh, dan lain sebagainya.
Dengan saling menjaga satu sama lain, kamu dan pasangan akan merasa lebih saling memiliki keterkaitan dalam menjaga hubungan pernikahan.
Itu dia 5 prinsip yang harus kamu tumbuhkan setelah menikah. Yuk, pelajari dari sekarang!
Baca Juga
-
Jarang Disadari, 4 Pengaruh Silent Treatment dalam Hubungan Rumah Tangga!
-
Yoursay dan Suara Semakin Melegenda, Selalu Menjadi Rumah untuk Penulisnya
-
4 Tips Tetap Rukun dengan Pasangan Meskipun Beda Pilihan Capres di Pemilu 2024
-
Taman Cerdas Soekarno Hatta Jebres, Multifungsi dan Favoritnya Semua Kalangan
-
Cantiknya Pantai Teluk Penyu Cilacap, Indahnya Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Bakal Isi Acara Istigasah, Seruan Boikot Nissa Sabyan Menggema di Media Sosial
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Siapa yang Dulu Bongkar Isu Nissa Sabyan dan Ayus Selingkuh? Kini Dikabarkan Sudah Resmi Menikah
-
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Dipuji Jadi Contoh Marriage is Not Scary, Netizen: Kuncinya Cuma Satu ...
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda