Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi pasangan yang sedih (Freepik/yanalya)

Banyak orang yang berusaha untuk mempertahankan hubungannya sekalipun hubungan tersebut dirasa menyakitkan. Tentu saja untuk mengakhiri sebuah hubungan rumah tangga, memang bukan hal yang mudah untuk diputuskan. Sehingga banyak orang rela mengorbankan perasaannya demi keutuhan keluarga. Lantas, apa saja yang menjadi pertimbangan banyak orang sehingga mereka rela melakukan hal yang sedemikian rupa?

1. Komitmen

Alasan pertama seseorang mempertahankan rumah tangga meski menyakitkan, adalah karena komitmen. Meskipun tidak semuanya, masih ada kok orang-orang yang menganggap sakral sebuah pernikahan. Dimana menikah adalah hal yang dilakukan sekali seumur hidup. Komitmen tersebut akan membuat seseorang mempertahankan hubungannya sampai bertemu maut. 

2. Terlalu cinta

Salah satu penyebab seseorang masih mempertahankan hubungan rumah tangga meskipun tidak harmonis, salah satunya dipengaruhi oleh faktor terlalu cinta. 

Di zaman seperti sekarang, mungkin banyak orang menyebutnya dengan 'bucin' atau budak cinta. Di mana apapun yang dilakukan, apa pun yang dirasakan dan bagaimana sebuah hubungan berjalan, tidak akan berpengaruh kepada perasaan seseorang yang sudah terlanjur mencintai pasangannya. 

3. Takut kehilangan

Banyak orang yang ketika memikirkan tentang perpisahan akan merasakan rasa takut kehilangan yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor. Mulai dari hubungan yang sudah terjalin dengan begitu lama, rasa bergantung yang tidak bisa dipalingkan, sampai bayangan tentang hal menyedihkan setelah perpisahan nantinya. 

Hal ini seringkali membuat seseorang menarik-ulur keputusan perihal perpisahan dan memilih untuk tetap mempertahankannya. 

4. Malas bertengkar

Pertengkaran merupakan hal yang melelahkan. Tidak sedikit orang yang berusaha untuk menghindarinya. Apalagi jika pasangannya adalah sosok yang keras dan emosional, maka banyangkan tentang pertengkaran adalah hal yang menakutkan. 

Orang-orang seringkali menunda pembicaraan mengenai perpisahan karena selalu berujung pada pertengkaran dan tidak jarang sampai menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Ingin menyampaikan, namun takut terluka lebih dalam. 

5. Menjaga nama baik keluarga 

Meskipun perpisahan dalam rumah tangga sudah banyak terjadi, namun tetap saja banyak orang yang berusaha mempertahankannya dengan alasan menjaga nama baik keluarga. Meskipun menjadi janda atau duda bukanlah hal yang buruk, namun kebanyakan orang lebih fokus pada pandangan orang-orang atau masyarakat di sekitarnya, ketimbang kenyamanan diri sendiri.

Menjadi gunjingan orang-orang, apalagi dengan pembicaraan yang simpang siur, seringkali menjadi perusak nama baik, maka banyak orang yang mempertimbangkan itu sebagai alasan utamanya. 

6. Mempertimbangkan kebutuhan nak 

Jika rumah tangga sudah di karuniai seorang anak, maka akan lebih berat lagi untuk memikirkan tentang perpisahan. 

Selayaknya orang tua pada umumnya kita tentu menginginkan anak kita tumbuh dalam keluarga yang lengkap. Pasalnya banyak sekali dampak yang terjadi pada anak broken home dan setiap orang tua tidak ingin dihantui perasaan bersalah karena hal itu.

Oleh karenanya, mereka berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankan hubungan rumah tangganya dengan menerima kesakitan, asalkan anak tetap melihat orang tuanya sebagai sosok panutan yang memberinya kasih sayang secara lengkap. 

Itu dia 6 alasan seseorang bertahan pada hubungan rumah tangga yang menyakitkan. Apakah kamu merasakan salah satunya?

Mutami Matul Istiqomah