Skripsi memang menjadi suatu hal yang bisa dikatakan sakral bagi mahasiswa semester akhir. Sebab, kerja keras mereka menempuh berbagai tingkatan semester tidak cukup untuk mendapatkan ijazah sarjana. Skripsi menjadi penentu akhir, entah husnul khatimah (akhir yang baik) atau malah sebaliknya.
Sebelum menulis skripsi, sebagaimana prosedur yang dilakoni pada umumnya, mahasiswa akan menyetorkan judul. Tentu, judul yang diajukan tidak sembarangan. Biasanya mahasiswa yang sampai pada tahap ini mengalami semacam tekanan psikis. Meski beberapa dari mereka ada yang memang bernasib baik dan mudah keluar dari persoalan itu.
Sebagaimana melamar wanita, mahasiswa semester akhir ini akan datang mengunjungi ruang dosen terkait, biasanya Kepala Prodi (Kaprodi). Mereka akan membawa judul yang disiapkan sebelumnya dan berharap diterima. Namun, yang namanya lamaran tetap ada konsekuensinya, antara diterima atau malah sebaliknya. Nah, sejauh pengamatan saya, ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan judulmu tak kunjung mendapatkan respon baik.
1. Kurang aktual
Setiap penelitian dalam skripsi harus memiliki karakter masing-masing untuk menjadi beda. Hal ini agar penelitian yang sudah diulas tidak diulas lagi dengan porsi penjelasan yang sama. Sehingga, ke depannya ada pembaruan pembahasan dan tidak stagnan pada satu objek kajian.
Untuk keluar dari persamaan tersebut, mahasiswa biasanya mengangkat isu aktual (terkini) dalam penelitiannya. Tentunya, agar penelitiannya tersebut tidak banyak diangkat oleh akademisi lain. Sekalipun ada, pasti sedikit.
Penelitian dengan menggunakan isu aktual saya rasa menjadi salah satu alasan prioritas Kaprodi (sebagai eliminator judul) dalam menerima judul yang diajukan. Maka jika judulmu mengangkat isu yang sudah banyak peneliti angkat atau bahkan mengangkat pembahasan yang basi, jangan harap judulmu diterima.
2. Pendekatan Teori yang Kurang Tepat
Sebagai pisau analisis, teori yang digunakan dalam penelitian merupakan unsur urgen. Teori harus selalu padu dengan masalah yang sedang dibahas. Keduanya harus memiliki keterikatan dan sinkron. Selain itu, teori yang digunakan juga menjadi alat untuk mengasah perspektifmu (sudut pandang) agar berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Pendekatan teori ini biasanya disamakan dengan kacamata. Lagi-lagi yang harus diperhatikan, penelitian harus memiliki corak berbeda antara satu sama lain. Maka, pendekatan teori ini menjadi salah satu solusinya. Meskipun kamu mengangkat masalah yang sama dengan peneliti lain namun dengan teori yang berbeda, maka penelitianmu akan berbeda juga. Karena kacamata yang dipakai dalam melihat masalah itu juga beda.
3. Seni Bicara
Seni berbicara dalam mengajukan judul, diakui atau tidak, sangat memengaruhi terhadap keputusan dosen atau Kaprodi. Judulmu diterima atau tidak juga tergantung kepada seberapa cerdas kamu bisa meyakinkan seseorang bahwa judulmu layak dengan struktur bahasa dan cara bicaramu.
Analoginya seperti kamu ingin melamar seseorang. Tapi, di depan orang tuanya, bahasamu kurang dipahami, blepotan, dan gak jelas. Kemungkinan besarnya tidak akan diterima. Begitu juga dengan judul, orang akan yakin dengan judulmu melalui bahasa lisan yang kamu utarakan, melalui retorika yang kamu gunakan. Sekian..
Baca Juga
-
Menikmati Kerenyahan Gambir Pamekasan, Camilan di Madura yang Menggugah Selera
-
Menikmati Bakdabak, Camilan Khas Madura yang Rasanya Bikin Nagih
-
Bukit Tawap Sumenep, Nikmati Pesona Wisata Air di Ketinggian
-
3 Cara Mengendalikan Anak dari Ketergantungan Gadget, Orang Tua Wajib Tahu!
-
Ulasan Film Shattered Glass: Kebohongan dalam Dunia Jurnalistik
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Stop Pusing Pilih Burung! 8 Pilihan Burung Peliharaan Low-Maintenance Terbaik untuk Pemula Sibuk
-
Wajib Tonton: 7 Film Adaptasi Kisah Nyata dengan Cerita Penuh Makna
-
4 Serum Symwhite 377 untuk Auto Wajah Cerah Bebas Kusam dan Hiperpigmentasi
-
7 Olahraga Paling Unik di Dunia: dari Sepak Takraw, Gendong Istri hingga Kejar Keju
-
8 Jurus Simpel Bikin First Impression Maksimal Saat Ketemu Orang Baru
Terkini
-
Penuh Energi, NCT Dream Rap Battle di Penampilan Live Lagu Tempo (0 to 100)
-
Belajar dari Spanyol, Legenda Timnas Spanyol Ungkap Cara Indonesia Lolos ke Piala Dunia
-
Proses Cerai Berjalan, Jule Keciduk Tampil Tanpa Hijab saat Temani Anak?
-
Hanya Berikan Beban Medali Perak di SEA Games 2025, Aroma Erick Thohir Mulai Cari Aman?
-
Bukan Cuma Guru Honorer, Freelancer Nyatanya Juga Tak Kalah Ngenes