Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
Ilustrasi uang (Unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Tidak ada orang yang ingin diperlakukan semena-mena. Pada dasarnya kita semua memahami, semua manusia sama dan memiliki derajat setara. Kita semua pun memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta harus saling menghormati.

Apa pun yang kita miliki adalah titipan Tuhan. Sejatinya, semua itu tidak lantas membuat kita lebih hebat dari orang lain. Namun, tak jarang, apa yang manusia miliki kerap disalahgunakan untuk bertindak semena-mena dan membuatnya angkuh, seperti beberapa hal berikut ini.

1. Jabatan

Jabatan seseorang bisa membuatnya arogan dan merasa punya kekuatan untuk berlaku sewenang-wenang, baik kepada bawahannya, maupun kepada orang-orang di sekitarnya.

Ia menjadikan jabatan yang dipegangnya sebagai alat untuk membuat orang lain takut kepadanya atau menekan mereka demi mendapatkan apa yang ia inginkan.

2. Harta Kekayaan

Ada majikan yang berperilaku buruk kepada asisten rumah tangganya. Ada pelanggan yang memandang remeh para pelayan toko dan memperlakukan mereka dengan tidak semestinya.

Harta kekayaan tak jarang membuat manusia melupakan hati nuraninya. Ia merasa harta kekayaannya bisa membeli apa saja, termasuk membayar perlakuannya terhadap orang lain.

3. Kedudukan Orang Terdekat

Kita tak asing dengan peristiwa dimana ketika seseorang tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, ia mengancam orang lain dengan nama ayah atau kerabatnya yang memiliki pengaruh di masyarakat.

Kedudukan orang terdekat juga kerap menjadi alasan seseorang bersikap semena-mena kepada orang lain.

Ia merasa berhak melakukan apa saja, karena ia merasa sekalipun dirinya melakukan kesalahan, akan ada orang yang punya kekuatan untuk melakukan perlawanan dan membelanya, sehingga ia bisa terbebas dari hukuman.

4. Kecerdasan

Kecerdasan selayaknya digunakan untuk membantu orang lain mengatasi kesulitan mereka atau dimanfaatkan sebagai jalan berbuat baik dengan mengajarkan kembali ilmu yang dimiliki kepada orang-orang yang belum memilikinya.

Sayangnya, tak sedikit orang pandai yang menyalahgunakan kecerdasan mereka untuk berbuat sewenang-wenang, bahkan menipu orang lain.

Mereka memanfaatkan ketidaktahuan orang lain untuk memudahkan urusan mereka sendiri dan menindas mereka yang tidak memiliki pengetahuan sepertinya.

Demikian empat hal yang kerap membuat seseorang bersikap semena-mena orang lain. Jika kita dikaruniai kelebihan dibandingkan orang lain, ingatlah bahwa semua itu hanya sementara dan tidak akan selamanya ada di tangan kita.

Semua itu harus kita manfaatkan di jalan kebaikan dan tidak semestinya membuat kita merasa berhak berlaku semena-mena terhadap sesama.

Sapta Stori