Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Aprilia Ningrum
Ilustrasi anak dengan orangtua. (unsplash.com)

Anak adalah masa depan bagi orangtua. Oleh karena itu, sejak dini orangtua berupaya sebaik mungkin dalam mendidik anak-anaknya. Agar kelak dia tumbuh seperti yang diharapkan.

Namun terkadang orangtua keliru dalam memberikan asuhan kepada anaknya. Mereka sering lalai terhadap hal-hal yang justru membawa dampak yang buruk bagi kehidupan anaknya kelak. 

Lalu apa saja hal hal keliru yang sering dilakukan orangtua dalam mendidik anaknya

1. Terlalu memanjakan

Setiap orang tua berusaha untuk membuat sang anak bahagia. Tak jarang dari mereka selalu menuruti segala sesuatu yang diinginkan anak. Namun, jika hal ini terus menerus dilakukan justru akan membawa dampak buruk bagi kehidupan sang anak.

Menurut Dr. Stephen Birchak, Ed. D, penulis buku The 5 Golden Rules, anak yang tumbuh dengan pola asuh demikian akan sulit untuk hidup mandiri karena segala sesuatu yang dia inginkan selalu dituruti. Akibatnya mereka akan selalu menggantungkan hidupnya kepada orang tua. 

2. Membanding-bandingkan anak dengan orang lain

Membanding-bandingkan anak dengan temannya sekelasnya ataupun dengan tetangga, yang bermaksud memotivasi anak agar bisa lebih unggul memang tidak salah. Tetapi, jika hal ini terus dibiarkan bukannya anak akan semakin termotivasi justru dia akan merasa tidak percaya diri.

Melansir dari situs Hello sehat sering membanding-bandingkan anak menjadikan anak akan merasa minder, cemburu, berpikiran negatif bahkan hubungannya dengan orang tua akan merenggang.

Ingat , setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Mereka seharusnya diberi bimbingan untuk mengembangkan setiap potensi yang dimiliki.

3. Berbicara dengan nada kasar

Saat orang tua marah seringkali mereka lupa saat berbicara dengan anaknya hingga tak jarang dari mereka membentak bentak sang anak sebagai pelampiasan amarah. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi sang anak di masa mendatang.

Menurut penelitian University of Pittsburgh dan University of Michigan dalam jurnal Child Development mengungkapkan disiplin verbal terjadi, ketika orang tua menggunakan kekuatan psikologis untuk membuat anak merasa bersalah.

Sehingga sang anak akan mencari kesenangan di luar sana, hal ini membuat anak mudah terkena pergaulan bebas.

4. Terlalu membatasi pergaulan anak

Orangtua akan berusaha melindungi anak salah satunya dengan membatasi pergaulan anak. Agar kelak mereka tidak sampai terjerumus ke dalam hal-hal yang melanggar norma asusila dan agama. Namun, sebagian orang tua terlalu membatasi pergaulan anak sehingga mereka dilarang untuk bermain bersama temannya.

Hal ini tentu tidak baik untuk kehidupannya kelak. Menjadikan sang anak cenderung menarik diri. Anak juga akan merasa tertekan karena setiap gerak gerik mereka selalu diawasi olah orang tua. Sehingga, mereka akan mencari celah agar bisa lolos dari pantauan.

Orangtua hebat dia yang mampu membimbing dan mencetak generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Aprilia Ningrum