Mengontrak rumah setelah menikah adalah hal yang menjadi pilihan banyak orang yang belum mampu membangun rumahnya sendiri. Hidup di kontrakan adalah hal yang menyenangkan dan penuh dengan cerita yang seru. Tapi, keseruan itu tidak luput juga dari risiko yang harus ditanggung. Kira-kira, apa saja risiko tinggal di kontrakan?
1. Capek
Risiko yang pertama adalah capek. Karena seluruh tugas rumah tangga hanya dilakukan oleh kamu dan pasangan. Tidak ada lagi campur tangan orang tua sebagai bantuan.
Apalagi setelah memiliki anak, pekerjaan akan bertambah banyak. Tentunya kamu akan bertambah lelah dalam mengerjakan aktivitas rumah tangga.
2. Jauh dari keluarga
Mengontrak rumah membuat kamu dan keluarga terpisah. Meskipun kini terdapat kemudahan melalui berkomunikasi lewat handphone, namun kehadiran secara nyata tetap jarang bisa dirasakan.
Namun demikian, kamu tetap harus menjaga silaturahmi dengan keluarga. Misalnya adalah mengunjunginya di akhir pekan, atau sering menghubunginya lewat telepon atau video call.
3. Pintar mencari solusi sendiri
Setiap rumah tangga, tentu memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Setelah mengontrak rumah, biasanya ada titik batas yang membuatmu merasa sedikit sungkan untuk bercerita tentang masalah yang sedang kamu hadapi sendiri.
Itu artinya, dalam setiap masalah yang kamu dan pasangan hadapi, kamu harus berusaha untuk pintar mengatasinya sendiri. Karena jarak yang sudah berjauhan, jangan sampai cerita tentang masalah rumah tangga mengganggu pikiran orang tua.
4. Kadang merasa asing
Tinggal sebagai pendatang, terkadang membuat kamu merasa asing di tengah banyak orang, bukan? Kadang, kamu juga merasa enggan untuk berbaur dengan orang lain dan lebih nyaman dengan kesendirian.
Kamu mungkin akan dikenal sebagai orang yang cenderung menutup diri dan tidak banyak bicara. Berbeda jika kamu sedang bersama keluarga, mungkin kamu adalah orang yang paling ceria dan banyak bicara.
5. Pengeluaran membengkak
Mengontrak rumah tentu membuat kamu harus merogoh kantong cukup dalam. Hal itu dipengaruhi dengan seperti apa rumah yang akan kamu kontrak. Apakah rumah petak, rumah utuh, dan bagaimana pula dengan fasilitasnya, apakah kosong atau sudah isi dan tinggal menempati.
Kamu harus mengeluarkan uang setiap bulan atau setiap tahun demi hunian yang menjadi tempat pulangmu setiap hari. Meskipun nyaman, tetap sebanding dengan uang yang kamu keluarkan.
Itu dia 5 risiko mengontrak rumah setelah menikah.
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
-
5 Sisi Baik Mengontrak Rumah setelah Menikah, Tertarik Mencobanya?
-
4 Alasan Orangtua Tak Merestui Pria Pilihanmu, Dia Pengangguran!
-
4 Ciri-ciri Komunikasi Kamu dengan Pasangan Harus Diperbaiki
-
4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam 5 Tahun Pertama Pernikahan
-
5 Rahasia yang Dimiliki oleh Orang yang Berselingkuh
Lifestyle
-
4 Toner Tanpa Alkohol dan Pewangi untuk Kulit Mudah Iritasi, Gak Bikin Perih!
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Daily Look Cozy Chic ala Jang Ki Yong, Bikin OOTD Jadi Lebih Stylish!
-
4 Sunscreen Oil Control Harga Murah Rp50 Ribuan, Bikin Wajah Matte Seharian
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
Terkini
-
Indra Sjafri, PSSI, dan Misi Selamatkan Muka Indonesia di Kancah Dunia
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan