Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Husein Fadhilah
Ilustrasi anak yang menang bermain game (Pixabay.com/StarUpStockPhoto)

Selama ini, kita terutama para orang tua menganggap bahwa game hanya berakibat buruk pada anak-anaknya. Game dapat menyebabkan anak malas belajar, menderita penyakit mata, atau menjadi anti sosial.

Tapi tahukah kamu, jika saja ada manajemen waktu yang dibuat orang tua saat anaknya bermain game, bisa saja game itu membawa dampak positif bagi sang anak. Mau tahu apa saja? Mari kita kulik bersama!

1. Bermain game dapat meningkatkan ketangkasan

Di dalam game terutama game jenis RPG, terdapat banyak aksi yang harus dituntaskan pemainnya. Aksi tersebut kerap menimbulkan pertarungan sengit antara pemain dengan karakter musuh.

Nah, hal ini dapat melatih ketangkasan pemain untuk tetap bertahan dalam game. Mereka akan beradaptasi bagaimana cara menghindari serangan dan melakukan serangan balik dalam game RPG tersebut.

Dalam sebuah penelitian, peneliti menemukan bahwa mereka yang bermain game RPG lebih cepat dalam melakukan perbaikan dan membuat kesalahan 37 persen lebih sedikit daripada kesalahan awal. 

Dengan bermain game, kamu juga akan terus mencoba dan belajar dari kesalahan. Kamu akan maju hingga mencapai tujuan.

Oleh karena itu, beberapa peneliti dan pendidik berpendapat bahwa bermain game dapat mengajar orang untuk lebih percaya diri dan berkomitmen pada tujuan mereka. Hal ini membuktikan bahwa game memang dapat melatih ketangkasan pemainnya. 

2. Bermain game dapat mengajarkan seseorang untuk merencanakan problem solving yang baik

Game dunia terbuka, berbasis misi, dan multi-level dirancang seperti teka-teki kompleks yang membutuhkan waktu beberapa jam untuk diselesaikan.

Terkadang, solusinya bervariasi berdasarkan tindakan pemain dalam game. Belajar berpikir dan menyusun strategi dalam latar fantasi yang serba cepat adalah keterampilan yang dapat diaplikasikan oleh pemain.

Sebuah penelitian di tahun 2013 menunjukan bahwa anak-anak yang bermain game dunia terbuka, berbasis misi, dan multi-level mengalami peningkatan keterampilan problem solving dan memperoleh nilai yang lebih baik dari semester sebelumnya.

3. Game membuat pemainnya menjadi pemikir cepat dalam membuat analisis

Terkadang pemain melakukan ini hampir setiap detik permainan. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Rochester dibawah komando ilmuan bernama Daphne Bavelier menyebutkan bahwa game yang mensimulasikan kondisi tegang seperti yang ditemukan dalam pertempuran atau permainan aksi bisa menjadi alat pelatihan untuk menghadapi situasi di dunia nyata.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa pemain spontan akan menjadi pemikir cepat untuk membuat analisis mengenai langkah apa yang harus ditempuh oleh para pemain.

4. Bermain game bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental

Bermain game dapat meningkatkan suasana hati dan membuat gerak jantung lebih baik. Hal ini menjadi pertanda bahwa game juga dapat membantu menghilangkan stres.

Hubungan antara bermain game dan pengelolaan stres telah tercermin dalam banyak penelitian dan kamu pun bisa langsung membuktikannya. Ketika kamu bermain game, suasana hatimu akan lebih baik, kan?

5. Bermain game dapat meningkatkan team work skill

Pernah mendengar kata mabar? Yaps, banyak sekali game yang dapat dimainkan oleh lebih dari satu pemian sebagai tim, misalnya Mobile Legend dan Free Fire.

Game-game seperti ini mendorong pemain untuk memanfaatkan keterampilan individu mereka sebaik mungkin untuk berkontribusi pada tim. 

Bermain game memang menimbulkan dampak positif yang terbilang banyak bagi pemainnya. Namun, perlu diingat bahwa bermain game memiliki batasan waktu. Usahakan dalam sehari waktu bermain game hanya sekitar 2-3 jam saja.

Husein Fadhilah