Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Andi Nitha Nahfiah
ilustrasi baper (pexels.com/id-id/pixabay)

Apakah kamu seorang yang baperan? Baper adalah kepanjangan dari ‘bawa perasaan'. Menggambarkan seseorang yang emosinya tidak stabil dan lebih sensitif sehingga berdampak pada kesehariannya. Ia mudah murung dan galau maka akan mempengaruhi produktivitas, pekerjaan, dan pergaulan.

Baper atau bawa perasaan ini lebih banyak dialami oleh perempuan, lo. Sebab perempuan lebih mendahulukan hati dan perasaan saat menghadapi masalah dibanding akal dan pikirannya.Nah, apakah kamu akan terus menerus diliputi oleh perasaan tersebut? Berikut ini enam cara mengatasi baper tersebut

1. Beri motivasi pada dirimu agar dapat melalui segala masalah

ilustrasi memotivasi diri(pexels.com/id-id/vinicius-wiesehofer)

Kondisi kamu yang sedang sensitif karena baper memang tidak menyenangkan. Baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar kamu. Jika hal ini berlarut-larut tentu akan menghambat produktivitas dan pergaulan kamu.Agar keluar dari perasaan tersebut kamu harus memotivasi diri, yaitu semua permasalahan akan terselesaikan dengan mencari jalan keluar bukan larut dalam kebaperan.

2. Belajar masa bodo

ilustrasi masa bodo (pexels.com/id-id/liza-summer)

Cara mengatasi baper berikutnya adalah kamu belajar cuek atau masa bodo, yaitu untuk tidak peduli dengan apa yang pikirkan, yang dikatakan, dan disuruh orang lain.Misalnya, jika ada orang yang membenci kamu tetapi tidak tahu apa penyebabnya. Nah, coba deh, kamu bersikap cuek atau masa bodo agar bapermu tidak muncul.

3. Jangan mudah menyimpulkan

ilustrasi mudah menyimpulkan (pexels.com/id-id/liza-summer)

Rasa baper dapat juga timbul karena mudah menyimpulkan suatu persoalan. Keadaan ini menimbulkan asumsi-asumsi dari pikiran diri sendiri sehingga hanya menyulitkan diri kamuMaka lakukan komunikasi, ya. Agar kamu tidak mudah menyimpulkan sesuatu yang membuat belum tentu benar tapi kamunya sudah baper duluan

4. Menyibukkan diri

ilustrasi menyibukkan diri (pexels.com/id-id/ivan-samkov)

Melakukan kesibukan juga salah satu cara untuk mengatasi baper. Seperti dilansir daringtolivefully, cara terbaik agar tidak terperangkap dari perasaan baper adalah melakukan kesibukan yang positif.Salah satunya kesibukan yang dapat dilakukan adalah melakukan hobi yang disukai, misalnya, menulis. Dengan menulis perhatianmu akan terpusat atau melalui tulisan kebaperanmu dapat  tersalurkan dan perasaan kamu menjadi lega.

5. Lakukan self care

ilustrasi self care (pexels.com/id-id/olly)

Tak jarang kebaperan yang menghampiri bisa menimbulkan stres. Agar hal tersebut tidak berkepanjangan lakukan self care. Sudah waktunya kamu memperhatikan dirimu sendiri dengan cara lakukan istirahat, tidur tujuh hingga delapan jam semalam, konsumsi makanan sehat yang kaya bergizi, melakukan perawatan diri, hingga melakukan liburan untuk menyenangkan diri.

6. Melakukan meditasi

ilustrasi meditasi (pexels.com/id-id/mikhail-nilov)

Cara terakhir mengatasi baper adalah melakukan meditasi. Dalam sebuah jurnal Reductions in Negative Automatic Thoughts in Students, melakukan meditasi dapat menghilangkan dan Meredakan perasaan buruk yang sedang kamu rasakan.Lakukan meditasi selama beberapa jam, akan membantu kamu menjadi lebih tenang. Saat ada hal-hal pemicu baper kamu bisa menyikapi dengan kepala dingin.

Sebagai anak muda, kamu gak mau merasa baper teruskan? Nah, mulai saat ini usir perasaan yang selalu menghantui karena akan merugikan diri sendiri. Perasaan baper tersebut membuat kamu hanya membuang-buang waktu terperangkap dalam pikiran yang tidak seharusnya. Yuk, belajar masa bodo!

Andi Nitha Nahfiah