Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi pencuri. (freepik.com/luis_molinero)

Sejak kecil, tentunya kita diajarkan oleh orang tua untuk tidak mengambil segala sesuatu yang bukan milik kita. Apapun bentuknya itu, ketika merupakan kepemilikan dari orang lain, maka kita tidak boleh mengambilnya. Sekalipun ingin, maka boleh pinjam, pun harus dengan izin. 

Sampai kita dewasa, hal tersebut akan terus melekat sebagai salah satu warisan didikan dari orang tua. Apakah kamu pernah merasa penasaran mengenai tujuan orang tua menanamkan hal itu kepada diri kita? Berikut ulasannya!

1. Agar kita memahami usaha keras

Yang pertama adalah agar kita paham bahwa ketika kita menginginkan sesuatu, maka kita harus berusaha keras untuk mendapatkannya. Tidak semua hal yang kita inginkan bisa didapatkan. Namun jika berusaha dengan keras, tidak ada sesuatu yang mustahil untuk kita dapatkan. 

Ingatkah ketika kecil dulu kamu ingin sesuatu milik temanmu, lalu orang tuamu menyuruhmu untuk menabung dari uang saku? Apakah itu sampai sekarang masih terbawa dalam kehidupanmu? Mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membeli segala sesuatu yang kamu inginkan lebih baik, ketimbang mengambil sesuatu yang bukan milikmu.

2. Menghargai orang lain

Kita yang dilarang mengambil segala sesuatu yang bukan milik kita juga bertujuan untuk menghargai orang lain. Mungkin dalam pandangannu, sangat mungkin apabila seseorang terlihat begitu mudah untuk mendapatkan sesuatu. Seseorang nampak memiliki hal besar yang membuat kamu berpikir  "Kalau ambil yang ini, mungkin tidak akan ada artinya". 

Padahal, kamu tidak pernah tau bagaimana perjuangan dibalik kepemilikan semua itu. Bagaimana kerja keras seseorang sampai akhirnya berada di titik besar dan mendapatkan segala hal. 

Kita yang tidak boleh mengambil segala sesuatu yang bukan milik kita dimaksudkan agar kita memahami bahwa apa yang dimiliki oleh orang lain, tidak lepas dari perjuangan yang dilakukan. Kita harus menghargainya dengan cara tidak mengambil seenaknya. 

3. Melanggar hukum 

Mengambil segala sesuatu yang bukan milik kita juga termasuk salah satu hal yang melanggar hukum. Ketika kamu mau mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin, itu artinya kamu bersedia dan siap berurusan dengan hukum.

Hal sesederhana apapun, kalau berhubungan dengan mengambil milik orang tanpa izin atau mencuri maka bisa di selesaikan dengan jalur hukum. Maka dari itu, ketika kamu ingin menggunakan segala sesuatu yang merupakan kepemilikan dari orang lain, izin merupakan hal utama yang harus dilakukan.

4. Agar kita paham sopan santun 

Kalau kamu paham mengenai sopan santun, maka secara inisiatif, kamu akan meminta izin ketika mengambil atau meminjam sesuatu milik orang lain. Sekalipun hal tersebut merupakan benda atau hal yang sangat sederhana, namun izin adalah yang utama. 

Kalau tidak izin, maka itu tandanya kamu tidak memahami sopan santun dalam meminjam sesuatu. Bahkan kamu kurang bisa menghargai karya orang lain. 

5. Perilaku tidak terpuji

Mengambil sesuatu yang bukan milik kita diartikan sebagai tindakan mencuri. Mencuri adalah perilaku yang tidak terpuji. Bukan termasuk sumpah serapah, namu hampir semua orang memahami bahwa apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai. 

Ketika kamu menanamkan banyak kebaikan, maka kebaikan itu akan mendatangi dan berbalik kepadamu dengan sendirinya. Pun juga dengan keburukan. Maka dari itu akan lebih baik jika kita menghindari perilaku tidak terpuji agar segala sesuatu yang datang kepada kita hanya perihal kebaikan saja.

Itu dia 5 alasan kamu tidak boleh mengambil sesuatu tanpa izin. 

Mutami Matul Istiqomah