4 Alasan Seseorang Berbohong tentang Masa Lalunya, Kamu Termasuk yang Mana?

Masa lalu memang bukan hal yang mudah untuk sembarang diceritakan kepada orang lain. Pasalnya hal tersebut seringkali dianggap sebagai hal buruk, apes, kesalahan, kesakitan, dan seolah menjadi rahasia dengan pemiliknya saja.

Sayangnya, sering kali ada beberapa hal yang mengharuskan kita mengingat masa lalu. Misalnya ketika berkenalan dengan orang baru atau mendekati seseorang.

Apakah kamu pernah mencoba menutupi masa lalu yang kamu miliki? Atau justru kamu dibohongi oleh orang lain mengenai masa lalunya. Kira-kira, apa alasannya?

1. Malu

Hal pertama adalah karena merasa malu. Bisa jadi masa lalu yang dimiliki adalah sebuah kesalahan yang dianggap sebagai hal yang memalukan. Makanya, pemilik dari masa lalu tersebut memilih untuk menyembunyikannya sejauh mungkin.

Ketika beberapa orang menanyakan bagaimana dia di masa lalu, tentunya dia akan mengarang cerita bohong untuk menutupi kisah yang sesungguhnya.

2. Belum bisa lupa

Belum bisa melupakan masa lalu biasanya tidak sekadar belum lupa dengan kenangannya, tapi juga dengan rasanya. Jadi ketika seseorang mengingat masa lalu, dia seolah kembali kepada masa itu dan merasakan kembali betapa sakit, malu, patah, dan berbagai hal pedih lain yang hatinya rasakan.

Maka dari itu, dia lebih memilih untuk menutup kisah tersebut karena belum merasa siap untuk beranjak ke kehidupan yang jauh di depan sana. Dia akan membohongi banyak orang bahkan dirinya sendiri demi merasa jauh lebih baik.

3. Ingin dihormati

Alasan seseorang berbohong tentang masa lalunya juga karena dia ingin merasa dihormati. Mungkin dia merasa bahwa masa lalu yang dimiliki, akan menurunkan harkat dan martabatnya, sehingga dia akan menutup rapat masa lalu tersebut agar bisa lebih dipandang dengan baik oleh orang lain.

4. Merasa sudah berubah

Ketika seseorang sudah berubah dari masa lalu yang kurang baik ke arah yang lebih baik, maka dia akan berusaha untuk menutup masa lalunya dan berusaha untuk membuka lembaran baru dalam hidup. Semata-mata dia lakukan agar lebih fokus terus ke arah yang lebih baik dan tidak terpengaruh dengan keburukan di masa lalu.