Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik termasuk salah satunya adalah ketika kamu bermain gadget dengan berlebihan. Manusia dan gadget adalah satu kesatuan, seseorang lebih memilih ketinggalan dompet dari pada ketinggalan gadget.
Hal ini dikarenakan banyak orang yang menyimpan data penting di gadgetnya. Mulai dari internet banking hingga data-data yang berkaitan dengan pekerjaan ada di gadget.
Saking seringnya bermain gadget terkadang kita hingga melupakan berbagai aktivitas penting. Beberapa kegiatan jadi terbengkelai karena terlalu menikmati untuk scroll media sosial, bermain game atau membuat berbagai status di jejaring sosial.
Dalam artikel ini kami akan membahas 5 bahaya untuk kamu yang kecanduan gadget. Meskipun gadget adalah barang yang amat penting dalam kehidupanmu, namun tetap harus kamu batasi penggunaanya.
Berikut 5 bahaya kecanduan gadget:
1. Menghabiskan Waktu
Bermain gadget tanpa memberikan jadwal khusus akan membuatmu kehabisan waktu untuk dapat melakukan hal lain. Ketika kamu hanya menghabiskan waktu scroll media sosial atau bermain game kamu akan menghabiskan waktu yang tak terasa, karena dalam proses bermain gadget ada hormon kebahagiaan yang akan membuatmu merasa bahwa waktu yang kamu lalui hanya sebentar, padahal aslinya itu sebaliknya.
2. Mata Minus
Bahaya kedua adalah dengan intensitas penggunaan gadget yang berlebihan akan membuat matamu minus, hal ini karena pantulan sinar layar ponsel yang berlebihan yang langsung mengenai kornea matamu.
3. Boros Uang
Terlalu sering bermain gadget kamu akan kehilangan uangmu untuk membeli kuota internet. Beberapa media sosial dan game online menghabiskan kuota yang cukup banyak. Maka dari itu bahaya kecanduan gadget adalah boros uang.
4. Sering Marah
Dengan intensitas bermain gadget yang berlebihan, apabila kuota internet dan baterai habis makan orang tersebut akan melampiaskan dnegan amarahnya biasanya ia akan marah-marah tak jelas karena hal tersebut.
5. Menjadikan Gadget Sebagai Kiblat dalam Segala Hal
Karena merasa gadget tau segala hal, ia lalu menjadikan gadget sebagai kiblat dalam segala hal. Ia akan berguru lewat gadget, dan melakukan berbagai hal sesuai dengan orang yang sering ia temui di media sosial. Mengambil berbagai hukum yang bersumber dalam gadget, dan sudah mulai enggan berguru dengan orang karena dirsa gadget lebih tau segalanya.
Itu merupakan 5 bahaya kecanduan gadget, jangan sampai kamu dan keluargamu sampai mengalami hal demikian. Selamatkan keluarga kita dari rasa candu gawai.
Baca Juga
-
Diet Pisang: Cara Menurunkan Berat Badan Menyenangkan Ala Sumiko Watanabe
-
Wisata Alam Posong: Rekomendasi Liburan Keluarga yang Ciamik
-
4 Ide Kegiatan Idul Adha di Sekolah, No 4 Implementasi Kurikulum Merdeka
-
Konsumsi 5 Makanan Ini, Bisa Turunkan Kolesterol Saat Idul Adha
-
Sisca Kohl Hamil! Mom, Yuk Simak Tanda Kehamilan pada Minggu Pertama
Artikel Terkait
-
Ngakak! Nasi Goreng Menggumpal Sekeras Baja, Warganet: Nasgor Frozen
-
Tips dan Etika dari Pakar Parenting Saat Interkasi Dengan Orang Beda Budaya di Media Sosial
-
Ngakak! Emak-emak Unduh Ratusan Aplikasi, Efek Baru Punya Smartphone Android
-
Viral Dugaan Perampokan Terhadap Supir Mobil Boks di Bengkulu Tersebar di Media Sosial
-
Heboh Kelakuan Tetangga yang Tak Tahu Diri, Sudah Dipinjami Yamaha Mio Lawas Eh Malah Sebut Pelit saat Motornya Disimpan
Lifestyle
-
4 Sheet Mask Kandungan Salicylic Acid Ampuh untuk Merawat Kulit Berjerawat
-
Rahasia Kulit Kencang dan Glowing dengan 4 Rekomendasi Toner DNA Salmon
-
Daily Look Ahn Eun Jin: Dari Hangout ke Konser, Coba Sontek 4 Gaya OOTD Ini
-
4 Pilihan Foundation Ringan dengan Hasil Natural, Cocok untuk Daily Makeup!
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
Terkini
-
YG Beberkan Rencana Album Baru BLACKPINK, Comeback BABYMONSTER dan TREASURE
-
Sinopsis Maareesan, Film Terbaru Fahadh Faasil dan Vadivelu di Netflix
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
-
Timnas Indonesia Umumkan 27 Pemain untuk FIFA Match Day, Ini Daftarnya!
-
Gustika Hatta Viral usai Sebut Presiden Penculik, Ini Riwayat Pendidikan dan Aktivismenya