Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Vallencia Zhang
Ilustrasi orang sibuk (Pixabay.com)

Siapa di sini yang suka tidak bisa berdiam diri saja di rumah tanpa melakukan apa-apa? Intinya, selalu ada hal yang harus dikerjakan untuk mengisi waktu kosong. Istilahnya, harus tetap produktif sekalipun tengah digempur dengan hari-hari libur. Sebenarnya, produktif di hari libur itu bagus. Kita jadi bisa melakukan suatu kesibukan dari pada hanya bersantai-santai atau menggulir medsos yang tidak ada manfaatnya.

Namun, bagaimana jika produktif yang kamu lakukan malah termasuk ke jenis produktif yang tidak sehat? Saking fokusnya untuk melakukan sesuatu, kita jadi sering mengabaikan kesehatan kita. Apa produktif seperti itu masih sah-sah saja? Jika sudah sampai mengabaikan kesehatan, itu tandanya cara kerjamu harus segera diperbaiki. Berikut ada 4 ciri produktif yang tidak sehat.

1. Kamu sering mengabaikan kesehatanmu

Saking kamu ingin terlihat produktif, kamu jadi sering melupakan jam makan siangmu, mengerjakan sesuatu hingga larut malam dan pada ujungnya kamu hanya tidur selama beberapa jam. Ya, pada dasarnya, produktif itu tidak salah.

Namun, kalau produktifmu sudah sampai membuat kamu mengabaikan kesehatan, untuk apa? Bukankah kesehatan itu nomor 1? Apa kamu rela menukar kesehatanmu dengan pekerjaan yang kamu kerjakan sekarang?

2. Kamu tidak tahu apa yang bisa kamu dapatkan dari sana

Sebagian orang memilih untuk tetap produktif di hari libur agar bisa mengisi waktu kosong menjadi lebih bermnafaat. Mungkin, kamu juga begitu. Tapi, coba tanyakan pada diri kamu sendiri, hal apa yang kamu dapatkan dari produktivitasmu itu? Ketenangan, kebahagiaan, atau justru tidak ada apa-apa yang bisa kamu dapatkan karena kamu hanya memaksakan diri untuk sekadar terlihat produktif? Jika memang tidak ada, lalu untuk apa kamu mengejar produktivitas layaknya mengejar jam tayang suatu tayangan televisi?

3. Kamu punya target yang terlalu tinggi

Ketika hendak mengerjakan sesuatu, kamu memang perlu mencatat target apa saja yang hendak kamu capai dengan hal itu. Namun, kamu juga perlu tahu, apakah targetmu itu sesuai dengan kemampuanmu atau justru terlalu berlebihan yang membuat kamu malah merasa tertekan dan terbebani? Jika target yang kamu punya hanya bisa membuat kamu tertekan, maka produktivitasmu telah menjadi sesuatu hal yang tidak sehat.

4. Tidak pernah merasa puas

Ciri terakhir dari produktif yang tidak sehat adalah kamu yang tidak pernah merasa puas atas apa yang telah kamu kerjakan sehingga kamu akan terus-menerus menekan dirimu agar mencapai sesuatu yang lebih dan lebih lagi. 

Demikian 4 ciri produktif yang tidak sehat. Ada baiknya, kita segera memperbaiki produktivitas kita. Produktif itu boleh, tapi jangan sampai membuatmu merasa tertekan atau mengabaikan kesehatan, ya. 

Vallencia Zhang