Asmara dan cinta dapat menyebabkan seseorang merasa bahagia. Namun, ketika semuanya berakhir, tak jarang membuat kita hancur. Perasaan tidak memiliki tujuan hidup bahkan sampai ada yang benar-benar mengakhiri hidup adalah sedikit gambaran bagaimana seseorang memiliki mental berbeda-beda dalam menghadapi hubungan yang berakhir.
Sakit hati yang dirasakan benar-benar nyata. Beberapa hari terasa sulit dibandingkan hari-hari yang lain. Namun, adakalanya kita perlu belajar move on. Adakalanya kita belajar melupakan mantan kekasih agar hidup lebih bahagia.
Dilansir dari Your Tango, berikut ada 3 cara melupakan mantan kekasih sampai kita berhasil mengucapkan selamat tinggal kenangan. Tentu, melupakan hal-hal indah bersama mantan adalah sesuatu yang paling sulit untuk kita lakukan. Akan tetapi, sulit bukan berarti tidak bisa.
1. Sadarilah Bahwa Kamu Tidak Sendiri
Sakit melupakan mantan tentu berbeda dengan rasa sakit sebab luka belajar sepeda saat berusia 10 tahun. Jika rasa sakit jatuh dari sepeda bisa sembuh setelah seminggu di mana dapat diberi obat luka, maka berbeda dengan sakit akibat mantan.
Sakit semacam ini tidak dapat dipastikan kesembuhannya sebab mental tiap orang berbeda-beda. Namun sadarilah, hanya karena kamu ditinggal mantan bukan berarti kamu tidak dicintai.
Cinta tidak terbatas di alam semesta. Ada banyak orang yang mencintai kita yang ada di sekililing kita termasuk pada dirimu. Cobalah belajar untuk memahami jika kamu tidak berada di waktu dan tempat yang tepat bersama mantan.
2. Jangan Lari dari Rasa Sakit
Memang benar, rasa sakit melupakan mantan kadang menyebabkan kita ingin lari sejauh mungkin. Sayangnya, rasa sakit bertempat tinggal di dalam hati yang selalu kita bawa kemana-mana sekalipun kita berlari dan mendaki seribu gunung. Ia tetap dibawa dan satu-satunya cara untuk mengurangi rasa sakit adalah dengan menerimanya.
Adakalanya kita perlu merasakan duka agar semuanya cepat berlalu. Bila tidak dihadapi, maka kita akan terus-menerus terkungkung di dalam sana.
3. Berikan Ruang untuk Diri Sendiri
Saat putus dari mantan, kadang kita tidak perlu buru-buru mencari pengganti. Sebab kadangkala kita perlu memberi waktu untuk diri sendiri untuk merenungi hal-hal yang selama ini telah kita lewati, dan barangkali bisa mengajak diri sendiri melakukan hal-hal yang tertunda.
Pada masa ini, kita perlu belajar menerima masa lalu dan kenangan yang pernah terjadi. Dengan penerimaan semacam ini, maka kita akan mudah melupakan mantan.
Demikian 3 cara melupakan mantan kekasih yang dapat membantumu mengucapkan selamat tinggal pada kenangan. Semoga bisa membantu bagi kamu yang tengah berjuang move on.
Baca Juga
-
4 Zodiak yang Gampang Baper dan Cepat Menangis, Siapa Saja Mereka?
-
Kamu Susah Move On dari Mantan? Bisa Jadi Ini Alasannya
-
Benarkah Kesehatan Mental Bisa Terganggu Akibat Candu Media Sosial?
-
Cara Mengatasi Deadlock saat Menulis, Simak Tips Berikut Ini!
-
5 Tips agar Cerpenmu Dimuat di Koran dan Media Online
Artikel Terkait
-
Inilah 6 Tanda Bahwa Dia Bukan Jodohmu, Tidak Ada Rasa Saling Percaya
-
Tips Membangun Quality Time Bersama Pasangan dengan Waktu Terbatas
-
8 Alasan Kenapa Hubungan Pertemanan Bisa Berakhir, Salah Satunya Kurang Komunikasi
-
Mengenal Siapa Alina Kabaeva, Kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin
-
5 Cara Memperbaiki Hubungan Persahabatan yang Rusak, Segera Minta Maaf
Lifestyle
-
Wajah Auto Bebas Kilap! 4 Pilihan Skincare Innisfree untuk Kulit Berminyak
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
-
6 HP Rp 7-10 Jutaan Terbaik 2025: Mana yang Masih Worth It Dibeli di 2026?
-
Bocoran Spek Poco M8 Pro: Snapdragon 7s Gen 4, Dukung Fast Charging 100 W
-
7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Terkini
-
Kesan Rebecca Klopper Perdana Berhijab di Film Ahlan Singapore: Nyaman?
-
Sejarah Buruk Terus Berulang, Indonesia Selalu Gagal ke Semifinal Jika Thailand Tuan Rumah!
-
EXO Rilis Musik Video I'm Home, Balada Musim Dingin Penuh Kehangatan
-
Virgoun Tanggapi Isu Rujuk dengan Inara Rusli, Tolak Mentah-Mentah?
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan