Bagi sebagian orang, gaya hidup dan media sosial adalah dua hal yang tidak berkesinambungan. Padahal keduanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Faktanya, banyak orang menjadikan media sosial sebagai bagian dari gaya hidup.
Namun, banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya berselancar di media sosial. Padahal dari penelitian yang dilansir di laman Psychology Today, menggunakan media sosial dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan psikologi dan kesehatan terganggu. Misalnya, lebih mudah stres, cemas atau sulit menjalin hubungan.
BACA JUGA: 8 Tips dan Trik Tidur Nyenyak di Malam Hari yang Harus Kamu Tahu
Lantas, apa saja penyebab media sosial mempengaruhi kualitas kesehatan mental kita?
1. Memicu Lebih Banyak Kesedihan
Semakin banyak kita menghabiskan waktu di depan media sosial, besar kemungkinan kita susah untuk bahagia. Penyebabnya adalah kita mudah membandingkan diri sendiri dengan akun media sosial yang kita ikuti. Akhirnya, kita mudah merasa kurang puas akan hidup kita sendiri.
Secara tujuan, media sosial didirikan bukan sebagai media pembanding. Namun, lambat laun, kita akan merasa terisolasi di dalam wilayah pandangan kita sendiri sehingga memiliki tolak ukur bahwa bahagia adalah seperti apa yang kita lihat di postingan orang lain. Sialnya, hal ini terbawa ke dalam kehidupan nyata dan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari.
2. Menimbulkan Kecemburuan
Faktor pembanding di media sosial, pada akhirnya akan mengantarkan pengguna pada sikap cemburu. Tiap kali melihat postingan orang lain yang dianggap lebih bahagia, tidak menutup kemungkinan ia akan iri saat melihatnya.
Yang terjadi selanjutnya, maka ia akan membuat postingan tandingan yang menunjukkan bahwa dirinya tak kalah bahagia. Akibatnya, ia berada di lingkaran setan yang tak pernah usai sebab kejadian semacam ini akan terus berulang dengan pola yang sama.
3. Teman Virtual vs Teman di Dunia Nyata
Ada anggapan bahwa tak mengapa tidak memiliki teman di kehidupan nyata asalkan memiliki banyak teman di dunia virtual. Dari laman Forbes, ada penelitian yang menyimpulkan bahwa sebaiknya kita juga memiliki teman di dunia nyata.
Penyebabnya karena interaksi pertemanan di dunia nyata memiliki pengaruh yang berbeda dengan pertemanan di dunia virtual. Anjuran ini adalah untuk mengurangi delusi ketika kita terjebab di dalam arus permainan media sosial.
Demikian penyebab mengapa media sosial mempengaruhi kesehatan mental kita. Jadi, mari mulai dari sekarang kita membatasi diri bermain media sosial tiap harinya. Misal dengan membatasi 3-5 jam dalam sehari dan aturan ini harus benar-benar kita taati.
Baca Juga
-
4 Zodiak yang Gampang Baper dan Cepat Menangis, Siapa Saja Mereka?
-
Kamu Susah Move On dari Mantan? Bisa Jadi Ini Alasannya
-
Cara Mengatasi Deadlock saat Menulis, Simak Tips Berikut Ini!
-
5 Tips agar Cerpenmu Dimuat di Koran dan Media Online
-
5 Tips Merawat Buku agar Tetap Awet dan Tidak Cepat Menguning
Artikel Terkait
-
Viral Video Iris Wullur Jadi Wanita Tercantik di Media Sosial TikTok Bikin Netizen Senyum Sendiri
-
Viral TKW Dikurung, Disiksa, dan Tak Diberi Makan di Arab Saudi: Tolong Kami Pak Jokowi
-
VIRAL! Garpitnya Ariel Tatum Trending di Media Sosial Twitter dan Isinya Bikin Netizen Degdegan, Info Lengkap Disini
-
Kumpulan Ucapan Selamat Tinggal Februari, Sertakan Kata-kata Penuh Makna Ini pada Unggahan Media Sosial Kamu!
-
Mengenal Lebih Dekat Mental Illness, Mulai Dari Jenis Sampai Ciri-Ciri Gangguan Mental
Lifestyle
-
Xiaomi 16 Diprediksi Meluncur pada September 2025, Berikut Bocoran Spesifikasinya
-
Realme GT 7 dan Realme GT 7T Bakal Rilis 27 Mei 2025, Mana yang Terbaik?
-
4 Physical Sunscreen untuk Kulit Sensitif Dibawah 100 Ribu, Cegah Iritasi!
-
Daily Vibes! 4 Pilihan OOTD ala Jung Joon Won untuk Tampil Stand Out
-
4 Ide Padu Padan Soft Style Kim Hye In yang Bikin Penampilan Lebih Santai
Terkini
-
Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar Malaysia Masters 2025
-
7 Rekomendasi Drama Seru Song Wei Long, Terbaru ada Youthful Glory
-
PSIS Semarang vs PS Barito Putera: Pekan Hiburan bagi Laskar Mahesa Jenar
-
Ulasan Buku 'Who Are You?', Cara Memahami Pikiran Bawah Sadar Seseorang
-
Buku Mahal, Gaji Kecil: Apakah Membaca Hanya untuk yang Punya Uang?