Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Septyarosa Syahputri
Ilustrasi pasangan.[pexels/Min An]

Memiliki hubungan yang sehat dan bahagia sudah pasti jadi dambaan setiap pasangan. Menjalin kisah romansa indah yang menumbuhkan karakter masing-masing penikmatnya merupakan sebuah bentuk penghargaan yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri maupun pasangan. Hubungan yang minim drama dan pengaruh negatif, akan membawa dampak positif untuk kehidupan kita.  

Hubungan seperti ini yang disebut dengan hubungan yang dewasa. Hubungan yang tidak hanya memikirkan ego semata dan tidak mudah bergantung pada satu sama lain. Hubungan yang dewasa juga tidak selalu tergantung pada usia. Tergantung cara masing-masing pasangan dalam menghadapi sebuah situasi hingga cara mereka mengolah rasa.  

Terdapat beberapa ciri di mana sebuah hubungan bisa dikatakan sehat dan dewasa.Memiliki hubungan yang sehat dan bahagia sudah pasti jadi dambaan setiap pasangan. Menjalin kisah romansa indah yang menumbuhkan karakter masing-masing penikmatnya merupakan sebuah bentuk penghargaan yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri maupun pasangan. Hubungan yang minim drama dan pengaruh negatif, akan membawa dampak positif untuk kehidupan kita.  

Hubungan seperti ini yang disebut dengan hubungan yang dewasa. Hubungan yang tidak hanya memikirkan ego semata dan tidak mudah bergantung pada satu sama lain. Hubungan yang dewasa juga tidak selalu tergantung pada usia. Tergantung cara masing-masing pasangan dalam menghadapi sebuah situasi hingga cara mereka mengolah rasa.  

Terdapat 3 ciri di mana sebuah hubungan bisa dikatakan sehat dan dewasa. 

1. Saling Memberikan Ruang Untuk Berkembang 

Hubungan yang sehat dan dewasa itu selayaknya memelihara anak. Terlalu dikekang, tentu tidak baik. Terlalu dimanjakan, juga tidak baik. Hubungan yang sehat dan dewasa bisa dikatakan jika masing-masing pasangannya mampu dan tulus selalu memberikan ruang untuk terhadap diri sendiri untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Memberikan pasangan kesempatan sendiri untuk fokus belajar ujian, memberikan waktu untuk mereka untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa di ganggu, atau memberikan masing-masing waktu untuk merenung saat keduanya tengah cekcok adalah ciri dari hubungan yang sehat dan dewasa. 

2. Menghargai Privasi Pasangannya 

Tak jarang, seorang memaksa 'masuk' ke dalam ranah privasi pasangannya terlalu dalam hanya untuk menjadi sosok 'si paling tahu'. Padahal, baik pasangan yang belum maupun sudah menikah, perlu memiliki privasi sendiri. Seseorang berhak memiliki privasi, entah itu dari segi sosial hingga perasaan. Hal tersebut tidak bisa dimiliki oleh orang lain, hanya karena mereka adalah pasangan kita. Pasangan yang bisa menghargai privasi orang terkasihnya akan memiliki hubungan yang sehat dan dewasa karena akan selalu timbul rasa percaya dan tanggung jawab di dalam hubungan yang mereka jalani, alih-alih selalu ingin tahu hal yang tidak selalu harus kita ketahui. 

3. Tidak Merasa Ada Yang Superior Dalam Hubungan 

Dalam hubungan yang sehat dan dewasa, kesetaraan menjadi salah satu faktor penting. Tidak berusaha superior terhadap pasangan dapat membuat hubungan menjadi lebih luwes dan tidak canggung. Menempatkan keduanya dalam posisi yang sama dan setara akan membuat sebuah hubungan mengarah ke arah yang positif dan maju. Menjadikan pasangan sebagai kawan, alih-alih kapten dan awak, akan membuat keduanya sama-sama memiliki potensi untuk memulai dan mempertahankan berbagai hal bersama. Hal ini yang akan membuat hubungan jauh lebih sehat dan dewasa.

Septyarosa Syahputri