Ketika seseorang hendak mengadakan acara pernikahan, khitanan anak atau hari-hari peringatan lainnya, biasanya ia akan mengadakan hajatan atau kenduri. Dalam hajatan ini, biasanya orang-orang yang terdekat dan teman-teman akan diundang dan dijamu makan oleh pemilik hajatan.
Sayangnya, masih ada banyak kebiasaan buruk dalam hajatan yang kerap terjadi di masyarakat. Biasanya, kebiasaan buruk ini juga merugikan penyelenggara hajatan. Beberapa kebiasaan buruk tersebut di antaranya:
1. Memberikan amplop kosong
Kisah tentang penyelenggara hajatan yang mendapatkan amplop kosong masih sering terdengar. Beberapa dari kasus amplop kosong tersebut terjadi bukan karena sang tamu undangan lupa mengisi, tapi karena memang sengaja dikosongkan.
Tingkah tamu undangan lainnya yang lebih parah adalah mengisi amplop bukan dengan uang pemberian sebagai hadiah bagi orang yang menggelar hajatan, melainkan kertas atau koran agar terlihat ada isinya.
Perilaku tamu undangan seperti ini tentu akan membuat orang yang mengadakan hajatan kecewa, bahkan merasa sakit hati. Karenanya, hal ini tentu tidak baik untuk dilakukan.
Jika kita memang merasa tidak enak, karena tidak dapat memberikan apa-apa saat datang pada suatu acara hajatan, ada baiknya kita berterus terang atau meminta maaf karena belum bisa menghadiri acara tersebut. Ketika sudah ada rezeki, barulah kita mengunjungi orang yang mengadakan hajatan sebagai penghormatan, karena kita telah diundang.
2. Membuang-buang makanan
Walau sudah memahami bahwa membuang-buang makanan merupakan perilaku yang buruk, tapi masih ada saja tamu undangan yang mengambil makanan secara berlebihan, entah karena takut kehabisan atau tidak bisa menahan keinginan.
Ketika disantap, ternyata perutnya tidak sanggup menampung semuanya. Akibatnya, makanan pun terbuang percuma.
Jika memang kita penasaran dan ingin mencicipi setiap hidangan, cukup dengan mengambil sedikit dari setiap jenis makanan. Walau dengan jumlah yang sedikit, tapi jika jenis makanannya banyak tentu akan membuat kita merasa kenyang.
3. Datang ke hajatan dengan membawa banyak anggota keluarga
Dalam sebuah undangan hajatan, umumnya tamu diundang beserta pasangan atau keluarga inti. Namun, tak jarang tamu undangan membawa banyak anggota keluarganya.
Hal ini tentu akan menyulitkan orang yang menyelenggarakan hajatan dan menimbulkan kekhawatiran hidangan yang tersedia tidak cukup untuk tamu lainnya.
Berbeda halnya jika tamu undangan sudah meminta izin untuk membawa lebih banyak orang dan pemilik hajatan sudah memberikan kesediaannya.
Demikian tiga kebiasaan buruk dalam hajatan yang masih kerap terjadi di masyarakat. Alangkah baiknya jika kebiasaan-kebiasaan ini mulai dihilangkan, agar kita bisa menjadi tamu undangan yang baik bagi penyelenggara hajatan.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Menhub Proyeksikan 110,67 Juta Orang Wara Wiri Selama Libur Nataru
-
KPK Sebut Pimpinan Baru Punya PR Tunggakan Perkara hingga Terobosan Hukum
-
Sebut LGBTQ jadi Ancaman Negara, Ucapan Sekjen Wantannas Dikecam Koalisi Sipil: Langgar Prinsip HAM!
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Dongkrak Ekonomi Pesisir, Pelindo Adakan Pelatihan Pemasaran BUMMas
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino