3 Kebiasaan Buruk dalam Hajatan yang Masih Kerap Terjadi di Masyarakat

Candra Kartiko | Sapta Stori
3 Kebiasaan Buruk dalam Hajatan yang Masih Kerap Terjadi di Masyarakat
Ilustrasi hajatan (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Ketika seseorang hendak mengadakan acara pernikahan, khitanan anak atau hari-hari peringatan lainnya, biasanya ia akan mengadakan hajatan atau kenduri. Dalam hajatan ini, biasanya orang-orang yang terdekat dan teman-teman akan diundang dan dijamu makan oleh pemilik hajatan.

Sayangnya, masih ada banyak kebiasaan buruk dalam hajatan yang kerap terjadi di masyarakat. Biasanya, kebiasaan buruk ini juga merugikan penyelenggara hajatan. Beberapa kebiasaan buruk tersebut di antaranya:

1. Memberikan amplop kosong

Kisah tentang penyelenggara hajatan yang mendapatkan amplop kosong masih sering terdengar. Beberapa dari kasus amplop kosong tersebut terjadi bukan karena sang tamu undangan lupa mengisi, tapi karena memang sengaja dikosongkan.

Tingkah tamu undangan lainnya yang lebih parah adalah mengisi amplop bukan dengan uang pemberian sebagai hadiah bagi orang yang menggelar hajatan, melainkan kertas atau koran agar terlihat ada isinya.

Perilaku tamu undangan seperti ini tentu akan membuat orang yang mengadakan hajatan kecewa, bahkan merasa sakit hati. Karenanya, hal ini tentu tidak baik untuk dilakukan.

Jika kita memang merasa tidak enak, karena tidak dapat memberikan apa-apa saat datang pada suatu acara hajatan, ada baiknya kita berterus terang atau meminta maaf karena belum bisa menghadiri acara tersebut. Ketika sudah ada rezeki, barulah kita mengunjungi orang yang mengadakan hajatan sebagai penghormatan, karena kita telah diundang.

2. Membuang-buang makanan

Walau sudah memahami bahwa membuang-buang makanan merupakan perilaku yang buruk, tapi masih ada saja tamu undangan yang mengambil makanan secara berlebihan, entah karena takut kehabisan atau tidak bisa menahan keinginan.

Ketika disantap, ternyata perutnya tidak sanggup menampung semuanya. Akibatnya, makanan pun terbuang percuma.

Jika memang kita penasaran dan ingin mencicipi setiap hidangan, cukup dengan mengambil sedikit dari setiap jenis makanan. Walau dengan jumlah yang sedikit, tapi jika jenis makanannya banyak tentu akan membuat kita merasa kenyang.

3. Datang ke hajatan dengan membawa banyak anggota keluarga

Dalam sebuah undangan hajatan, umumnya tamu diundang beserta pasangan atau keluarga inti. Namun, tak jarang tamu undangan membawa banyak anggota keluarganya.

Hal ini tentu akan menyulitkan orang yang menyelenggarakan hajatan dan menimbulkan kekhawatiran hidangan yang tersedia tidak cukup untuk tamu lainnya.

Berbeda halnya jika tamu undangan sudah meminta izin untuk membawa lebih banyak orang dan pemilik hajatan sudah memberikan kesediaannya.

Demikian tiga kebiasaan buruk dalam hajatan yang masih kerap terjadi di masyarakat. Alangkah baiknya jika kebiasaan-kebiasaan ini mulai dihilangkan, agar kita bisa menjadi tamu undangan yang baik bagi penyelenggara hajatan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak