Menurut Howard Gardner, seorang psikolog dari Harvard, ada 8 tipe kecerdasan manusia seperti yang dituliskan dalam buku karyanya yang berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Menurut Gardner, masing-masing tipe kecerdasan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Setiap tipe kecerdasan manusia memiliki kekuatan atau kelebihan masing-masing. Hal ini dapat memengaruhi kemajuan karier apabila dapat memilih yang tepat sesuai dengan tipe kecerdasan yang dimiliki.
Salah satu tipe kecerdasan manusia yakni kecerdasan linguistik verbal. Menurut Verywell Mind, berikut ini ciri-ciri kecerdasan linguistik verbal.
- Mampu menggunakan kata-kata dengan sangat baik secara tertulis maupun lisan.
- Sangat menikmati aktivitas membaca dan menulis dan memiliki kemampuan yang memadai dalam kedua hal tersebut, plus berinteraksi dengan orang lain.
- Baginya cukup mudah untuk mengingat informasi yang tertulis maupun yang diucapkan.
- Orang dengan kecerdasan linguistik verbal cenderung mempunyai kemampuan untuk menjelaskan sesuatu hal dengan baik.
- Mampu menyajikan pembicaraan dengan kalimat persuasif.
- Sering kali menyelipkan humor dalam berbicara atau menyampaikan cerita.
Orang dengan tipe kecerdasan linguistik verbal kuat dalam penggunaan kata-kata, bahasa dan juga tulisan. Itu sebabnya, cocok dengan jenis profesi yang memerlukan banyak olah kata dan informasi, serta yang membutuhkan kemampuan persuasif.
Beberapa contoh profesi yang sesuai dengan kelebihan pemilik tipe kecerdasan linguistik verbal antara lain: pembicara, penulis, wartawan, pengacara, guru, penyiar bahkan seorang komedian mengingat kemampuannya dalam hal humor.
Apa pun tipe kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang, semua bisa bermanfaat dan akan berguna apabila diasah dan diarahkan pada pilihan yang tepat. Namun, tentu saja tak ada salahnya juga mencoba sesuatu yang berbeda. Hal ini baik juga karena bisa saja seseorang sebenarnya belum mendefinisikan secara tepat jenis kecerdasan yang ada pada dirinya.
Ada baiknya meminta pendapat orang lain sebagai bahan masukan dan jika diperlukan, dapat mendiskusikan hal ini dengan ahlinya.
Dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki dalam diri, pencapaian cita-cita bukanlah hal yang tak mungkin. Sebagaimana semua hal lainnya, perlu konsistensi dan kesungguhan dalam setiap upaya menggali kelebihan masing-masing. Selain itu, perlu pikiran terbuka untuk menerima sesuatu yang baru dan menyaringnya untuk mengambil yang baik-baik saja.
Baca Juga
-
3 Kesalahan saat Mengenakan Pakaian Baru di Tempat Kerja
-
3 Kebiasaan Buruk yang Membuat Meja Kerja Kamu Sering Berantakan
-
5 Tips Mengubah Hobi Membuat Buket Bunga Jadi Uang, Berani Coba?
-
3 Ide Hadiah untuk Seorang Backpacker, Pilih yang Praktis!
-
3 Macam Celebrity Worship, Jangan sampai Kebablasan Memuja!
Artikel Terkait
-
Punya Prestasi dan Karir Mentereng, Cita-cita Kekasih Kaesang Pangarep Ternyata Ingin Jadi IRT
-
Kini Jadi Artis, Berikut 7 Selebriti yang Dulu Pernah Bercita-cita Menjadi Guru
-
8 Artis Dahulu Bercita-cita Jadi Guru, Nagita Slavina Sempat Ikut Program Relawan Pengajar
-
Anti Canggung, 5 Topik Pembicaraan Menarik saat Bertemu dengan Orang Baru
-
Meditech+ Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan Kreasi Anak Bangsa
Lifestyle
-
Tren Liburan 2025: Bukan Lagi Soal Foto, Wisatawan Lebih Butuh Pengalaman Unik dan Autentik
-
4 Serum Retinol dan Green Tea untuk Anti-Aging Atasi Kerutan Minim Iritasi
-
Out of the Box: 4 Hobi Anti-Mainstream Gen Z untuk Mengasah Kreativitas & Produktivitas
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies
-
4 Toner dengan Ekstrak Mentimun, Rahasia Kulit Cerah & Terhidrasi Maksimal
Terkini
-
SEVENTEEN Ajak Memaknai Cinta dan Bahagia dalam Lagu 'Candy'
-
Dumb oleh Doh Kyung Soo Feat. Penomeco: Pura-pura Kuat dalam Ketidakpastian
-
Yurike Sanger, Istri Rahasia Soekarno yang Wafat di Usia 81 Tahun
-
Kalahkan aespa, Haechan NCT Raih Trofi Pertama Lagu 'CRZY' di Music Bank
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa