Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Fikril Hakim Wiratomo
ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

First Impressions memainkan peran penting bagaimana Interviewer atau pemberi kerja memandang kamu sebagai seorang kandidat. Selain itu, apa yang kamu katakan selama fase wawancara dapat menentukan hasil akhir kamu akan diterima atau tidak. 

Kamu pasti ingin menunjukkan bahwa dirimu memiliki profesionalisme dan keterampilan komunikasi untuk menjadi aset bagi perusahaan jika dipekerjakan. Tentu semua orang juga ingin terlihat perfect, tapi gak semua orang tahu caranya menjadi perfect. Cara termudah menjadi yang terbaik adalah dengan menirukan seorang profesional sebagai role model.

1. Sapa Semua Orang dengan Sopan

ilustrasi menyapa (pixabay/089photoshootings)

Ketika kamu mengunjungi sebuah kantor, wajar saja jika kamu bakal diminta beberapa kali perkenalan oleh pihak keamanan, resepsionis, dan lainnya. Inilah yang bisa kamu lakukan: melangkah maju, tersenyum, dan menyapa mereka dengan ramah dan sopan.

Langkah berikutnya, beritahu mereka nama lengkapmu, tujuan kamu datang, dan sebutkan juga nama dan jabatan orang yang akan kamu temui. Mereka mungkin meminta untuk melihat dokumen tujuan kunjungan. Tunjukkan email undangan wawancaramu! Dengan cara ini kamu bisa menghemat waktu, dan akan menunjukkan kesiapanmu.

2. Sabar Menunggu

ilustrasi sabar menunggu (pixabay.com/Engin_Akyurt)

Saat datang untuk wawancara kerja di kantor baru, kamu mungkin harus melalui serangkaian prosedur dan sedikit menunggu sebelum benar-benar mencapai ruang wawancara. Hal itu mungkin bakal bikin kamu gugup. Bersabarlah, jangan kehilangan ketenangan jika harus menunggu. 

Gunakan waktu menunggu itu untuk mencari informasi yang mungkin belum kamu dapatkan dari searching di Google. Korek info tentang perusahaan itu melalui karyawan sehingga kamu memiliki pengetahuan lebih tentang company profile maupun product knowledge perusahaan tersebut.

3. Siapkan Kalimat Singkat untuk Menyapa Pewawancara

ilustrasi menyiapkan kata-kata (pixabay.com/StarupStockPhotos)

Etika dasar dalam wawancara adalah berdiri dan berjabat tangan dengan pewawancara saat mereka memasuki ruangan. Kamu bisa menggunakan pengantar ini “Selamat pagi, saya (nama kamu), senang bertemu dengan Anda” untuk menyapa pewawancara. Hal itu dapat membantu dalam memancarkan kepercayaan diri kamu.

Etika yang baik, dan rasa percaya diri yang tinggi merupakan nilai lebih dalam proses wawancara. Tunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang layak!

4. Jaga Bahasa

ilustrasi bahasa tubuh (pixabay.com/AllClear55)

Komunikasi nonverbal memainkan peran penting dalam perkenalan diri kamu dalam sebuah wawancara. Jadi, jangan meremehkan kekuatan bahasa tubuhmu yang bisa meninggalkan kesan pada pewawancara.

Pertahankan postur tubuh yang lurus, jaga tanganmu tetap terlipat di pangkuan. Bersikap ramahlah dengan cara tersenyum dan jawab pertanyaan dengan menyertakan gesture yang diperlukan untuk memperjelas pernyataanmu!

5. Jawab dengan Singkat dan Jelas

ilustrasi menjawab singkat dan jelas (pixabay.com/DiggityMarketing)

Satu hal yang harus kamu ingat adalah bahwa kamu mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang melamar pekerjaan tersebut. Jadi, ada kemungkinan pewawancara telah mendengar semua jawaban yang panjang dan masuk akal.

Kamu bisa gunakan teknik STAR (Situation, Task, Action, dan Result) untuk menjawab pertanyaan wawancara apapun. Teknik STAR membantumu untuk memberikan jawaban singkat ketika kamu harus memperkenalkan diri dan menjawab pertanyaan dalam sebuah wawancara.

6. Berpamitan

ilustrasi pamit (pixabay.com/Tumisu)

Keberhasilanmu menjawab semua pertanyaan wawancara, bukan berarti kamu bisa membuang etika wawancara. Cara kamu berperilaku sampai saat kamu berjalan keluar dari ruang wawancara juga perlu diperhatikan.

Kamu bisa meninggalkan ruangan dengan cara berpamitan kepada pewawancara dengan mengucapkan kalimat "terima kasih atas kesempatannya, saya berharap segera mendengar kabar dari Anda”. Kamu dapat mengucapkannya sambil menjabat tangan pewawancara seraya berpamitan. 

Nah, itu tadi hal yang dilakukan oleh profesional dalam wawancara kerja. Semangat buat para job seeker, semoga cepet keterima kerja ya.

Fikril Hakim Wiratomo