Kamu pasti sepakat mempermalukan orang lain itu merupakan perilaku yang buruk, bukan? Sayangnya, terkadang saking sudah terbiasa dipraktikkan, kamu sendiri gak sadar sudah mempermalukan orang lain. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi lagi, berikut akan diulas beberapa tipe shaming atau mempermalukan orang lain yang kerap ditemui sehari-hari dan sering dianggap wajar. Apa saja itu? Mari simak kelanjutannya.
1. Body shaming
Di antara tipe shaming yang paling sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, adalah body shaming. Body shaming gak hanya terjadi pada orang yang obesitas, lho, tapi yang memiliki badan kurus pun kerap mendapat perlakuan sama.
Dengan alasan cuma bercanda, mengolok-olok seseorang karena bentuk badannya kerap dianggap wajar. Padahal, belum tahu saja kalau hatinya teriris-iris.
Ada pula yang mempermalukan bentuk tubuh secara halus. Misalnya, dengan menyarankan diet atau usaha lain untuk menurunkan berat badan.
Padahal, belum tentu yang obesitas itu disebabkan pola makan sembarang. Gak sedikit orang memiliki masalah fisik atau mental yang kemudian berdampak pada bentuk tubuh. Jadi, hati-hati lagi dalam memberi saran atau nasihat, ya.
2. Hobby shaming
“Manusia plastik, kok, disuka? Musik gak bagus gitu, kok, dielu-elukan.”
Bagi penggemar K-Pop, mungkin berbagai ujaran kebencian seperti di atas sudah jadi makanan sehari-hari. Orang yang menyukai K-Pop sering dianggap rendah, dan diolok-olok.
Sebenarnya hal ini juga termasuk mempermalukan dan tindakan yang buruk, lho. Tiap orang sudah kodratnya memiliki selera yang berbeda-beda. Jadi, hobi pun gak sama. Maka dari itu, hormatilah pilihan orang lain yang berbeda.
3. Healthy shaming
“Kan, kamu selalu makan makanan sehat dan olahraga, kok, bisa penyakitan juga?”
Lha, dikira manusia itu Tuhan yang bisa menentukan seseorang sakit atau tidak. Setidaknya orang yang berusaha menjaga nikmat Tuhan, yakni tubuhnya dengan menerapkan pola hidup sehat jauh lebih baik daripada orang yang mulutnya gak jauh-jauh dari menghina.
4. Single shaming
“Cantik, tapi kenapa masih belum punya pasangan, sih?”
Gak heran banyak yang terjebak pernikahan toksik. Gak kuat dengan mulut-mulut bengis seperti ini yang berpikir status lajang seperti sebuah kehinaan. Akibatnya, gak sedikit orang menikah bukan karena cinta, melainkan karena terpaksa untuk menutup omongan menyakitkan tadi.
Itulah empat tipe shaming yang sering ditemui sehari-hari. Gimana, apakah kamu pernah melakukan tipe shaming yang dijelaskan tadi? Semoga enggak, ya.
Tag
Baca Juga
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
-
Segera Tayang, Ini Daftar Pemain dan Sinopsis Drama China The Land of Warriors
-
Han Ga In Dilarikan ke RS Usai Tantangan Buldak Pedas Berakhir Fatal
Artikel Terkait
-
Publik Lupa Kasus: Potret sebelum Nikah dari Nissa Sabyan Bersama Vespa Mahal Tuai Pujian Setinggi Langit
-
Nissa Sabyan 'Cuma' Dapat Mahar Emas 3 Gram dan Uang Rp200 Ribu dari Ayus, Berapa Tarif Manggung Sabyan Gambus?
-
Kapan Tanggal Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus? Maharnya Emas 3 Gram serta Uang Rp200 Ribu
-
Standar Nikah Muda dan Mengapa Angka Perceraian Semakin Tinggi?
-
Jenis-jenis Diabetes dan Cara Mencegahnya, Tipe 2 Paling Banyak di Dunia!
Lifestyle
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
Terkini
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Ulasan Buku Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Bisa Berbuat Hebat Karya Miftahuddin
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?