Tidak ada pasangan yang ingin hubungannya tidak mendapatkan restu orangtua. Sayangnya hal ini masih kerap kali terjadi. Tidak dipungkiri bahwa semua orangtua tentu ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun, terkadang menerima keputusan itu juga bukan hal yang mudah.
Beberapa memilih berjuang, beberapa memilih lari dan sembunyi, beberapa yang lainnya menyerah, yang lainnya lagi lebih buruk. Bukan hal yang mudah memang. Berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan ketika hubungan asmaramu tidak direstui oleh orangtua.
1. Menurut tapi kehilangan
Yang pertama adalah menurut tapi kehilangan. Jadi, kamu menurut kepada orangtua untuk mengakhiri hubungan antara kamu dengan si dia. Tapi konsekuensinya adalah, kamu kehilangannya.
Kehilangan seseorang yang dicinta dan sudah sama-sama berharap untuk menjalin hubungan yang lebih serius selalu meninggalkan luka yang pedih. Namun ketika kamu menurut pada orangtua, ini merupakan konsekuensi yang paling utama.
2. Berpura-pura
Menyembunyikan hubungan dari orangtua sebenarnya bukan hal yang baik untuk dilakukan. Semoga kamu tidak ada niatan untuk melakukan itu. Jadi berpura-pura di sini maksudnya, kamu mengaku pada orangtua bahwa hubungan asmaramu telah selesai. Padahal, kamu masih menjalin ya di belakang mereka.
Mungkin karena terlalu cinta dan takut kehilangan. Tapi, sepandai apapun menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga. Pasti akan ketahuan sama orangtua. Kalau hal itu terjadi, mau bagaimana?
Sejatinya, mempertahankan hubungan secara sembunyi-sembunyi sekadar menunda luka yang lebih dalam. Apalagi kalau terlewat batas, perbuatanmu akan sangat menyakiti hati orangtua.
3. Beri jeda untuk memperbaiki
orangtua yang tidak merestui hubungan asmara anaknya tentu memiliki alasan yang kuat dan tak terbantahkan. Apakah alasan tersebut bisa dipandang secara virtual atau mengikuti insting, keputusan orangtua selalu ada benarnya.
Ketika kamu dan pasangan bersepakat untuk memberi jeda dan menjanjikan pertemuan dalam kondisi yang sudah sama-sama lebih baik, mengapa tidak?
Segala yang orangtua ragukan dan takutkan, harus kamu patahkan keraguannya. Ketika kamu dan pasangan bisa bekerja sama untuk melakukan semua itu, adalah hal yang baik untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.
4. Memaksa tapi durhaka
Yang terakhir, kamu memaksakan hubungan asmara tanpa restu itu. Kamu tidak peduli dengan orangtua, keputusannya, kehadirannya, yang kamu pedulikan hanyalah kamu dan kekasihmu bisa bersama. Namun demikian, kamu akan menanggung dosa besar karena membangkang orangtua.
Itu dia 4 pertimbangan ketika cinta tak direstui orangtua. Kalau berada di posisi itu, kamu akan memilih yang mana?
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
-
11 Batasan yang Menunjukkan Pasangan Benar-Benar Sayang, Bisa Ditiru!
-
Hati-Hati, Ini 5 Tanda Halus Pasangan Mau Minta Putus menurut Psikologi
-
Bak Yellow Flag, 4 Tanda Tersembunyi Pasangan OTW Meninggalkan Kamu
-
Viral Transformasi Perubahan Fisik Pasangan Ini Tuai Sorotan, Kaya Beda Orang
-
Islam Melarang Umbar Aib Pasangan, Bagaimana Kaitannya dengan Perceraian Baim Wong dan Paula?
Lifestyle
-
Anti Boring! Intip 4 Padu Padan Gaya Kasual ala Mingi ATEEZ yang Effortless
-
4 Gaya OOTD Anti Ribet ala Choi Min Young, Tetap Keren di Setiap Momen!
-
4 Daily OOTD ala Jin BTS yang Bisa Kamu Tiru untuk Tampil Chic Tanpa Ribet!
-
4 Padu Padan OOTD Feminine ala Chuu yang Bikin Penampilanmu Makin Manis!
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
Terkini
-
Tampil Buruk, Posisi Ernando Ari di Timnas Indonesia Rawan Digeser oleh 2 Nama Ini
-
Ulasan Novel Highly Unlikely: Ketika Cinta Tumbuh di Tengah Pandemi
-
Gabung dengan Blitzway Entertainment, Yeri Red Velvet Gunakan Nama Asli
-
Desa Wisata Cibuk Kidul, Belajar tentang Sistem Pertanian Mina Padi
-
Potret Buruh di Indonesia, Antara Kesejahteraan dan Eksploitasi