Sering kali kita bertanya-tanya mengenai alasan seseorang untuk bertahan hidup. Meskipun dia menjalani sesuatu yang tidak disukai, meskipun kenyataan tidak selalu sesuai dengan apa yang dia harapkan, tapi kenapa dia selalu punya alasan?
Sebenarnya, alasan setiap orang tidak bisa disamakan. Karena semua orang punya takdir dan jalan ceritanya sendiri-sendiri. Namun demikian, kita tetap bisa mencoba mengambil pelajaran dari beberapa alasan di bawah ini.
1. Punya sesuatu yang harus diperjuangkan
Banyak orang yang kuat untuk menjalani sesuatu, karena dia punya alasan yang besar di baliknya. Misalnya saja orang tua yang bersusah payah dalam bekerja dan mengumpulkan uang, semua itu dilakukan demi mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
Ketika kita punya alasan yang tidak bisa untuk dipatahkan, maka kita akan punya semangat yang jauh lebih besar. Kita akan selalu punya tenaga untuk berjuang, bertahan dan mengoptimalkan segala sesuatu yang kita impikan.
2. Banyak hal yang belum bisa dimiliki
Beberapa orang bertahan hidup, karena mereka belum sepenuhnya mendapatkan apa yang dia inginkan di dunia ini. Masih banyak mimpi yang harus dikejar, dan semua itu membuat mereka masih ingin tinggal di dunia.
Kalau berbicara lelah, lelah itu sudah tidak bisa lagi dirangkai dengan kata-kata. Namun, menyerah bukankah solusi yang akan mendatangkan segala hal yang diinginkan. Untuk mendapatkan hal yang diinginkan, kita harus hidup dan berjuang. Hanya itu saja kuncinya.
3. Merasa masih punya kesempatan untuk melakukan berbagai hal
Kesempatan selalu ada bagi mereka yang mau untuk berjuang. Ketika kamu menginginkan sesuatu dan memperjuangkannya, maka kamu juga akan mendapatkan kesempatan untuk memilikinya. Banyak orang yang berusaha untuk mempertahankan hidupnya dengan alasan masih ada kesempatan. Semua itu tidak buruk, kok.
Pasalnya ketika kamu merasa masih punya kesempatan, kamu akan pandai memanfaatkan beragam peluang. Hal itu akan membuatmu menjadi orang yang cerdik dalam menyelesaikan masalah dan mendapatkan apa yang kamu inginkan dalam hidup.
4. Bahagia
Bahagia adalah perasaan yang relatif. Karena tidak semua kebahagiaan masing-masing orang bisa disamakan. Tapi, bahagia hidup di dunia akan membuat seseorang berusaha untuk mempertahankan hidupnya.
Bahagia itu tidak selalu harus tentang kekayaan, tapi bisa juga tentang keutuhan keluarga, kerukunan rumah tangga, dan kebahagiaan mengenai diri sendiri pula yang lebih pentingnya. Kebahagiaan-kebahagiaan itulah yang membuat kita akan merasa sayang untuk mengakhiri hidup.
Itu dia beberapa alasan orang mempertahankan kehidupannya. Apakah alasanmu termasuk salah satunya?
Baca Juga
-
Suara Ibu Rumah Tangga di Tengah Ketidakadilan: 5 Alasan Harus Didengar!
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
Artikel Terkait
-
4 Tips Menjadi Bahagia Secara Mandiri, Banyak Bantu Sekitar!
-
Jangan Lewatkan 3 Kesempatan Ini di Usia Muda
-
4 Tips Bahagia di Tempat Kerja, Hindari Memforsir Diri!
-
4 Kunci Sukses Hidup Tenang dan Bahagia, Jangan Kebanyakan Gaya!
-
Ditemukan Selamat dan Dikira ODGJ, Ini Cara ABK Bertahan Hidup Setelah 7 Hari Dinyatakan Hilang di Laut
Lifestyle
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
OTW Hollywood! 5 Fakta Kenapa Film Sore: Istri dari Masa Depan Bisa Jadi Jagoan Kita di Oscar
Terkini
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda