Orangtua adalah role model pertama bagi anak-anaknya. Anak mudah mencontoh kedua orangtuanya, baik dari perkataan maupun perilaku. Maka dari itu, sebagai orang tua, sudah sebaiknya kita memperhatikan apa yang kita ucapkan maupun kita lakukan.
Namun, terkadang sebagai orang tua, kita juga memiliki emosi yang sulit untuk diredam. Memang manusiawi, tapi, sebenarnya emosi yang kita keluarkan tanpa kita sadari memiliki dampak luka batin yang tak jarang bisa dibawa sang anak hingga ia dewasa. Disadur dari Young Parents, setidaknya ada 4 perilaku orang tua yang tanpa disadari bisa melukai batin anak, yuk simak selengkapnya!
1. Melakukan kekerasan fisik terhadap anak
Melakukan kekerasan fisik terhadap anak adalah satu hal yang paling fatal yang bisa dilakukan orang tua dalam mengekspresikan emosinya. Tanpa sadar, pasti ada saja orang tua yang pernah mencubit dan memukul anaknya hingga mereka menjerit. Meskipun terlihat receh, tapi, memukul dan mencubit anak nyatanya bisa memberikan mereka luka batin yang sulit dilupakan.
Selain itu, anak akan berfikir bahwa cubit dan pukul adalah hal yang wajar untuk mengekspresikan kekesalan terhadap orang lain. Maka jangan heran kalau anak anda sewaktu-waktu juga bisa melakukannya terhadap orang lain bahkan orang tuanya sendiri.
2. Membentak dan memarahi anak dengan kasar
Bentakan dan luapan amarah orangtua secara kasar juga dapat meninggalkan luka batin yang bisa ia bawa hingga dewasa. Orang tua sebagai contoh nyata bagi anak. Anak akan merasa bahwa lumrah untuk memaki seseorang saat keadaan tidak sesuai dengan yang ia mau. Bukan hanya itu, ia akan mengingat kata-kata kasar yang keluar dari mulut orang yang yang ia hormati yang dalam hal ini adalah orang tua.
3. Mengejek anak dan mempermalukannya
Anak kecil selalu percaya bahwa orangtua adalah seseorang yang melakukan hal-hal paling benar dan terbaik untuk mereka. Meskipun anak kecil tidak bisa mengungkapkannya, namun, anak cenderung berfikir bahwa perilaku orang tua adalah yang paling benar, termasuk saat orang tua mengejek dan mempermalukan anaknya.
Meskipun tujuannya sekadar bercanda, namun, ejekan dan mempermalukan anak apalagi di hadapan umum akan sangat melukai anak bahkan tanpa mereka sadari. Ejekan orangtua terhadap anak akan menjadi label baginya yang tertanam di alam bawah sadarnya. Jadi, berhati-hatilah dalam bercanda dengan anak.
Mengekspresikan kekesalan memang perlu, tapi, tidak di depan anak apalagi dengan perilaku kasar yang bisa menimbulkan luka batin yang dibawanya hingga besar.
Baca Juga
-
4 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Pasangan untuk Berselingkuh, Segera Hindari!
-
4 Alasan Kenapa Kadang Memendam Perasaan Cinta Itu Lebih Baik daripada Diungkapkan
-
4 Alasan Kenapa Beberapa Orang Lebih Suka Menulis daripada Membaca
-
4 Alasan Kenapa Kita Harus Mulai Berhenti Beli Barang KW, Rugi!
-
4 Alasan Kenapa Sebaiknya Kita Tidak Mengisi Kuliah Hanya dengan Belajar
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Lisa Mariana Kenang Masa Lalu Turun 20 Kilogram Bobotnya Dalam 2 Bulan
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji
-
Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
Lifestyle
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
-
Anak Hukum tapi Stylish? 5 Look Simpel tapi Classy ala Ryu Hye Young
-
4 Look Girly Simpel ala Punpun Sutatta, Cocok Buat Hangout Bareng Bestie
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern