Tak bisa dimungkiri, sebagian besar dari kita sangat gemar bernyanyi apalagi diiringi oleh lagu-lagu favorit, tetapi saat seseorang menyuruh kita merekam dan memutar ulang suara hasil rekaman tersebut, entah mengapa terasa sangat tidak enak untuk diperdengarkan dan tidak sesuai dengan ekspektasi kita.
Ternyata, ada alasan ilmiah yang melatarbelakangi ketidaksukaan kita terhadap suara hasil rekaman sendiri. Dilansir dari Marthastewart.com, Neel Bhatt, seorang asisten profesor otolaringgologi di Universitas of Washington, mengatakan kepada CNN bahwa pekerjaannya sebagai ahli bedah, melibatkan pasien-pasien yang memiliki masalah pendengaran dengan merekam suara pasiennya guna menyelidiki apakah treatmentnya akan berjalan dengan lancar. Tetapi, proses ini selalu berakhir dengan pertanyaan dari pasiennya: “Apakah saya betul-betul memiliki suara seperti ini?”
1. Suaramu akan terdengar berbeda tergantung medium getarannya
Bhatt menjelaskan bahwa ketidaksukaan kita terhadap suara sendiri dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan psikologis. Otak menterjemahkan secara berbeda antara suara yang kita putar ulang di perangkat audio dengan suara yang biasa digunakan saat berbicara.
Gelombang suara dari perangkat audio merambat di udara hingga ke telinga, kemudian tulang telinga mentransmisikan gelombang suara tersebut menuju koklea atau rumah siput. Akhirnya, informasi suara tersebut disalurkan ke otak untuk dikenali.
Sementara itu, suara yang diproduksi sendiri oleh pita suara—saat berbicara atau bernyanyi—tidak hanya merambat melalui udara, tetapi juga melalui saluran tubuh dan tulang-tulang yang kemudian disalurkan ke otak. Nah, suara jenis ini akan sampai ke rongga akustik tengkorak terlebih dahulu untuk dikurangi frekuensinya sebelum betul-betul dicerna oleh otak. Itu sebabnya terdapat perbedaan besar antara suaramu dan suara yang dihasilkan oleh tape recorder. Karena memang begitulah yang suara yang dihasilkan dan turut diperdengarkan orang terdekatmu.
2. Suara adalah cerminan diri
Masih dilansir dari situs yang sama, Bhatt menjelaskan bahwa suara yang tidak biasa atau pertama kali diperdengarkan oleh diri sendiri cenderung membuat seseorang kurang nyaman terhadap persepsi orang lain mengenai suara mereka. Katakanlah, saat kamu berencana menjadi seorang MC atau voice over, kemudian kamu melatih memperdengarkan suara sendiri di perekam suara dan didapati hasil yang kurang memuaskan sehingga membuat kepercayaan dirimu menurun.
Lebih lanjut Bhatt menegaskan untuk tidak terlalu meremehkan diri sendiri, suara yang kita dengar dari perangkat tersebut hanyalah persepsi diri kita pribadi. Orang-orang terdekatmu tidak akan menganggapnya begitu.
3. Persepsi mengenai suara seseorang lebih dalam ketimbang yang sebenarnya
Nah, ada persepsi dimana kita yakin suara masing-masing dari kita jauh lebih dalam daripada yang terdengar, padahal sebenarnya tidak. Persepsi ini berkaitan erat dengan rongga akustik tengkorak, seperti yang dijelaskan sebelumnya, memiliki kemampuan dalam menurunkan frekuensi dan vibrasi suara. Menurut David Nield dari Science Alert: “Akibatnya, suara yang kita dengar di relung kepala kita lebih rendah, lebih kaya, dan lebih merdu karena gemuruh ekstra ini dan juga alasan mengapa suara kita terdengar nyaring dan asing saat diputar ulang pada rekaman.”
4. Suara memiliki keunikannya sendiri selayak sidik jari
Dilansir dari ranker.com, hampir semua orang menunjukkan reaksi sama terhadap suara asli mereka dam hal itu wajar-wajar saja. Bukan berarti kamu mesti sedih dengan apa yang kamu punya. Layaknya sidik jari, suara seseorang memiliki keunikan masing-masing. Daripada berhenti memperdengarkan suaramu, akan lebih baik kamu berbangga dengan apa yang kamu miliki sekarang. Karena faktanya, hampir tidak ada suara yang serupa di muka bumi ini.
Itulah tadi alasan mengapa kita tidak menyukai hasil suara rekaman sendiri. Sebenarnya, untuk mendapatkan suara indah dan merdu, cukup dengan berlatih rutin dan konsisten.
Baca Juga
-
5 Tanda Kamu Sudah Dewasa Secara Emosional Menurut Ahli
-
5 Penemu Ini Menyesali Temuannya, Dihantui Rasa Bersalah meski Tak Membunuh
-
Ada Peringatan Hari Ciuman Internasional, Ini 6 Manfaat Ciuman Intim bagi Kesehatan Tubuh
-
Jangan Anggap Remeh, Waspadai 5 Tanda Kucing Terkena Rabies!
-
Ingin Makan Daging Tapi Takut Kolesterol? Atasi dengan 7 Sayuran Ini
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Playlist Mellow yang Bikin Tenang Meski Lagi Enggak Sedih
-
Minta Maaf Soal Ghosting Unpad, Zita Anjani Malah Ketahuan 'Dibantu' ChatGPT?
-
Mendung Itu Lebih dari Cuaca: Terlena Sementara dan Menemukan Tenang
-
Bosen Sama Foto Biasa? Ini 10 Prompt Simpel Buat Bikin Foto Polaroid Estetik Pakai Gemini AI!
-
Ikan Salem vs Kembung: Mana yang Lebih Sehat buat Dompet dan Tubuhmu?
Terkini
-
Rilis PV Baru, Kingdom Season 6 Tampilkan Pertarungan Pasukan Qin vs Zhao
-
DPR Ingatkan TNI: Tak Ada 'Legal Standing' untuk Polisikan Ferry Irwandi
-
Ulasan Novel Algoritme Rasa: Ketika Setitik Luka Jadi Dendam Abadi
-
Matcha, Labubu, dan Buku Feminist: Saat Cowok Jadi Performative Male
-
Terjatuh dari Gedung, Aktor China Yu Menglong Tutup Usia di Umur 37 Tahun