Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Afifah Lania Sihotang
Ilustrasi dua pasangan dalam kesedihan karena perpisahan (Pixabay/ Hatice EROL)

Baru-baru ini sempat ramai diperbincangkan di media sosial khususnya Twitter, tentang seorang pria yang mengucapkan perpisahan selamat tinggal kepada pasangannya melalui pesan singkat Whatsapp. Tangkapan layar pesan tersebut dikirimkan ke salah satu base (@Tanyakanrl) dan mendapat ribuan komentar dari pengguna Twitter. Ucapan perpisahan yang dikirimkan pria itu diniliai sangat menyayat hati. 

Bagaimana tidak, pria itu meninggalkan Ica (nama panggilan) untuk menikah dengan wanita lain. Namun, salam perpisahan yang diberikan dinilai kurang tepat karena ada beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan pria tersebut. Simak ulasannya berikut ini!

1. Jangan berikan ungkapan cinta untuk pasangan yang ditinggalkan

“Kamu akan selalu ada di hati”, “I love you more than anything”, dan kalimat-kalimat sejenisnya sebaiknya tidak diungkapkan kepada pasangan ketika akan meninggalkannya. Mengapa? Karena ungkapan seperti itu tidak ada lagi artinya dan akan menambah kesedihan orang yang ditinggalkan.

Kalimat seperti itu bisa menjadi bumerang untuk pasangan karena kalimat itulah yang akan diingatnya sampai kapanpun. Lebih baik memberi semangat dan kalimat-kalimat positif lainnya untuk menguatkan hati kekasih yang kamu tinggalkan.

2. Berikan kepercayaan diri pasangan dengan menonjolkan nilai-nilai positifnya

Menjadi orang yang ditinggalkan adalah hal paling menyedihkan dan kadangkala membuat percaya diri berkurang. Karena ketika ditinggalkan, akan ada perasaan untuk menyalahkan diri sendiri dan merasa kurang. Oleh karena itu, jika tidak ingin membuat pasanganmu merasakannya, ungkapkan kebaikan dan berbagai nilai positif yang ada pada dirinya.

Seperti bagaimana sikap baiknya selama bersama kamu, bagaimana perasaan bahagiamu ketika dia ada disampingmu, dan perubahan baik apa yang kamu rasakan. Mudah-mudahan dengan mengatakannya, kekasih yang ditinggalkan tidak merasa rendah diri dan menyalahkan dirinya sendiri.

3. Putuskan hubunganmu dengan pasangan secara langsung dan privat

Ada baiknya ketika akan mengakhiri hubungan dengan pasangan, dilakukan secara tatap muka. Dengan begitu, kamu dan pasanganmu bisa langsung melihat wajah dan ekspresi masing-masing serta bisa melihat ketulusannya. Jika melalui pesan singkat, terkesan kamu tidak mau mendengarkan pendapatkan tentang perpisahan kalian. 

Karena, bisa saja setelah mengirimkan pesan kamu memblokir seluruh kontaknya atau dia memilih tidak menjawab pesan singkatmu. Hal-hal seperti itu bisa berdampak buruk bagi salah satu pasangan.

Ketika meninggalkan seseorang, jangan hanya mementingkan perasan kamu sendiri. Kamu juga harus memikirkan bagaimana perasaan pasangan yang kamu tinggalkan. Lakukan hal terbaik untuk pergi darinya secara baik-baik dan tidak terkesan buruk. 

Semangat untuk Kak Ica, semoga bisa melewati masa-masa sulit kedepannya!

Afifah Lania Sihotang