Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | hyojin willy98
Ilustrasi Anak yang Mengalami Middle-Child Syndrome (iStockphoto.com/YakobchukOlena)

Melansir dari Healthline.com, middle child syndrome merupakan kondisi psikologis seorang anak tengah yang bisa membuat ia merasa diabaikan dan dikucilkan. Jika orang tua tidak segera menangani kondisi psikologis anak ini, maka akan dapat memberikan dampak buruk yang bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa.

Untuk mengantisipasi, langkah awal bagi kedua orang tua harus mengenal ciri-ciri anak dengan middle child syndrome terlebih dahulu.

Berikut 5 ciri-ciri anak mengalami middle child syndrome.

1. Anak Merasa Harga dirinya Rendah

Mengutip dari tinjauan dr. Reni Utari dalam sehatq.com, jika si anak tengah merasa dikucilkan, didiskriminasi atau bahkan tidak dicintai oleh orang tuanya, anak tersebut bisa memiliki harga diri atau self-esteem yang rendah. Kondisi ini bisa diyakini akan mengundang masalah mental lainnya pada psikologi anak.

2. Anak Takut Bersosialisasi

Menurut dr. Verury Verona Handayani dalam halodoc.com, jika anak tengah mengalami kondisi takut bersosialisasi terhadap sekitar, ada kemungkinan bahwa ia mengalami middle child syndrome. Hal ini terjadi karena anak tengah merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya, ia pun bisa merasa takut bersosialisasi dan menarik diri karena beranggapan bahwa pada akhirnya ia akan diperlakukan sama oleh teman-temannya di luar rumah.

Ini merupakan situasi yang sulit karena mereka membutuhkan perhatian namun ia takut mengalami penolakan. Inilah pentingnya rasa peka orang tua terhadap perasaan seorang anak.

3. Merasa tidak berguna

Ciri-ciri yang ketiga menurut dr. Verury Verona Handayani adalah middle child syndrome bisa menjadikan anak tengah merasa tidak terikat dengan orangtuanya. Kondisi ini dipercaya bisa bisa membuat sang anak menyalahkan dirinya sendiri dan merasa tidak berguna.

Perlu dipahami untuk para orang tua agar bisa mengatasi perasaan seorang anak sehingga anak tidak tenggelam dalam perasaan bersalah.

4. Anak Merasa Frustrasi

Menurut dr. Reni Utari, middle child syndrome bisa membuat anak tengah merasa bahwa posisinya dibeda-bedakan dari saudara kandungnya. Pada dasarnya, setiap anak tentu menginginkan rasa kasih sayang dan kepedulian dari orang tuanya.

Jika anak tengah merasa dibeda-bedakan dari saudara kandungnya, maka ia bisa menjadi frustrasi atau bahkan anak tengah bisa bersikap agresif. Oleh karena itu, orang tua harus berperan adil dalam memberikan kasih sayang dan perhatian yang rata.

5. Melihat Saudara Kandungnya Sebagai Saingan

Mengutip dari tulisan Jocelyn Voo yang dimuat dalam parents.com, middle child syndrome dianggap dapat mendorong pola pikir anak tengah dan melihat posisi saudara kandungnya sebagai saingan. Kondisi ini bisa terjadi jika sang anak tengah merasa cemburu saat melihat saudara kandungnya mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Dampaknya anak dengan middle child syndrome akan melihat saudara kandungnya sendiri sebagai saingan yang harus dikalahkan.

Itulah kelima ciri-ciri anak yang mengalami middle child syndrome. Untuk dapat mengatasinya, harus dilakukan pendekatan terhadap orang tua dengan sang anak. Mulailah mengubah sikap dan berikan perhatian yang sama terhadap semua anak. Semoga bermanfaat!

hyojin willy98