Sebuah hal yang wajar bagi setiap orang tua untuk berharap kepada anaknya. Berharap yang terbaik dan selalu menjadikannya sebagai doa-doa. Berharap adalah hak semua orang, meskipun bagaimana takdir akhir adalah perkara Tuhan yang menentukan.
Berharap kepada anak, boleh apa pun. Namun, perhatikan hal ini agar ketika berharap kepada anak, kita tidak merasa kecewa.
Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Berharap kepada Anak
1. Jangan memaksa
Jangan mengharapkan anak untuk menjadi seperti apa ataupun melakukan apa dengan cara memaksanya. Memaksa anak untuk melakukan apa-apa yang kita suka akan membuat anak merasa tidak nyaman, bahkan tertekan.
Memaksa akan terlihat seperti memerintah. Bahkan lebih buruk dari itu. Ketika kamu memaksa anak dengan alasan berharap terbaik baginya, akan membuat kamu tampak menyeramkan. Bukan lagi seperti orang tua yang peduli, melainkan menjadi seperti bos yang berhak mengatur anak buahnya.
2. Utamakan kemauan anak
Sekalipun sebagai orang tua kita punya gambaran yang indah dengan kehidupan anak, tapi jangan sampai lupa bahwa anak juga punya keinginan yang juga menjadi haknya untuk bisa mendapatkan dan mewujudkannya.
Hidup seseorang adalah perkara dirinya sendiri. Jadi, jangan pernah menganggap bahwa kemauan kita sebagai orang tua adalah yang terbaik. Karena terkadang, anak juga butuh untuk didengarkan. Bisa jadi, apa yang menjadi pandangan anak lebih baik untuk dirinya sendiri. Dia yang akan menjalani hidupnya, maka berilah dia kesempatan untuk mengambil keputusan sesuai dengan kata hatinya.
3. Hargai pilihan anak
Ketika pilihan anak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka kita tidak boleh marah dengannya. Biarlah anak belajar untuk bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Sehingga dia akan memahami bahwa akan selalu ada konsekuensi dari apa yang dia lakukan dalam hidupnya.
Ketika disuguhi bermacam kalimat, anak bisa menjadi seseorang yang enggan mendengarkan. Namun ketika orang tua memberinya kepercayaan, anak akan punya tekad untuk memberi pembuktian atas kebenaran dari pilihannya itu.
4. Menjadi tempat pulang yang menyenangkan
Ketika anak lelah dengan perjalanannya, jadilah orang tua yang nyaman untuk menjadi tempat pulang. Mungkin, kita marah karena pendapat yang kita berikan tidak didengarkan. Tapi, ketika anak lelah dan merasa bersalah, jangan menjadi orang tua yang sombong, angkuh, dan merasa paling benar.
Rangkul anak ketika dia merasa bersalah. Bangun kembali harapan bersama anak yang sudah memahami bahwa keputusannya salah. Lantas mendengarkan kita sebagai orang tuanya.
Jadi, itu dia 4 hal yang harus diperhatikan orang tua ketika berharap kepada anak. Berharap boleh saja, tapi jangan pernah memaksa bahwa harapan kita harus selalu menjadi nyata. Karena anak juga berhak membuat pilihan dan memutuskan jalan kehidupannya.
Baca Juga
-
Suara Ibu Rumah Tangga di Tengah Ketidakadilan: 5 Alasan Harus Didengar!
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
Artikel Terkait
-
6 Hal yang Menyebabkan Anak Melakukan Gerakan Tutup Mulut atau GTM
-
5 Keuntungan Menjadi Anak Kos, Tidak Hanya Jadi Mandiri
-
Rayakan Ultah ke-71, Kak Seto Banjir Ucapan Kecewa Gegara Dianggap Lindungi Anak Ferdy Sambo
-
Heboh Video Wanita Ngaku Putri PNS Diduga Hina Anak Petani: Gaji Bapakku Siap Membiayai Hidupmu
-
Viral Video Santriwati Nangis Kejer Saat Diminta Hancurkan HP Sendiri Pakai Batu, Tuai Pro Kontra: Ingat Perjuangan Ortu
Lifestyle
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
OTW Hollywood! 5 Fakta Kenapa Film Sore: Istri dari Masa Depan Bisa Jadi Jagoan Kita di Oscar
Terkini
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda