Kerja kelompok merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh pelajar terutama untuk jenjang SMP, SMA dan kuliah. Kerja kelompok pada dasarnya adalah kegiatan berkelompok untuk mengerjakan suatu pekerjaan secara bersama-sama demi mencapai kesepakatan yang sama.
Banyak orang menganggap kerja kelompok dapat sangat membantu agar suatu pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat dan lebih mudah. Namun, sayangnya, saat ini banyak sekali anggota kelompok yang justru tidak kooperatif dalam mengerjakan tugasnya. Alhasil, orang-orang di dalam suatu kelompok yang benar-benar berkontribusi akan merasakan ketidakadilan.
Pasalnya, mereka harus bekerja dua kali lipat lebih keras untuk menyelesaikan bagian anggota yang tidak kooperatif tersebut. Oleh karena itu, penting agar kamu menyimak 3 tips di bawah ini agar teman-teman anggota kelompok kamu dapat bekerja dengan maksimal.
1. Pertegas Bagian Masing-masing
Sebelum menjalankan kerja kelompok, penting untuk memiliki seseorang yang dapat dijadikan sebagai pemimpin atau ketua kelompok. Pasalnya, jika ketua kelompok tidak ada, maka, akan sangat sulit untuk mengontrol masing-masing anggota. Ketua kelompok dapat mempertegas bagian-bagian yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok.
Hal ini akan sangat membantu agar setiap individu dalam kelompok mengetahui tanggung jawab mereka masing-masing. Pembagian tugas seperti ini juga dapat memotivasi setiap anggota karena mereka akan merasa saling memiliki bagian penting di dalam kelompok.
2. Tanyakan Progres
Ketua kelompok dapat menanyakan progres setiap anggota satu persatu agar lebih mudah mengetahui sudah sejauh mana mereka mengerjakan bagian yang sudah diberikan di awal. Saat ada anggota yang memiliki progres lambat, ketua dapat membantu untuk menanyakan masalah yang dialami dan nantinya dapat didiskusikan bersama secara kelompok.
3. Buat Deadline
Memberikan deadline pengerjaan juga akan sangat membantu agar setiap anggota dapat dengan disiplin mengerjakan bagian masing-masing. Penting untuk memberikan deadline yang cukup ketat karena masing-masing bagian yang dikerjakan secara individu harus dikumpulkan dan didiskusikan ulang sebelum dikumpulkan menjadi satu kesatuan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kesalahpahaman antar anggota kelompok dalam memahami suatu informasi.
Bagaimana? Siap mencobanya?
Baca Juga
-
3 Rekomendasi Drama Korea Tayang Desember 2023 di VIU, Wajib Nonton!
-
Jangan Keliru, Ini 4 Tips Nge-Gym Untuk Pemula yang Harus Kamu Ketahui
-
4 Alasan Kamu Perlu Belajar Bahasa Mandarin, Kesempatan Kerja Lebih Luas?
-
Jangan Disepelekan, Ternyata Ini 5 Manfaat Tidur Siang untuk Anak
-
3 Kelebihan Sistem Sekolah Full Day untuk Anak, Sudah Tahu?
Artikel Terkait
-
Tolak Gabung dengan Kelompok Agama, Nenek Dibakar Hidup-hidup Keluarganya Sendiri
-
Lomba Panjat Pinang, Warganet Kagum dengan Kerjasama Kelompok Pemuda Ini: Pro Player
-
Dinkes Jabar Beri Perhatian Serius Kepada Kelompok Rentan Tertular HIV/AIDS
-
Polisi Belum Bisa Pastikan Empat Korban Mutilasi dengan KKB Papua
-
Dinkes Jabar Rutin Tes HIV pada Kelompok Rentan
Lifestyle
-
4 Kombinasi Serum Salicylic Acid dan Niacinamide Ampuh Atasi Jerawat Mendem
-
Oppo Pad 3 Matte Display Edition, Tablet Premium dengan Desain Tipis dan Teknologi Canggih
-
Lagi Cari HP Baru? Ini 10 Rekomendasi HP Vivo Terbaru dan Terbaik 2025
-
Realme P3 5G Resmi Hadir di Indonesia, Usung Standar Tertinggi Perlindungan Debu dan Tekanan Air
-
Barbeque on the Head: Sensasi BBQ dengan View 360 Derajat di INNSiDE by Meli Yogyakarta
Terkini
-
Menepi ke Sunyi: Tahura dan Seni Melambat di Tengah Dunia yang Bergegas
-
Marissa Anita Sosialita yang Mulai Gila? Netflix Hadirkan A Normal Woman!
-
Mengintip Pesona Pantai Kempala, Destinasi Favorit Para Peziarah!
-
Mulai Rp 1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser NCT Dream di Jakarta
-
Soroti Timnas U-23, Pelatih Legendaris Ini Singgung Usia Para Pemain