Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | SYIFA FAUZIA
Ilustrasi bertumbuh (Pexels.com/Mazumder)

Setiap orang pasti akan mengalami masalah dalam proses kehidupannya, maka dari itu kita perlu mengembangkan diri agar menjadi lebih baik dan siap mengatasi masalah dalam hidup. Namun, terkadang tanpa sadar kita melakukan hal yang ternyata menjadi penghambat untuk mengembangkan diri.

Jika tidak segera disadari dan menemukan solusinya, hambatan itu akan selamanya menghambat tujuan kita. Berikut ini adalah 3 jenis hambatan yang sering disepelekan kebanyakan orang. 

1. Mudah terahlihkan

Dari banyak hal yang dapat mengganggu proses pengembangan diri, kurang fokus atau mudah teralihkan adalah sebuah hambatan yang paling sering terabaikan, bahkan sebagian orang tidak sadar jika dirinya teralihkan oleh hal lain yang tidak berhubungan dengan proses pengembangan dirinya.

Cara mengatasianya adalah dengan mengidentifikasi semua gangguan yang kita alami dan belajar untuk bisa terbebas dari gangguan tersebut. 

Kadang malah kita teralihkan dengan kemampuan dan pencapaian orang lain, hingga lupa bahwa kitapun memiliki kemampuan dan tujuan sendiri. Seharusnya kita lebih berfokus pada pencapaian kita sendiri, fokuslah dengan apa yang kita miliki juga dengan apa yang kita bisa.

Padahal kalau kita fokus saja dengan satu kemampuan kita, maka kita bisa punya banyak waktu untuk mengeksplor kemampuan kita menjadi lebih baik. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda dalam menempuh tujuannya masing-masing. 

2. Belum mengenali diri sendiri

Tidak atau belum menjadi diri sendiri merupakan hambatan yang dapat mengganggu proses pengembangan diri kita. Bisa dibayangkan, betapa lelahnya diri kita jika terus menerus harus menjadi orang lain, atau betapa bingungnya pikiran kita jika kita tidak mengetahui apa yang menjadi kekurangan, kelebihan bahkan kita tidak tahu tujuan hidup kita.

Padahal dalam proses mengembangkan diri, sangat penting untuk mengenali diri sendiri, sehingga kita mampu menjadi apa adanya diri kita yang nyaman tanpa butuh validasi dari orang lain. 

Mengenali diri sendiri juga berarti kita tahu apa yang menjadi potensi dan kelemahan dalam diri kita. Inilah yang menjadi dasar dari pengembangan diri. Dari mengenali diri kita bisa tahu keputusan atau tindakan apa yang paling menunjang proses pengembangan diri kita.

Misalnya, jika kita mengetahui bahwa kita mempunyai potensi dalam hal menulis, maka kita tidak akan membuang-buang waktu, energi dan biaya hanya untuk melakukan kegiatan yang sama sekali tidak mendukung karier kita sebagai penulis.

3. Kurangnya support system

Orang terdekat kita biasanya akan menjadi sumber kekuatan dan inspirasi kita dalam mengembangkan diri demi mencapai tujuan kita. Bisa keluarga, pasangan, atau sahabat misalnya, orang-orang inilah yang juga akan menguatkan kita jika kita merasa ragu atau menemukan masalah di tengah-tengah proses pengembangan diri kita.

Bayangkan, jika kita tidak memiliki orang-orang yang mendukung kita? Besar kemungkinannya kita akan menyerah dan berhenti begitu saja di tengah proses kita. 

Support system ini sering kali terabaikan oleh kita, bisa jadi karena kita merasa berada di lingkungan toxic atau kurangnya kepercayaan kita pada orang-orang di sekitar kita.

Yang jelas, support system sangat penting sekali kita miliki, khususnya ketika kita merasa jenuh, hingga kehilangan semangat juang.

Ingat, support system adalah harta yang berharga yang harus kita miliki, dan kita pun juga harus bersedia menjadi support system untuk orang-orang terdekat yang kita sayangi. 

Cobalah bagi atau ceritakan keinginan dan tujuanmu ke orang-orang terdekat yang kamu percaya. Jangan terkejut ketika kamu mengetahui ternyata ada banyak motivasi dan dukungan yang kamu terima dari orang-orang tersebut.

Kamu hanya perlu mengomunikasikan dengan baik tentang tujuanmu, agar mereka tahu bagaimana caranya untuk mendukungmu, semudah itu. 

SYIFA FAUZIA