Dalam sebuah hubungan, sering kali terjadi ketidakcocokan sesuatu atau perbedaan pendapat. Ketika merasakan hal ini, tentu kita harus mengutarakan ketidaksetujuan kita atau komplain serta mengatakan apa yang kita inginkan.
Selain membuat lega, langkah ini juga dapat membuat hubungan menjadi kuat dan lebih nyaman dijalani bersama pasangan.
Namun, terkadang untuk melakukan komplain kepada pasangan kita menjadi gugup atau takut membuat pasangan marah. Ketika niat kita baik, ingin hubungan menjadi lebih terbuka namun malah membuat pasangan salah paham.
Sebenarnya, komplain pada pasangan tidak akan membuatnya marah atau tersinggung asalkan dengan cara dan dalam situasi serta kondisi yang tepat.
Lantas, bagaimana langkah-langkah komplain yang tepat kepada pasangan? Yuk simak ulasannya berikut ini!
1. Pastikan bahwa kalian sedang berdua saja
Saat akan melakukan komplain pada pasangan, jangan sampai ada orang yang mendengar kalian membicarakan hal ini. Memprotes pasangan di depan orang lain dapat membuatnya malu dan tersinggung. Jadi, hindari melakukannya.
2. Pastikan dia sedang santai dan awali obrolan dengan pertanyaan
Orang yang sibuk dapat merasa lelah atau stress, dan perkataan tidak menyenangkan sedikit saja dapat memicu amarahnya.
Jadi, pastikan dulu bahwa pasanganmu dalam keadaan santai serta tidak sedang mengalami banyak tekanan. Lalu mulailah bertanya apakah dia ada waktu karena kamu akan berbicara penting.
3. Jelaskan perasaanmu atau ajukan komplainmu
Saat dia memberikan waktu untukmu, maka katakan secara singkat dan jelas apa yang kamu rasakan. Apa hal yang dia lakukan sehingga membuatmu tidak nyaman dengan hal tersebut. Jangan bertele-tele langsung ke intinya saja agar dia segera paham dan mengerti maksudmu.
4. Jangan biarkan dia memotong pembicaraanmu
Ketika dia memotong pembicaraan, maka katakan dengan tegas bahwa kamu belum selesai dan dia harus menunggumu menyelesaikan ucapanmu dulu.
Jika kamu membiarkan dia mengambil alih percakapan, maka besar kemungkinan bahwa kamu tidak akan merasa lagi karena belum semua uneg-unegmu dapat kamu sampaikan padanya.
5. Jelaskan apa yang kamu mau
Setelah selesai mengutarakan semua komplainmu, maka kamu bisa mulai mengatakan apa keinginanmu dan bagaimana seharusnya dia berlaku terhadapmu.
Setelahnya, dia akan menjawab semua komplainmu dan kalian bisa sharing tentang hal ini agar menemukan jalan keluar yang sama-sama diharapkan. Ingat untuk tidak menyertakan emosi ketika melakukan ini.
Sebagai pasangan, kamu juga memiliki hak untuk suka atau tidak suka pada pasanganmu serta menyuarakan pendapatmu tentang hal tersebut. Selamat mencoba!
Baca Juga
-
5 Rekomendasi Kafe Dekat ISI Jogja, Harga Terjangkau Nyaman Buat Nongkrong!
-
5 Rekomendasi Tempat Camping di Purwokerto, Viewnya Memesona!
-
5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Klaten, Seru dan Menyenangkan!
-
4 Kafe di Temanggung dengan View Gunung Sumbing dan Sindoro
-
5 Kafe di Boyolali dengan View Gunung Merapi yang Memesona, Auto Bikin Betah
Artikel Terkait
-
Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
-
Lisa Mariana Ngaku Cuma Hubungan Intim dengan Ridwan Kamil, Tapi Bukan Berarti Masih Perawan
-
Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan
-
Ribuan Buruh RI Terancam Terkena Gelombang PHK Jilid Dua Gegara Tarif Trump
-
Sulitnya Kerja Sesuai Jurusan di Tengah Badai PHK
Lifestyle
-
4 Padu Padan Keren ala Ryujin ITZY, Simpel Tapi Bikin OOTD Makin Standout!
-
4 Ide Outfit Harian dari Winter aespa, Cocok Buat yang Suka Gaya Minimalis!
-
Chill dan Stylish, Ini 4 Daily Look ala BIBI yang Cocok Buat Kamu Coba
-
5 Pilihan Sepatu Kanvas Lokal Buat OOTD Ngampus-mu Biar Makin Hype!
-
3 Inspirasi Outfit Dokter Muda ala Choo Young Woo, Smart dan Professional!
Terkini
-
Mengikuti Jejak Ajaib Howls Moving Castle
-
Bojan Hodak Sebut Bali United Kerap Repotkan Persib, Rekor H2H Jadi Bukti
-
Film Sore - Istri dari Masa Depan: Romansa Lintas Waktu Versi Sinematik
-
Pengamat Malaysia Sebut Jay Idzes Cocok Jadi Kapten ASEAN All Stars, Apa Untungnya?
-
Ngopi Sekarang Bukan Lagi Soal Rasa, Tapi Gaya?