Keluarga harusnya menjadi tempat bersandar sekaligus tempat untuk pulang, baik di kala bahagia maupun di kala sedih menyapa. Terlebih orangtua, seharusnya mampu menjadi sahabat yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Mereka seharusnya mampu menjadi pendengar yang baik serta menjadi sosok yang paling berjasa dalam membentuk masa depan anak. Akan tetapi bukan berarti orangtua harus menjadi sesuatu yang mengekang laju pertumbuhan minat dan bakat anak yang dinilai sebelah mata oleh mereka.
Anak juga berhak mendapatkan kasih sayang dan orangtua harusnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Namun nyatanya, tak semua orangtua sadar dan memahami bagaimana mendidik anak dengan baik. Alih-alih menjadi sahabat, orangtua justru menjelma menjadi monster yang ditakuti anak. Anak jadi terbatas dalam bertindak dan berinisiatif, anak jadi takut di marahi, selalu dituntut sempurna tanpa diberi dukungan, dan segudag ekspektasi orangtua yang melelahkan. Tentunya sikap beracun dari orangtua ini akan membuat kita menjadi tidak betah di rumah. Lalu, bagaimana cara menghadapi orangtua yang toxic terrsebut? Yuk, simak uraian berikut ini!
1. Buat batasan
Buatlah batasan dengan orangtua terkait hal-hal apa saja yang boleh mereka masuki. Jangan biarkan semua hal yang menjadi ranah privasimu diusik oleh mereka dengan embel-embel bahwa mereka berhak tahu apapun tentangmu.
2. Pilah mana yang harus kamu turuti dan tidak
Jangan selalu menuruti permintaan orangtua yang tidak sesuai dengan keinginanmu, terlebih dalam hal yang menyangkut kehidupanmu. Hal ini karena kamu sendiri yang akan menjalani hidup dan mempertanggungjawabkannya. Jadi, jangan biarkan orangtua menyetir hidupmu!
3. Berhenti mendengarkan kritik negatif dari mereka
Seringkali orangtua dengan kejam melontarkan komentar negatif atas dirimu. Kamu boleh untuk tiak mendengarkannya jika itu hanya membuatmu kehilangan perasaan berharga.
4. Pilah apa yang ingin kamu ceritakan pada mereka
Pilah mamna yang sekiranya bisa kamu ceritakan pada orangtua dan mana yang tidak. Hal ini pentng agar kamu tidak mendapatkan masalah baru karena ceritamu.
5. Cari kegiatan positif
Lakukan kegiatan positif yang mampu membantu kamu mengalihkan perhatian dari rasa sakitnya perlakuan kedua orangtuamu. Kamu bisa mengasah bakatmu untuk nantinya bisa kamu gunakan untuk meraih masa depan.
Seringkali orangtua melakukan hal-hal yang toxic dengan tujuan untuk memastikan kamu tetap dijalur yang tepat. Akan tetapi kamu memiliki kehidupan sendiri yang tidak selayaknya terus-menerus disetir oleh kemauan orangtua.
Baca Juga
-
Dear HRD, Ini 6 Cara Membangun Lingkungan Kerja yang Positif
-
Kamu Seorang Karyawan? Yuk Kenali 6 Jenis Izin Meninggalkan Pekerjaan ini!
-
Ketahui Waktu Istirahat dan Izin untuk Meninggalkan Pekerjaan Menurut UU Ketenagakerjaan dan Cipta Kerja
-
4 Tantangan yang Harus Dihadapi oleh HRD di Perusahaan, Kamu Harus Siap!
-
5 Tips untuk Mengatasi Overthinking di Kantor, Terapkan Mindfullness!
Artikel Terkait
-
Menghindari Kecanduan Gadget dengan Digital Playground yang Sehat
-
Hipertensi Ancam Kesehatan Remaja, Ini Biang Keroknya!
-
Mengungkap Misteri Kuntilanak dalam Film 'Anak Kunti', Berani Nonton?
-
Anak Chef Arnold Tanya Asal-usul Orang Jahat, Jawaban Jokowi Digunjing
-
Paw Patrol Adventure Bay Bounce Ajak Anak dan Orangtua Bermain Membangun Bonding
Lifestyle
-
3 Gaya Office Look Stylish ala Meirani Amalia yang Bisa Kamu Tiru
-
3 Pilihan Serum untuk Mengontrol Sebum, Wajah Bebas Kilap Seharian!
-
Kasual hingga Formal, Ini 4 Gaya OOTD Dark Feminine ala Natty KISS OF LIFE
-
4 Gaya Mid-Formal ala Wonwoo SEVENTEEN, Tampil Keren di Segala Kesempatan!
-
4 OOTD Clean Casual ala Soobin TXT, Tampil Soft dan On Point Setiap Hari!
Terkini
-
Menemui Diri Sejati dalam Buku A Handbook For Self Awareness
-
3 Karakter Utama dalam Drama China Flourished Peony, Tayang di Vidio
-
Ditunda Sepekan, Film Spider-Man 4 Pindah Tayang ke 31 Juli 2026
-
Manga Dress-Up Darling Akan Berakhir di Chapter 115, Kapan Rilis?
-
Review Film Love Me: Romansa Kecerdasan Buatan Pasca Apokaliptik