Cinta adalah perasaan yang timbul dan tumbuh di antara dua orang yang telah menghabiskan waktu mereka untuk saling mengenal, saling mengerti, saling menerima kekurangan dan saling melengkapi. Namun, cinta yang berlebihan bisa mengubah segalanya, karena pada tingkat tertentu orang sulit membedakan antara cinta atau obsesi semata.
Obsesi adalah rasa yang berbeda dengan cinta. Awalnya, obsesi terasa seperti layaknya cinta, mampu membuat jantungmu berdebar dan mampu membuatmu bahagia. Hingga akhirnya kamu tidak bisa memikirkan apapun selain memikirkan si dia.
Namun, perlu diketahui bahwa obsesi adalah sebuah emosi yang tidak sehat, yang terkadang akan membuat orang yang memilikinya merasa gelisah dan tidak nyaman. Jatuh cinta dengan penuh ketulusan memiliki perbedaan signifikan dengan perasaan yang hanya sebatas obsesi. Nah, berikut lima tanda bahwa cintamu hanya sekadar obsesi.
1. Selalu ingin tahu kegiatan dan kondisi pasangan kapanpun
Menghubungi pasangan terlalu sering atau selalu ingin memantau kegiatan pasangan 24 jam karena kecurigaan. Bahkan, kamu sudah seperti detektif sampai energimu habis hanya untuk mengetahui apa yang dia lakukan di luar. Hei, itu terlalu berlebihan untuk disebut cinta, itu obsesimu.
2. Selalu ingin bersama dengan pasangan dalam waktu yang berlebihan
Menikmati waktu bersama pasangan memang menjadi keinginan setiap orang, namun jika kamu sudah dalam tahap memaksa pasanganmu untuk terus bersama kapanpun dan di manapun, itu bukan cinta tapi obsesi.
3. Membatasi ruang gerak pasangan
Ketika kamu berusaha membatasi pergaulan dan kehidupan sosial orang yang kamu cintai, itu sudah di luar batas. Apalagi sampai menyuruh pasanganmu memutuskan hubungan pertemanan dengan banyak orang. Kamu hanya berusaha memenuhi ego dan rasa cemburumu. Itu sangat obsesif.
4. Overprotektif terhadap pasangan
Overprotektif terhadap pasangan adalah obsesi yang bisa jadi boomerang untuk dirimu sendiri. Bahkan hal ini bisa membuat mentalmu terganggu, membuat kamu sulit tidur dan kehilangan nafsu makan. Perilaku overprotektif akan membuat rasa kecemasanmu meningkat, bahkan bisa mencapai depresi. Wah ngeri sekali ya.
5. Berubah mati-matian hanya untuk menyenangkan pasangan
Ketika kamu berusaha terlalu keras untuk mengubah dirimu, baik dari segi penampilan maupun perilaku, dengan alasan hanya untuk menyenangkan hati pasangan, maka itu juga obsesi. Namun, sering kali perubahan perilaku itu hanya bersifat sementara, karena bukan atas kemauan sendiri.
Itulah 5 tanda bahwa cintamu hanya sekedar obsesi pada orang yang kamu suka. Bagaimana, sekarang sudah tau kan perbedaan cinta dan obsesi?
Baca Juga
-
Mengenal Efek Barnum, Alasan Seseorang Memercayai Ramalan Zodiak
-
5 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif agar Hidup Jadi Lebih Tentram
-
Tidak akan Sembuh Sendiri, Ini 5 Cara Menyembuhkan Luka Batin
-
Filosofi Jiraiya: Memaknai Kegagalan Dalam Hidup dari Salah Satu Karakter 'Naruto'
-
Kenali Call of The Void, Rasa Tiba-tiba Ingin Mencelakai Diri
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies
-
4 Toner dengan Ekstrak Mentimun, Rahasia Kulit Cerah & Terhidrasi Maksimal
-
4 Soothing Toner Brand Korea Penyelamat Kemerahan pada Wajah Breakout
-
Anti-Aging Alami! 4 Toner Green Caviar untuk Kulit Kencang Bebas Kerutan
-
Debat Panas di X Soal Personal Branding, Sebenarnya Kita Perlu Gak Sih?
Terkini
-
RPG Koleksi Baru: Seven Knights Re:BIRTH Resmi Meluncur di Indonesia
-
JICAF 2025 Resmi Dibuka, Saatnya Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia
-
Gemilang! Artis dan Film Indonesia Menghiasi BIFF 2025
-
Pameran Sutartinah, Mengenang Perempuan di Balik Ki Hadjar Dewantara
-
Season Kedua Telah Berakhir, Anime Dandadan Umumkan Produksi Season 3