Putus cinta sebenarnya sudah menjadi tragedi yang menyakitkan. Namun siapa sangka bahwa beberapa penyebab tersendiri ada yang membuat putus cinta menjadi lebih menyakitkan. Bahkan kalau dipikir-pikir, diri sendiri seolah tidak mendapatkan keadilan.
Sepedih apa pun, kamu harus berusaha untuk menerima putus cinta. Meski hati menolak, namun diri harus menjadi pribadi yang kuat. Bagaimanapun, kamu harus berusaha untuk terlihat tegar agar tidak disepelekan banyak orang.
Berikut ini merupakan 3 penyebab putus cinta yang amat menyakitkan.
1. Tanpa alasan
Putus cinta tanpa alasan menjadi sebuah keputusan sepihak yang terasa amat menyakitkan. Bayangkan, tidak tahu apa kesalahan yang telah dilakukan, tiba-tiba harus merasakan pedihnya patah hati.
Pikiran tentu akan pergi kemana-mana mencari sesuatu yang mungkin. Tapi seringkali hal tersebut hanya akan berakhir sebagai sebuah tanda tanya yang akan bergelimang dalam pikiran sementara waktu.
2. Tidak dipilih
Cinta memang terkadang terlihat begitu menjijikkan. Seperti halnya ketika kamu menjadi pilihan diantara satu orang yang lainnya, seolah sang pemilih adalah seseorang yang punya banyak keistimewaan. Kamu dan orang lain seolah sedang memperebutkan seseorang yang sempurna.
Apalagi ketika kamu tidak dipilih atas perlombaan itu. Lantas kamu akan merasa sakit, hina dan direndahkan. Padahal, kamu sendiri yang berkenan untuk andil dalam lingkaran yang hina itu.
Jangan mau berebut satu orang dengan orang yang lain. Kamu bisa untuk lepas dari lingkaran itu dan memilih jalan hidupmu sendiri. Berusaha untuk bahagia dengan cara sendiri merupakan sebuah pilihan yang paling tepat untuk kamu pilih.
3. Bosan
Merasa menjadi seseorang yang membosankan bagi orang yang lainnya akan membuat kamu merasa sangat benci pada diri sendiri. Ketika kamu putus cinta dan disebabkan karena hal itu, mungkin tidak mudah bagimu untuk memaafkan diri sendiri. Setiap langkah selalu dipenuhi dengan rasa bersalah.
Berhenti untuk merasakan hal itu. Karena pada hakikatnya, bukan kamu yang salah. Bosan adalah sebuah hal yang wajar, dan sebenarnya bisa disikapi dengan bijaksana. Misalnya saja dengan mencari solusinya.
Sayangnya, bosan biasanya sering dijadikan alasan untuk meminta perpisahan. Entah kenapa banyak orang lebih memilih untuk mengakhiri hubungan ketika bosan dibandingkan dengan memperbaiki semua itu.
Jadi, itu dia beberapa penyebab putus cinta yang terasa sangat menyakitkan. Jangan menyerah, ya! Semoga kamu selalu punya kekuatan untuk bangkit dan menjalani harimu dengan lebih baik.
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
-
Tes Kepribadian: Pilih Satu dari Enam Kristal Ini, Ketahui Energi yang Dibutuhkan untuk Mencapai Impian Anda
-
5 Tanda Lucu Pria sedang Menarik Perhatianmu, Coba Amati Terus
-
5 Cara Membuat Pria Merasa Dicintai, Sesekali Ucapkan Rayuan Gombal
-
'Selamat Tinggal', Setahun Jalin Ikatan Cinta, Glenca Chysara dan Rendi Jhon Ungkap Hal Mengejutkan Soal Hubungan Mereka
-
Resmi Tunangan dengan Rendi Jhon, Glenca Chysara Ingin Konsep Pernikahan ala-ala Korea
Lifestyle
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable
-
4 OOTD ala Xiaoting Kep1er yang Stylish dan Karismatik, Cocok Buat Hangout!
-
4 Low pH Cleanser Aman untuk Rawat Skin Barrier, Harga Pelajar Rp47 Ribu!
-
4 Cleanser Lokal Kandungan Glycerin, Rahasia Kulit Kenyal dan Terhidrasi!
-
Bye Kulit Kusam! Ini 4 Toner Kandungan Alpha Arbutin untuk Mencerahkan
Terkini
-
Tak Ada Indonesia, Duo Ratu Sepak Bola Wakili ASEAN di Pentas Piala Asia Wanita 2026
-
Piala Presiden 2025: Saat Duo Tamu Undangan Mengacak-Acak Kehormatan Tim Tuan Rumah
-
The Academy's Genius Swordsman:Webtoon Aksi yang Bikin Tegang!
-
Bukan Halu, Ini Makna Cinta Tulus di Lagu One Direction "Illusion"
-
Buku Berdamai dengan Diri Sendiri: Perempuan dengan Segala Problematikanya