Hidup merupakan serangkaian proses pembelajaran yang panjang. Entah kita belajar dari membaca buku, menempuh pendidikan di sekolah, belajar dari cerita atau pengalaman orang lain, hingga 'terpaksa' harus belajar dari pahitnya pengalaman kita sendiri. Tidak peduli sebanyak apapun yang kita telah kita pelajari dalam hidup, akan selalu ada hal yang menurut kita terlambat untuk dipelajari di usia kita yang sekarang.
Berikut ini 5 hal penting yang sering terlambat dipelajari dalam hidup.
Harus diakui, tidak banyak orang yang beruntung bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passion-nya. Alih-alih bekerja hanya untuk mencari uang, coba gali kembali potensi yang sudah lama terpendam. Siapa tahu bisa menjadi sumber penghasilan baru, yang sesuai dengan passion kita. Besar kemungkinannya kita akan merasa lebih bahagia jika bisa bekerja sesuai dengan passion yang kita miliki.
2. Waktu adalah pedang dalam kehidupan
Waktu adalah pedang, sering kali kita dengar namun belum bisa menerapkannya secara maksimal dalam hidup kita. Silahkan evaluasi kembali, untuk apa saja waktu yang telah kita habiskan selama ini? Mungkin inilah saat yang tepat untuk berubah, memaksimalkan waktu yang masih kita miliki untuk hal-hal yang positif.
3. Tidak mencoba melakukan hal baru
Ada yang bilang, lebih baik menyesal karena telah mencoba dari pada menyesal karena tidak melakukan apa-apa. Sebenarnya kedua hal tersebut sama-sama membuat kita sedih, namun, setidaknya jika kita telah mencoba dan gagal, masih ada pelajaran atau hikmah yang dapat kita ambil manfaatnya untuk hidup kita. Tunggu apa lagi? Luangkan waktu yang masih kita miliki untuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita coba sebelumnya. Jangan harap ada yang berubah dari hidup kita, jika kita masih melakukan hal yang sama.
4. Terlalu banyak mendengarkan orang lain
Hidup ini kita yang menjalani, kita pula yang merasakan dampak negatif maupun positifnya. Jika hidup kita terlalu bergantung dengan pendapat orang lain, sudah pasti lambat laun kita akan kehilangan kemampuan untuk mengambil keputusan.
5. Tidak berinvestasi pada kesehatan sejak dini
Pada akhirnya, kita sendirilah yang harus menanggung akibat dari perilaku kita di masa lalu, termasuk masalah kesehatan. Jika sejak awal kita sudah menyepelekan kesehatan kita sendiri, maka kita pula yang akan merasakan sakitnya. Jangan sampai masa tua kita menyesal karena sering mengabaikan kesehatan.
Demikianlah beberapa hal yang seringkali kita sesali, karena terlambat mempelajarinya dalam hidup. Semoga penyesalan tidak menghampiri hidup kita.
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
-
Judi Online, 5 Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mental
-
Tingkatkan Kualitas Hidup, Dokter Bagikan 5 Tips Penanganan Nyeri Kronis
-
Aminkan Ucapan Najwa Shihab, Pimpinan Komisi III DPR: Gaya Hidup Mewah Polisi itu Realita bukan Tuduhan
-
Ulasan Novel Kafe Serabi: Karena Manusia Tak Bisa Hidup Sendiri
-
Venna Melinda Ungkap Perubahan Ferry Irawan Usai Menikah: Doain Tetap Konsisten ya!
Lifestyle
-
Playful dan Cozy, Intip 4 Gaya Harian Yunah ILLIT yang Catchy Abis!
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Rilis Akhir 2025, Xiaomi 16 Menjadi Ponsel Pertama Pakai Chipset Snapdragon 8 Elite 2
Terkini
-
Selamat! ENHYPEN Sukses Pecahkan Rekor Pribadi Lewat Album DESIRE: UNLEASH
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Beckham Putra Bangga Debut di Timnas Senior, Berjanji Akan Upgrade Skill
-
Film Ready or Not 2: Here I Come Rampungkan Proses Syuting, Ini Tanggal Tayangnya
-
Jadwal Laga Semifinal Indonesia Open 2025, Wakil Timnas China Mendominasi