Bullying adalah salah satu hal tidak terpuji yang sering terjadi dan menimpa anak. Awalnya para pelaku bullying menganggap bahwa perilaku tersebut hanya sekedar bahan bercanda atau menambah keakraban. Tanpa disadari tindakan bullying dapat mencederai mental anak. Salah satu tempat yang sering menjadi objek bullying adalah sekolah. Tempat yang seharusnya menjadi tempat ternyaman anak belajar ini, justru dijadikan ajang bully satu sama lain.
Pemberian nasihat sangat penting untuk memutus mata rantai bullying yang ada. Hal ini dilakukan supaya anak nyaman dalam proses pembelajaran. Anak bisa merasa tenang belajar, tanpa ada gangguan baik berupa cibiran maupun perbuatan fisik. Sebagai orang terdekat anak seharusnya kita senantiasa menjaga kesehatan tubuh maupun mental anak. Salah satunya adalah ikut memutus mata rantai bullying yang mereka alami. Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai 5 bahaya bullying. Hal ini dapat dijadikan referensi oleh para orang tua, supaya tidak menganggap remeh perilaku bullying pada anak.
Berikut 5 bahaya bullying:
1. Mental dan Psikologis Anak Terganggu
Bahaya yang pertama bersangkutan dengan mental dan psikologis anak. Anak yang sering mendapat perlakuan bullying akan terganggu mental dan psikologisnya. Bahkan beberapa orang tua membutuhkan bantuan psikolog untuk menyembuhkan mental anak setelah proses pembulian.
2. Anak Tidak Nyaman Berada di Lingkungan Sekolah
Bahaya yang kedua adalah anak akan mulai menghindari tempat yang menjadikannya dibully. Misalnya ia sering dibully di sekolah maka ia akan enggan dan merasa tidak nyaman berada di sekolah. Baginya tempat tersebut adalah tempat yang menyeramkan dan tidak ingin berlama-lama disana.
3. Trauma Berkepanjangan
Bahaya ketiga adalah anak akan trauma dengan segala jenis pembullyan yang ia alami. Bahkan dalam beberapa kasus trauma ini bisa dibawa hingga ia dewasa. Beberapa orang mengaku mengalami trauma hingga dewasa padahal pembullyan itu dilaksanakan saat ia masih kecil.
4. Anak Menjadi Minder
Bahaya yang keempat adalah anak menjadi minder. Salah satu bahan bullyan yang sering terjadi adalah karena ketidaksempurnaan fisik. Misalnya rambut keriting, gendut, kurus, kepala besar, atau beberapa bentuk bagian tubuh yang dianggap tidak sesuai. Apabila setiap hari dibully dengan hal-hal demikian. Maka anak akan minder dengan dirinya sendiri. Ia akan merasa minder dan tidak percaya diri.
5. Merasa Tidak Dihargai
Bahaya yang terakhir adalah anak yang sering menjadi korban bullying akan merasa bahwa dirinya tidak berharga. Setiap hari hanya menjadi bahan ceng-cengan teman-temannya. Ia merasa tidak dihargai oleh rekan-rekannya sendiri.
Itu merupakan 5 bahaya bullying yang akan terjadi. Tugas kita sebagai guru dan orang tua adalah memutus mata rantai bullying dan menjaga kesehatan mental anak.
Baca Juga
-
Diet Pisang: Cara Menurunkan Berat Badan Menyenangkan Ala Sumiko Watanabe
-
Wisata Alam Posong: Rekomendasi Liburan Keluarga yang Ciamik
-
4 Ide Kegiatan Idul Adha di Sekolah, No 4 Implementasi Kurikulum Merdeka
-
Konsumsi 5 Makanan Ini, Bisa Turunkan Kolesterol Saat Idul Adha
-
Sisca Kohl Hamil! Mom, Yuk Simak Tanda Kehamilan pada Minggu Pertama
Artikel Terkait
-
Mengharukan! Foto Lawas 6 Anak Bersaudara, Kini Tinggal 1 Orang: 3 di Antaranya Jadi Korban Tsunami Aceh
-
Rombongan Anak TK di Deli Serdang Rekreasi ke Kolam Renang, Seorang Meninggal Usai Terjatuh ke Kolam Sedalam 1,4 Meter
-
Parents Wajib Tahu! Ini 4 Hal yang Bisa Sebabkan Anak Patah Hati
-
3 Aturan Orang Tua yang Disalahpahami Anak sebagai Perilaku Toxic
-
Ada 540 Ribu Anak Kekurangan Gizi, Pencegahan Stunting di Jawa Tengah Masih Menjadi Perhatian Pemerintah
Lifestyle
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Rilis Akhir 2025, Xiaomi 16 Menjadi Ponsel Pertama Pakai Chipset Snapdragon 8 Elite 2
-
Bikin Tampilan Karismatik, Ini 4 Padu Padan Pakaian Serba Hitam ala Seonghwa ATEEZ
-
4 Dad Shoes Brand Lokal untuk Tampil Kece Saat Hangout, Super Nyaman!
Terkini
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
-
Indonesia Open 2025: Match Sengit, Jafar/Felisha Terhenti di Babak Kedua
-
Menembus Batas Budaya, Strategi Psikologis Mahasiswa Rantau
-
Indonesia vs China: Marselino Absen, Waktu yang Tepat bagi Egy Maulana untuk Tunjukkan Pesonanya