Ketika ingin memutuskan hubungan asmara, sering kali kamu merasa dilema, bukan? Meskipun hubungan tersebut tidak toxic, tetapi tak menutup kemungkinan bahwa kamu sudah merasa bosan ataupun tak nyaman bersama dengan kekasih.
Mungkin kamu memang masih mempunyai rasa untuknya, tetapi kenyataannya keinginan untuk melajang justru lebih besar. Pada akhirnya kamu pun berusaha untuk mencari-cari kesalahan untuk menjadikannya sebagai alasan.
Namun, daripada kamu memanipulasi hubungan yang hampir berakhir, lebih baik berkata dengan jujur. Kamu bisa mencoba beberapa cara memutuskan pacar dengan alasan yang masuk akal, seperti berikut ini!
1. Tak Perlu Menggunakan Kalimat yang Klise
Kamu tidak perlu menggunakan kalimat seakan-akan dirimu tak cukup baik untuk menjadi pasangannya karena kesempurnaan yang dia miliki.
Contohnya, “Aku tidak sempurna untuk menjadi pendampingmu. Aku yakin kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dariku.” Atau “Aku merasa kalau aku hanya beban bagimu. Jadi, akan lebih baik kalau kita berpisah saja.”
Meskipun sangat sulit untuk mengatakan langsung ke intinya, tetapi kamu harus menahan diri untuk tidak menggunakan kalimat-kalimat klise seperti itu.
Kamu tidak berkewajiban untuk menyadarkan dia bahwa dirinya yang terbaik hanya untuk membuat perasaannya menjadi nyaman. Saat ini kamu hanya perlu mengungkapkan bagaimana perasaanmu dengan cara yang baik. Kamu cukup berbicara dengan damai sehingga perpisahan tidak menyisakan beban.
2. Tegas dan Tetap Sopan
Apabila kamu sudah yakin ingin putus dengan kekasih, maka kamu harus langsung mengatakannya dengan tegas. Akan tetapi, tidak perlu kasar apalagi secara tiba-tiba. Kamu perlu mengajaknya bicara dari hati ke hati terlebih dahulu.
Lantas ungkapkan dengan tenang dan sopan mengenai apa yang kamu pikirkan tentang hubungan dan seperti apa perasaanmu kepadanya.
Tidak perlu memberikan pujian berlebih karena ini hanya akan menambah rasa sakit hatinya setelah kamu meminta putus. Juga tidak perlu memaki ataupun menjadikan kesalahannya sebagai umpan.
3. Ucapkan dengan Jelas
Ketika kamu ingin putus, ada baiknya agar tidak berbelit-belit. Katakan saja secara konsisten mengenai inti pembicaraanmu. Fokus pada alasan penting yang mendasari keputusanmu untuk mengakhiri hubungan. Ingat bahwa bertele-tele hanya akan membuat pasanganmu menjadi bingung dan semakin sulit menerima keputusanmu.
Ketika kamu ingin mengakhiri hubungan, sebaiknya jangan membuat pasanganmu merasa bingung. Karenanya kamu harus memilih cara yang tepat dengan kondisi hubungan yang dijalani sehingga dia bisa lebih mudah memahami bagaimana keinginanmu terhadap hubungan tersebut!
Tag
Baca Juga
-
Suara.com Harus Terus Terbaca hingga Pelosok Nusantara
-
Berkat Suara.com dan Yoursay, Kini Mencari serta Berbagi Informasi Tak Sulit Lagi
-
3 Tips Menghemat saat Bekerja, Pengeluaran Jadi Gak Membengkak
-
Perlu Dicoba! Ini 4 Cara Memulai Usaha Jus Buah supaya Laris
-
3 Cara Jualan Makanan Secara Online, Dijamin Banyak Untungnya!
Artikel Terkait
-
Dirumorkan Berpacaran, G-Dragon dan Han So Hee Berikan Bantahan
-
Sisi Psikologis di Balik Prioritas Materi dalam Hubungan Asmara Remaja
-
Lagu Apa Mungkin dari Bernadya, Potret Miris Self Blaming yang Hancurkan Hubungan Asmara
-
Jaga Komunikasi dengan Baik Bersama Thariq, Aaliyah: Kita Saling Mengerti
-
Cara Main Cupid Meter yang Viral Bersama Cek Khodam Online
Lifestyle
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
-
Anak Hukum tapi Stylish? 5 Look Simpel tapi Classy ala Ryu Hye Young
-
4 Look Girly Simpel ala Punpun Sutatta, Cocok Buat Hangout Bareng Bestie
Terkini
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
Kontrak Berakhir, Jinho PENTAGON Putuskan Hengkang dari CUBE Entertainment
-
Peran Transformatif Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan dan Nasionalisme
-
3 Karakter Kuat akan Dikalahkan Bonney dengan Mudah di Duel Anime One Piece
-
Ki Hadjar Dewantara: Pilar Pendidikan dan Politik Bangsa melalui Tamansiswa