Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Riza Agustian
ilustrasi Persahbatan (pexels.com/@wildlittlethingsphoto)

Ada banyak teman di sekitarmu yang mengenalmu, namun apakah diantara mereka ada yang layak disebut sebagai sahabat sejati? Tentu saja kata sahabat itu tidak sembarangan diberikan untuk orang lain atau temanmu lainnya.

Biasanya orang yang disebut sahabat itu adalah orang yang selalu ada untukmu di situasi senang maupun susah. Sahabat akan selalu mencari cara untuk bisa membantumu meski dengan hal-hal terkecil, karena dia tidak ingin melihatmu merasakan kesulitan. Berikut 3 cara mengetahui apakah dia sahabat sejatimu atau hanya sekedar teman biasa.

1.  Ikut Merasakan Kesulitanmu

Jika kamu merasakan masa-masa sulit, maka kamu bisa melihat siapa yang ada datang untuk merangkulmu. Jika ada orang yang selalu setia menemani hingga selalu ada diberbagai keadaan yang kamu alami baik senang maupun susah maka dialah yang layak disebut sahabat sejati.

Karena tidak semua orang bisa layak disebut sahabat sejati, persahabatan itu dibentuk dalam waktu yang lama. Ada emosional yang kuat antara kamu dan dia, saling membantu, memberikan dukungan dan selalu menemukan cara untuk mengubah kesedihanmu menjadi tawa.

2.   Lebih Peduli Dengan Keadaanmu

Sahabat sejati memang bisa dikatakan seperti bagian dari keluarga, dia memberikan perhatian yang lebih dan sikap kepeduliannya membuat persahabatan menjadi semakin erat. Orang lain yang hanya berteman saja dengan mu tentu tidak lebih peduli jika mereka tidak sedang membutuhkanmu.

Namun sahabat lebih peduli dan menyayangimu dengan tulus tanpa pamrih, tanpa ada maksud lain yang menjadi sebuah keuntungan baginya. Sahabat sejati selalu ingin tahu perkembangan dirimu kapan pun dan dimana pun, dan dia juga ingin kamu selalu dalam keadaan baik-baik saja.

3.   Terbuka Denganmu

Jika kamu dan dia selalu terbuka tentang masalah yang kalian hadapi, saling berbagi momen suka dan duka maka itulah yang layak disebut sahabat. Kalian mampu menjadi pendengar yang baik ketika salah satu menceritakan masalahnya.

Dan kalian juga mampu menjadi motivator ketika salah satu dari kalian sedang rapuh. Persahabatan memang terasa seperti saling melengkapi ketika kamu mempunyai kekurangan maka sahabatmu mencoba untuk menutupinya begitupun sebaliknya.

Riza Agustian