Indonesia, bahkan dunia, sedang berduka. Terutama insan dalam dunia sepakbola. Pasalnya, tanggal 1 Oktober 2022 yang lalu terjadi tragedi kelam dalam dunia sepakbola tanah air, yaitu Tragedi Kanjuruhan dimana ratusan orang dari dewasa hingga anak-anak dan balita menjadi korban dan tewas di Stadion Kanjuruhan. Peristiwa mengenaskan yang terjadi setelah laga Arema dan Persebaya selesai ini tentu menjadi duka bagi kita semua.
Lini masa media sosial beberapa hari ini dipenuhi dengan duka, mulai dari cerita orang-orang yang ada di lokasi tersebut, orang yang mencari saudaranya yang belum kembali, dan lain sebagainya. Hal ini tentu membuat suasana menjadi semakin sedih.
Dalam saat-saat seperti ini, kita harus memiliki etika dalam bermedia sosial. Karena ada beberapa hal yang biasanya boleh dilakukan namun pada kondisi seperti ini tidak boleh karena dapat memperkerih suasana atau tidak menunjukkan empati. Namun, masih saja banyak orang yang bersikap seenaknya di media sosial. Orang seperti ini seperti tidak mengetahui kondisi orang lain yang sedang bersedih. Berikut 4 tindakan yang tidak boleh dilakukan di media sosial saat orang lain sedang berduka atau ada musibah.
1. Tidak Menunjukkan Empati
Saat ada musibah, maka kita sebagai netizen di media sosial hendaknya menunjukkan empati, yaitu ikut merasakan kesedihan dan duka yang dirasakan orang lain. Hal ini misalnya dengan tidak mengucapkan hal-hal yang bisa menyinggung atau justru bersikap seperti tidak ada kejadian apa-apa.
2. Meledek atau Menghina
Bagaimanapun juga, kita harus ikut berempati dan turut berduka atas korban. Jangan sampai kita malah meledek atau menghina korban. Misalnya dengan meledek kematiannya. Atau mengatakan bahwa korban pantas mendapat hal tersebut karena ulahnya.
3. Menyalahkan
Saat ada masalah apapun, baik masalah kecil maupun besar seperti sebuah musibah, maka banyak netizen yang akan merasa paling benar. Dia akan menyalahkan banyak pihak. Bahkan dalam konteks musibah hingga terjadi korban, banyak orang yang justru menyalahkan korban dan mengatakan bahwa korban pantas mendapatkan hal tersebut. Namun dalam kondisi berduka, tahan dulu ego kita untuk menyalahkan orang lain. Hal ini sebagai bentuk empati dari kita.
4. Menjadikannya Sebagai Guyonan
Musibah tentu menjadi duka dan kesedihan banyak orang. Oleh sebab itu, kita harus turut berduka atas kejadian tersebut. Jangan sampai kita menjadikan musibah tersebut sebagai bahan guyonan. Hak tersebut sama sekali tidak lucu. Justru akan membuat banyak orang marah dan tersinggung.
Demikian 4 tindakan yang tidak boleh kita lakukan di media sosial saat ada musibah atau sedang berduka. Tidak hanya saat Tragedi Kanjuruhan saja, melainkan juga saat-saat duka lainnya.
Tag
Baca Juga
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Viral Isi Minyakita Hanya 750 ML, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
-
Mobil Terendam Banjir? Cegah Kerusakan dengan 5 Tips ini
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
Artikel Terkait
-
Bukan TikTok-Instagram! Ini Media Sosial Paling Disukai Orang Indonesia Tahun 2025
-
Kehidupan Anak yang 'Dijual' Online: Tren Parenting atau Eksploitasi Terselubung?
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Duka di Hari Fitri: Israel Gempur Gaza di Hari Pertama Lebaran
-
Hindari Makanan Ini Saat Lebaran Jika Punya Kolesterol Tinggi
Lifestyle
-
4 Ampoule Peptide Terbaik untuk Peremajaan Kulit, Bye-Bye Kerutan!
-
Modis saat City Trip dengan 4 Padu Padan OOTD Kekinian ala Soyeon (G)I-DLE
-
Chic hingga Sporty, Ini 4 Gaya OOTD Kasual ala Hyoyeon SNSD yang Super Trendy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit Harian ala Hueningkai TXT, Biar Makin Kece!
-
Cozy dan Kece, Intip 4 OOTD Hangout ala Lee Hyeri untuk Segala Suasana
Terkini
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Lagu FIFTY FIFTY 'Perfect Crime': Cinta Gelap yang Memikat
-
Media Asing Turut Soroti Rekor Jumbo Usai Raup 1 Juta Penonton di Bioskop
-
Ulasan Novel Like Mother, Like Daughter: Pencarian di Balik Hilangnya Ibu
-
Review Anime Sakamoto Days, Mantan Pembunuh Bayaran Jadi Bapak Rumah Tangga