Sebagai anak, berbakti kepada kedua orang tua adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dalam semua ajaran, baik agama maupun pemikiran modern, anak haruslah berbakti kepada orang tuanya. Tinggal bagaimana kadar berbakti yang biasanya berbeda-beda. Hal ini biasanya tergantung juga bagaimana orang tua memperlakukan anaknya.
Meski begitu, masih banyak orang yang merasa terbebani jika disuruh berbakti kepada orang tuanya. Hal ini karena menganggap bahwa berbakti kepada orang tua adalah hal yang berat. Misalnya harus menjadi orang yang sukses atau memberi uang sekian kepada orang tua setiap bulannya.
Padahal tidak demikian, kita bisa berbakti kepada orang tua mulai dari hal yang paling sederhana. Berikut ini adalah 5 contoh tindakan sederhana untuk berbakti kepada orang tua.
1. Menuruti Perintah Orang Tua
Sebagai anak yang berbakti, sudah sewajarnya kita menuruti perintah uang diberikan oleh orang tua kita selagi perintah tersebut adalah perintah yang baik. Karena hampir semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Oleh sebab itu, perintah yang diberikan oleh orang tua juga tidak lepas untuk kebaikan sang anak itu sendiri.
2. Berkata dengan Baik
Dalam berbicara dengan orang tua, anak juga harus bertutur kata dengan baik. Jangan samakan antara berbicara kepada orangtua dengan berbicara kepada teman. Kita harus menjaga adab. Selain itu, tidak baik juga bagi kita untuk melawan dan membantah orang tua.
3. Tidak Berbohong
Selain berbicara dengan baik, hendaknya kita juga selalu jujur ketika berbicara dengan orang tua kita. Jangan pernah membohongi orang tua kita. Karena bohong merupakan tindakan yang tidak baik yang bisa menimbulkan tindakan tidak baik yang lainnya.
4. Tidak Memaksakan Keinginan
Kita pasti memiliki keinginan tertentu, misalnya ingin membeli suatu barang. Namun belum tentu orang tua bisa memenuhi keinginan kita. Kita juga harus memperhatikan kemampuan dan kondisi orang tua kita. Kita tidak boleh memaksakan keinginan kita untuk selalu dipenuhi oleh orang tua kita.
5. Rutin Menghubungi atau Mengunjungi
Jika kita sudah berpisah atau tidak lagi tinggal bersama orang tua, misalnya ketika harus merantau ke luar kota untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan, maka hendaknya kita rutin meluangkan waktu untuk mengunjungi orang tua kita. Hal ini larena orang tua tentu sangat kangen dengan anaknya.
Jika tidak memungkinkan untuk berkunjung, maka kita bisa rutin menghubunginya. Terlebih saat ini komunikasi sudah sangat mudah menggunakan ponsel pintar.
Demikian 5 tindakan sederhana sebagai bentuk bakti kita terhadap orang tua. Sudah melakukannya?
Tag
Baca Juga
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
-
Cetak Sejarah, Indonesia Sukses Jadi Juara AFC eAsian Cup Qatar!
-
4 Tips Menghadapi Tahun Politik bagi Generasi Muda, Jangan Asal Ngikut!
-
Profil Evan Soumilena, Pemain Black Steel Papua yang Juga Seorang Polisi
Artikel Terkait
-
Operasi Kanker Rektum Bisa Sembuh Tanpa Kehilangan Fungsi Anus? Ini Faktanya
-
Soroti Kekerasan Terhadap Guru, Wapres Gibran: Jangan Ada Lagi Kriminalisasi!
-
Teks Doa Ziarah Kubur Orang Tua Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya
-
Ulasan Buku Seni Memahami Anak: Mendalami Perkembangan Emosional Anak
-
Public Speaking Verrell Bramasta di Rapat DPR Bikin Tercengang, Profil Mentereng Orang Tuanya Ikut Disorot
Lifestyle
-
3 Produk Wardah Crystal Secret Mengandung Arbutin Ampuh Samarkan Noda Hitam
-
Bikin Makeup Flawless dan Terlindungi! 3 Produk Primer yang Mengandung SPF
-
4 Gaya Feminin untuk Hangout ala Marsha Aruan dengan Padu Padan Rok
-
3 Konsep Unik Jepang yang Bisa Mengubah Hidupmu Jadi Lebih Positif
-
Fashionable Setiap Hari dengan 4 Padu Padan Daily OOTD ala Lee Yoo-mi
Terkini
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
3 Series Maxime Bouttier yang Tayang Tahun 2024, Temanya Dark!
-
Taron Egerton Dipastikan Jadi Bintang Film Apex Bersama Charlize Theron
-
Menggali Makna Mahasiswa 'Abadi': Antara Idealisme dan Keterlambatan Lulus
-
Keputusan Kontroversial Ubisoft terhadap Prince of Persia: The Lost Crown