Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sapta Stori
Ilustrasi seseorang di tepi danau (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Ungkapan yang berbunyi "Pengalaman adalah guru yang paling berharga" barangkali sudah tidak asing di telinga kita. Namun, pernahkah kita berpikir, apa sebenarnya makna ungkapan tersebut? Jika kita menelaahnya lebih jauh, kita bisa menemukan berbagai hal yang membuat pengalaman disebut sebagai guru paling berharga, beberapa di antaranya adalah:

1. Tidak semua orang mengalami hal yang sama

Pengalaman yang didapatkan oleh seseorang akan menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya. Terlebih, ada banyak pengalaman yang mungkin saja membekas dalam ingatan untuk jangka waktu yang lama, atau bahkan terkenang hingga akhir hayat.

Orang yang memperoleh suatu pengalaman akan tahu benar bagaimana rasanya mengalami hal tersebut. Pengalaman baik akan terasa manisnya, pengalaman buruk akan terasa pahitnya. Hal ini tentu akan membedakan dirinya dari orang-orang yang tidak menjalani hal yang sama seperti dirinya.

Ibarat makanan, orang yang mencicipinya akan benar-benar tahu bagaimana rasanya, sedangkan orang yang tidak mengecapnya hanya bisa sekadar mengira-ngira bagaimana sebenarnya rasa makanan tersebut.

Sekalipun kita mendengar cerita seseorang tentang pengalaman yang dimilikinya, lantas membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang tersebut, kita tidak akan pernah bisa benar-benar memahami perasaannya, karena kita tidak mengalaminya sendiri.

Pengalaman hidup yang diperoleh setiap orang pastilah unik dan berbeda-beda. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa pengalaman disebut sebagai guru paling berharga.

2. Pengalaman dapat menjadi sumber pembelajaran

Pengalaman yang kita dapatkan dapat menjadi modal kita untuk menghadapi apa yang akan datang di masa mendatang. Sebab, jika kita bisa melihatnya dengan jeli, setiap hal yang kita alami sejatinya dapat menjadi sumber pembelajaran. Pengalaman merupakan suatu hal yang amat berharga untuk kita bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Pengalaman saat kita melakukan kesalahan hendaknya membuat kita lebih berhati-hati agar kita tidak lagi terjatuh pada lubang yang sama. Pengalaman saat kita menghadapi kegagalan dapat menjadi pembelajaran untuk kita bisa memperbaiki kekurangan. Pengalaman menyenangkan saat kita mendapatkan perlakuan baik dari orang lain semestinya membuat kita memahami bahwa seperti itu pula seharusnya kita memperlakukan orang lain.

Demikian dua hal yang membuat pengalaman disebut sebagai guru paling berharga. Hendaknya setiap hal yang kita alami tidak berlalu begitu saja. Ambillah hikmah darinya agar pengalaman yang kita dapatkan dapat menjadi guru yang paling berharga untuk kita.

Sapta Stori