Setiap orang memang punya gaya hidup yang berbeda-beda. Ada orang yang lebih cenderung bekerja keras demi menjaga harga dirinya serta jujur bahwa apa yang dimiliki memang benar secukupnya. Tetapi ada juga orang yang hidup dengan mengharapkan pengakuan dari orang lain atas sesuatu yang dia miliki. Padahal, sebenarnya dia tidak butuh atau bahkan tidak menginginkan itu. Hanya saja, demi mendapat pengakuan, dia sampai rela mengorbankan apa pun meski sebenarnya hartanya tidak memadai.
Inilah yang disebut sebagai gengsi. Gengsi bisa disebut sebagai usaha menjaga harga diri, tetapi bermakna negatif dan bisa menjerumuskan seseorang ke arah yang buruk. Contohnya, orang yang bergengsi itu tidak akan pernah merasa cukup atas apa yang dia punya. Dengan kata lain, orang yang gengsi sulit untuk bersyukur.
Oleh karena itu, saya akan menjelaskan pada pembahasan kali ini tentang kenapa kita harus meninggalkan gengsi. Ada 3 alasan kita harus segera meninggalkan gengsi. Mari simak pembahasannya.
1. Haus akan validasi dari orang lain
Berbeda dengan orang yang memang jelas memiliki harga diri yang mencerminkan dirinya sendiri. Orang yang gengsi ingin berkorban mengeluarkan hartanya untuk mengejar privilege. Sedangkan orang yang berusaha keras dan terlihat harga dirinya, mereka tidak butuh pengakuan dari orang lain atas privilege mereka sendiri. Karena yang namanya dedikasi atas suatu karir akan mengundang tepuk tangan orang lain pada akhirnya. Jika dibandingkan dengan orang yang gengsi, mereka akan terus meminta dan mengharapkan tepuk tangan dari orang lain meski sebenarnya mereka tidak mampu mendapatkan privilege itu.
2. Berpotensi menutup jati diri yang sebenarnya
Jika kamu hidup penuh dengan gengsi, kamu sedang hidup dengan tidak menjadi diri sendiri. Karena kamu bukan berfokus mengembangkan karakter khas kamu yang menjadi identitas kamu. Tetapi, kamu hidup dengan mengejar bayangan orang lain. Padahal sebenarnya, kamu hanya cukup hidup apa adanya sesuai kemampuan diri dan tinggal jalani dengan tenang. Di dunia ini, pasti ada orang yang lebih baik dan lebih hebat daripada kamu. Jadi, jika memang kamu belum bisa mengejar mereka, tidak perlu dibawa pusing untuk meniru gaya hidup dan habits mereka. Cukup menjadi diri sendiri.
3. Merugikan diri sendiri
Gengsi juga bisa merugikan diri sendiri karena gengsi bisa membuat orang buta untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Gengsi bisa membuat kita menghabiskan hampir seluruh pendapatan kita untuk memenuhi gaya hidup yang tidak ada habisnya. Sedangkan kebutuhan adalah hal yang krusial untuk bertahan hidup. Orang yang punya gengsi tinggi rela diam-diam makan sedikit di rumahnya, tetapi bisa tampil memakai outfit dengan brand mahal ke kantor agar dilihat berkelas di mata teman-temannya. Akibat jangka panjangnya, orang itu bisa menderita karena sangat impulsif belanja barang keinginan yang tidak ada habisnya. Sementara kebutuhan hidupnya melarat dan tidak jelas.
Maka kesimpulannya adalah hidup dengan berfokus pada kebutuhan dan bukan karena keinginan. Hidup juga berfokus mengembangkan diri, bukan membanggakan diri di depan orang. Pahamilah 3 poin di atas dan kamu akan tahu esensi dari maknanya.
Baca Juga
-
Penggusuran Digital: Saat Kelompok Rentan Hilang dari Narasi Publik
-
Penjarahan yang Membunuh Pesan: Apa Kabar Demokrasi Jalanan?
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
-
FOMO Literasi: Ketika Membaca Berubah Jadi Ajang Pamer dan Tekanan Sosial
Artikel Terkait
-
3 Alasan Mengapa Kita Harus Mempunyai Gaya Hidup Sederhana
-
Hal Ini Bikin Hendra Kurniawan Terseret Kasus Ferdy Sambo, Di Sidang Doakan Brigadir J
-
Rajin Pakai Skincare tapi Wajah Tetap Bermasalah? Cek 5 Hal Ini
-
Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Dapat Hadiah? Begini Caranya
-
Lagi! Kapolri Ingatkan Bawahannya Tinggalkan Gaya Hidup Parlente
Lifestyle
-
Debat Panas di X Soal Personal Branding, Sebenarnya Kita Perlu Gak Sih?
-
Tren Konten Soal Matematika di Medsos, Gen Z Gagal Paham Operasi Hitung?
-
Duet Tissa Biani dan Dul Jaelani: Tak Lagi Ragu Jadi Romantisme Baru
-
Wangi Sultan Gak Pake Mahal: 4 Parfum Lokal yang Lagi Hype di FYP TikTok
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
Terkini
-
Rangkap Jabatan, Angga Raka Prabowo Dibela Akademisi
-
Rombak Anggaran ala Purbaya: Gebrakan atau Judi Ekonomi?
-
Djamari Chaniago Siap Beri Masukan Reformasi Polri Bersama Ahmad Dofiri
-
Sosok Yurike Sanger, Cinta Singkat Bung Karno yang Wafat di Usia 80 Tahun
-
Media Sosial dan Dunia Anak: Antara Manfaat dan Tantangan