Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rizka Utami Rahmi
Manasik haji anak RA Al-Hidayah Bona, Cikokol, Tangerang (Doc.Pribadi/Rizkautami)

Mengajarkan pendidikan agama pada anak-anak penting dilakukan sejak dini. Sebab, usia anak-anak adalah waktu emas di mana daya ingat anak dapat dengan mudah menyerap informasi dan pembelajaran baru akan suatu hal, contohnya pendidikan agama.

Salah satu pembelajaran agama mudah yang bisa diikuti anak-anak sejak usia TK yaitu manasik haji, di mana orangtua dan guru di sekolah mulai mengenalkan rukun Islam yang ke 5 itu. Melansir dari Wisata Sekolah, setidaknya ada beberapa manfaat mengikuti manasik haji seperti di bawah ini.

  • Membantu anak memahami ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan jika mampu.
  • Suatu upaya melakukan pembelajaran nilai-nilai agama sejak dini dengan metode simulasi yang mudah.
  • Melatih disiplin anak sejak dini dengan melakukan urutan-urutan rukun haji secara tepat.
  •  Mengikuti manasik haji akan mendatangkan kesan mendalam pada anak, sehingga dapat membentuk pribadi anak agar menjadi agamis sejak dini.
  • Aktivitas kognitif anak menjadi terangsang, karena dalam manasik haji anak akan banyak mendengar, menghapal, dan melantunkan doa-doa di tiap aktivitas yang berbeda, seperti saat sedang melempar jumrah, sa'i, atau thawaf.
  • Memberikan anak pengetahuan mengenai bentuk kabah sesungguhnya melalui replika yang sangat mirip dan memberitahukan apa fungsinya bagi umat Islam.
  • Menumbuhkan kecintaan anak terhadap agama Islam melalui ibadah haji dan memotivasi anak agar bisa melakukan ibadah haji nantinya ketika ia dewasa.

Melempar jumrah

Melempar jumrah dalam simulasi manasik haji anak (Doc.Pribadi/Rizkautami)

Dengan cara melihat, meniru setiap gerakan, melafalkan setiap doa, lambat laun akan membuat anak mengingat dan menghayati dengan kesungguhan dalam melakukan ibadah.

Karena sudah menjadi sifat alamiah anak yang gemar meniru apa saja yang baru dilihat dan dipraktikannya seperti melakukan simulasi manasik haji tersebut. 

Dengan begitu nilai ketakwaan dan pemahaman anak mengenai agama Islam menjadi lebih besar dan jika sudah besar tidak menutup kemungkinan sang anak mencoba untuk mewujudkan rukun Islam yang ke 5 tersebut dengan sempurna.

Semoga kita semua dapat menjadi orangtua yang bisa membimbing terus anak-anaknya agar bisa tetap menjalankan semua kewajiban sebagai seorang muslim.

Jangan ragu untuk mengikut sertakan anak dalam kegiatan ibadah agar ia semakin paham dan tertarik untuk mengikutinya. Semoga bermanfaat!

Video yang mungkin Anda suka:

Rizka Utami Rahmi