Sejak menjadi ibu, kita akan sering mendengar pernyataan "Jadi ibu nggak boleh sakit", "Jadi ibu harus bisa segala hal", "Kalau ibu sakit rumah jadi kacau". Begitulah stigma yang sering kita dengar sejak kecil dan sudah diturunkan berpuluh-puluh tahun lamanya. Sehingga dianggap wajar dan normal.
Sayangnya, bukan hanya dianggap normal oleh laki-laki, tapi juga oleh perempuannya sendiri. Menjadi seorang ibu harus memahami tentang 2 hal ini, demi kesehatan mental dan fisiknya.
1. Seorang ibu bukan superhero
Ibu, kamu tidak perlu menjadi wonder woman. Sadari, menjadi seorang ibu juga bisa lelah dengan rutinitas dan pekerjaan yang tidak ada habisnya di rumah. Ambil jeda, hentikan sejenak pekerjaan, kemudian nikmati waktumu sendiri. Jangan ragu untuk meminta suami agar bergantian menjaga anak. Jangan memaksakan untuk menjadi sempurna dalam menyelesaikan semua pekerjaan. Memiliki waktu untuk istirahat yang cukup akan mengembalikan energi yang kamu butuhkan untuk mengurus keluarga dan rumah tangga.
2. Seorang ibu juga manusia biasa
Ibu, kamu tak perlu berpura-pura kuat. Kamu hanya manusia, dengan segala kekurangan dan keterbatasannya. Akui saja perasaanmu, tunjukkan pada keluarga ketika kamu butuh asupan motivasi atau dukungan penuh dari mereka. Sebab seringkali kamu merasa rapuh atau sendiri karena orang lain atau pasanganmu tidak mengetahui perasaanmu yang sebenarnya. Kamu, tidak perlu melakukan segala hal yang memberatkamu dirimu, hingga mengesampingkan kebahagiaamu.
Coba dipikirkan lagi, jangan-jangan bukan karena kita tidak bisa tidak menjadi kuat, melainkan kita sendiri yang tidak mau merubah keadaan. Bisa jadi selama ini kitalah yang tidak memberi suami kita kesempatan. Atau karena mungkin kita belum tahu kalau kita boleh tidak menjadi kuat. Sudah waktunya persepsi bahwa seorang ibu seolah superhero mulai dihilangkan.
Perlu di ketahui, semboyan the power of emak-emak itu tidak akan tercipta dengan sendirinya jika tidak ada kondisi yang memicunya. Bangun komunikasi yang baik dengan suami, utarakan keluhan kita. Diskusikan kembali hal-hal yang membuat kita merasa berat karena anak dan rumah tangga bukan hanya milik kita seorang.
Video yang mungkin Anda sukai:
Baca Juga
-
4 Bank yang Menawarkan Keuntungan dengan Produk Paylater
-
7 Pelajaran Berharga untuk Hindari Jeratan Pinjol, Belajar dari Kasus Bedu
-
8 Cara Menghindari Penghapusan Akun Gmail oleh Google
-
Ulasan Buku Effortless, Karena Tak Semua Harus Sesulit Itu: Tetap Produktif Tanpa Stres
-
Trik Jitu Mahasiswa: Kuasai Statistik dengan 6 Metode Efektif!
Artikel Terkait
-
Anak Minta Rp16 Juta Sebulan Buat Uang Saku Kuliah, Andre Taulany Tegas: Rp6 Juta Atur Baik-Baik
-
Profil Ibu Natasha Wilona: Bertahun-tahun Jadi Single Parent, Kini Eks Suami Muncul
-
Perawatan Ratusan Juta Kris Dayanti: Bikin Awet Muda sampai Masih Dipanggil 'Kak' oleh Anak SD
-
Mulas Saat Hamil? Bisa Jadi Ini Beragam Penyebabnya
-
Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu, Kisah Asrul dan Zenna dalam Meraih Impian
Lifestyle
Terkini
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Ulasan Film The Lobster: Dunia Distopia yang Tak Ramah untuk Para Jomblo
-
Jelang Episode Akhir, Pemeran 'Family by Choice' Bagikan Adegan Favoritnya
-
I Possessed A Villainess, But I Wanna Raise Cats! Manhwa Suin Kucing Seru
-
Piala AFF 2024: Mayoritas Tim Gunakan Pelatih Asing, Korsel-Jepang Mendominasi