Istilah people pleaser ditujukan untuk orang-orang yang melakukan apapun untuk membuat orang lain bahagia. Para people pleaser biasanya sungkan atau tidak bisa menolak permintaan dari orang lain. Meskipun tampaknya bernilai positif, tetapi perilaku people pleaser yang berlebih dapat membuat seseorang jadi mudah stres.
Menjadi orang baik dan senang membantu memang perbuatan yang positif, tetapi kita juga harus tahu batas dan kapasitas diri kita sendiri. Kita tidak bisa membantu semua orang karena kita juga harus punya prioritas pribadi dalam hidup. Orang yang memiliki perilaku people pleaser sering tertekan secara emosional, serta sering merasa cemas berkepanjangan.
Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa kamu adalah seorang people pleaser.
1. Kesulitan menolak atau berkata tidak pada orang lain
Tanda pertama yang paling mencolok adalah ketika seseorang sulit mengatakan tidak atau menolak sesuatu dari orang lain. Karena ingin membuat orang lain bahagia, orang yang memiliki perilaku people pleaser biasanya khawatir jika ia menolak, maka ia akan mengecewakan orang tersebut. Ia juga khawatir bahwa ia akan dianggap tidak peduli.
2. Tidak memiliki rasa percaya diri terhadap orang lain
Tanda selanjutnya adalah seorang people pleaser akan merasa sungkan atau malu untuk mengemukakan alasannya menolak permintaan orang lain. Misalnya, ada teman yang mengajak untuk pergi bersama, padahal kamu sedang tidak bisa dan perlu istirahat. Kamu tidak bisa mengatakan bahwa kamu perlu istirahat dan tidak bisa pergi bersamanya. Kamu tidak memiliki rasa percaya diri untuk menyampaikan alasanmu.
3. Sering mengatakan maaf walaupun tidak bersalah
Tanda ketiga adalah seorang people pleaser sering meminta maaf walaupun ia tidak bersalah. Ia tidak ingin orang lain memiliki prasangka buruk terhadap dirinya. Para people pleaser biasanya juga sering merasa tidak enak hati, hingga sering bersikap overthinking dan memikirkan perasaan orang lain dengan terlalu berlebihan,
4. Memerlukan validasi untuk merasa bahagia
Seorang people pleaser biasanya membutuhkan orang lain untuk menyukai dirinya karena ia khawatir akan adanya penolakan dari orang lain. Ia perlu validasi dari orang-orang di sekitarnya. Kekhawatiran tidak disukai orang lain ini mendorongnya untuk terus menerima permintaan orang lain dan selalu berusaha untuk membuat orang lain senang.
Itulah empat tanda bahwa kamu adalah seorang people pleaser. Berbuat baik dan menyenangkan orang lain memang sesuatu yang positif, tetapi jangan sampai melewati batasan dan kapasitas diri kita sendiri.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Tag
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
4 Rekomendasi Buku untuk Si Paling Gak Enak Nolak, Cari Tahu Tipsnya Lewat Sini!
-
Ulasan Buku 'Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangkan Semua Orang', Berhenti Menjadi People Pleaser!
-
Bedah Lagu "Mirrorball" Taylor Swift yang Singgung soal People Pleaser
-
Belajar Self-Love dari Buku 'Hargai Diri Sendiri dan Berhentilah Tersakiti'
-
Menjadi Seorang People Pleaser, Baik atau Buruk, sih?
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
Dari Kafe hingga Mall! 4 Outfit Hangout ala Bua Nalinthip yang Mudah Ditiru
-
4 Tisu Penghapus Makeup yang Praktis dan Travel Friendly, Dijamin Bersih!
Terkini
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston