Bagi para copywriter, sebelum membuat iklan atau konten, sebaiknya kamu harus memahami jenis target market produkmu. Karena, bisa jadi selama ini kamu hanya asal posting dan belum tau tujuan kontenmu untuk apa. Hal ini bisa terjadi kalau kamu belum mengenal target marketmu.
Perbedaan temperatur target market ini akan berpengaruh pada bagaimana kita harus memperlakukan mereka. Ingat ya, jangan sampai salah perlakuan, bisa-bisa closing jadi gagal, lho! Karena calon pembeli bisa auto kabur kalau kamu menjual produk pada target market yang masih cold.
Bagaimana maksudnya? Simak dalam uraian berikut, ya. Terlihat sepele, tapi sebagai penjual, kita harus paham betul tentang perbedaan 3 kondisi ini, ya.
1. Cold Market
Cold market adalah kelompok orang di luar sana yang belum mengenalmu dan produkmu. Sehingga, sebagai penjual atau copywriter, tugas utama yang harus dilakukan adalah memperkenalkan produkmu. Setelah calon pembeli mengenalmu dan produkmu, cold market ini bisa berubah menjadi warm market.
Di tahap awal mungkin akan sedikit berat. Karena membangun personal branding memang membutuhkan waktu. Kamu bisa mencoba sampel gratis dalam jumlah tertentu agar calon pembeli mengenal brand dan produk yang kamu tawarkan.
Setelah mereka mencobanya, testimoni dari mulut ke mulut akan lebih memudahkanmu dalam memasarkan suatu barang atau jasa.
2. Warm Market
Selanjutnya adalah warm market. Ini adalah kondisi dimana orang sudah mengenalmu. Mereka juga sudah mengkonsumsi konten-kontenmu dan mulai tertarik dengan apa yang kamu tawarkan. Tetap kenalkan produkmu, dan buat mereka yakin bahwa produkmu adalah solusi dari masalah yang sedang mereka hadapi. Pendekatan yang terus-menerus akan membuatmu semakin mudah dikenali. Warn market akan lebih mudah untuk berubah menjadi hot market dengan strategi pemasaran yang tepat.
3. Hot Market
Terakhir adalah hot market. Ini adalah kondisi dimana orang sudah tahu produkmu, dan sudah siap membeli produkmu. Dalam tahap ini, kamu sudah bisa menawarkan produkmu. Calon pembelimu tidak mungkin menggunakan barang atau jasa yang belum mereka kenal, kan?
Demikian 3 jenis temperatur target market yang harus kamu ketahui. Setelah memahami hal ini, membuat copywriting dan konten akan lebih terarah. Sehingga, closingan sesuai harapan bisa terwujud.
Video yang mungkin Anda lewatkan.
Baca Juga
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Gebrak Fanmeeting Perdana: TWS Bikin Pangling saat Cover Lagu 'Bang!'
-
Bukan Sekadar Lagu Ulang Tahun, Ini Makna Lagu NCT U 'Make A Wish'
-
Lagu SEVENTEEN BSS CBZ (Prime Time): Anthem 2025 untuk Merayakan Masa Muda
-
Lagu Eunhyuk 'Up and Down': Hidup Santuy Nggak Usah Terlalu Overthinking
Artikel Terkait
-
International Capital Market Seminar Ke-24, Wadah Belajar Dunia Pasar Modal serta Menilik Gaya Investasi Old Money
-
International Capital Market Seminar ke-24: Sajikan Topik Menarik Dunia Pasar Modal sampai Investasi Para Old Money
-
Belajar Menghargai Apa yang Kita Miliki Melalui Novel The Rainfall Market
-
Bukan Sekedar Pasar, Jelajahi Aneka Spot Hiburan Floating Market Lembang
-
3 Pemain Timnas Indonesia dengan Market Value Tertinggi, Ada Kevin Diks!
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?