Pernahkah kalian mendengar istilah Diderot Effect? Singkatnya bisa diartikan sebagai kecenderungan terus membeli barang baru untuk menyempurnakan yang sudah ada.
Sebagai contoh membeli baju baru lalu dirasa penampilan kurang maksimal jika memakai alas kaki lama, akhirnya membeli sepatu baru. Sudah punya sepatu dan baju baru, warna tas kurang matching, cari dan beli kembali tas baru begitu seterusnya tidak pernah puas.
Bahaya tidak sih perilaku konsumtif tersebut? Jelas sekali tidak ada keuntungan yang didapat jika terus-menerus terjebak Diderot Effect ini.
Melansir dari akseleran.co.id asal muasal istilah Diderot Effect sendiri karena pengalaman pribadi seorang filsuf sekaligus bapak ensiklopedi terkenal bernama Denis Diderot berkebangsaan Prancis. Kesulitan finansial yang ia alami membuatnya kesusahan untuk menikahkan sang anak.
Baca Juga: 4 Sikap yang Bisa Bikin Pasangan Selalu Setia, Anti Selingkuh!
Suatu ketika kabar tersebut sampai ke telinga Ratu Rusia kala itu, Katharina Agung yang sangat ngefans berat pada Denis Diderot serta perpustakaan yang Diderot bangun. Karena kasihan ia menawarkan diri membeli Encyclopedie dengan harga cukup mahal yang menjadikan Diderot memiliki uang berlimpah hingga tak hanya sanggup menikahkan sang anak tapi juga membeli barang yang dia inginkan.
Berawal dari jubah mewah dan berkelas yang Diderot beli merembet pada baju, celana, sepatu yang dirasa kurang cocok bila bersanding dengan jubahnya maka belilah ia semua serba baru. Sesampainya di rumah berpikir tampilan sudah oke tapi perabotan rumah terlihat jelek lalu berpikir membeli perabotan baru yang lebih bagus sampai akhirnya baru menyadari jika uang yang dimiliki kian menipis.
Penyesalan Denis Diderot ini dituangkan dalam bukunya "Regrets for My Old Dressing Grown" (1875) ia berkata, aku pemilik mantel tua yang kini menjadi budak dari mantel yang baru. Dari situlah muncul istilah Diderot Effect.
Nah, berkaca dari pelajaran hidup yang dialami Denis Diderot sampai di abad sekarang pun masih ada orang yang menghambur-hamburkan uang tanpa sadar.
Baca Juga: Dear Parents, Ini 6 Alasan Orang Tua Lebih Pilih Sekolah Swasta
Ikuti cara berikut ini agar terbebas dari bahaya Diderot Effect.
1. Buat Daftar dan Belilah Barang Sesuai Kebutuhan
Takut kalap melihat barang-barang yang sebenarnya kita beli bukan karena butuh namun hanya menuruti keinginan belaka, cobalah sebelum berangkat ke pusat perbelanjaan biasakan membuat daftar barang-barang yang hendak dibeli.
Pisahkan kebutuhan bulanan dan harian pada masing-masing catatan. Tunda untuk membeli barang yang sekiranya tidak kita butuhkan dalam jangka pendek. Tetapkan berapa nominal uang yang anda harus keluarkan untuk kebutuhan perbulan.
Lakukan terus-menerus sambil mengevaluasi keuangan untuk mengetahui apakah ada kecenderungan kita boros dalam membelanjakan uang.
2. Trik Tujuh Hari
Menginginkan barang bagus yang menggoda mata gunakan trik tujuh hari untuk menahan hasrat. Jika dalam waktu tujuh hari setelah melihat barang tersebut masih saja kepikiran silahkan masukkan keranjang dengan mempertimbangkan fungsi pakai yang menguntungkan.
Jika sebaliknya setelah tujuh hari tidak lagi kepikiran maka kita akan terselamatkan dari perilaku menumpuk barang baru secara percuma.
Baca Juga: Sering Kecolongan? Ini 4 Tempat Aman untuk Menyimpan Dompet di Dalam Rumah
3. Menyederhanakan Gaya Hidup
Menabung demi masa depan perlu dilakukan. Jangan menuruti gengsi agar bisa bergaul dengan mereka yang bergaya hedon. Sekelas Mark Zuckerberg saja kita lihat tidak malu berpenampilan sederhana. Ada jenis orang yang semakin kaya semakin sederhana pula kehidupannya.
Sebab mereka menyadari betapa tidak mudah dalam mengumpulkan kekayaan. Jadi, bermegah-megahan hanya demi dianggap wah adalah hal yang tidak ada gunanya. Lebih baik mana dianggap keren hari ini tapi menangis ketika tua atau menahan diri terlalu konsumtif hari ini tapi berjaya di masa tua.
Hidup adalah pilihan. Berusaha adalah keharusan. Meski tidak tahu bagaimana kita di masa depan setidaknya kita sudah semaksimal mungkin mempersiapkannya dimulai dari sekarang.
Itulah cara yang bisa kita tempuh agar tidak mengalami Diderot Effect. Selalu berpikir sebelum membeli. Apakah barang tersebut memang mendesak kita perlukan atau sekedar ingin saja.
Baca Juga
-
Sering Diabaikan! Pentingnya 4 Etika Bertemu Bayi saat Lebaran, Sudah Tahu?
-
Kelewat Baper? Awas 5 Bahaya Mencintai Tokoh Fiksi secara Berlebihan!
-
5 Cara Menyimpan Sayur dan Buah Supaya Tahan Lama, Tertarik Mencoba?
-
Rencana Bertandang ke Ngawi? Wajib Lakukan 4 Hal Ini agar Tidak Menyesal!
-
Terlanjur Terjangkit Crab Mentality, Simak 4 Langkah Tepat Mengatasinya
Artikel Terkait
-
Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan: Hukum, Niat, dan Tata Cara Sesuai Syariat
-
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Tarawih dan Witir 11 Rakaat Beserta Doa
-
3 Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows
-
5 Aplikasi Bobol Wifi 100% Berhasil, Bisa Intip Password Semua Jaringan Lewat Ponsel
-
Epilepsi Katamenial Ancam Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?