Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Zakiy Marenda
Ilustrasi cabai (Pexels/enginAkyurt)

Cabai merupakan salah satu bumbu dapur yang cukup sering digunakan untuk menguatkan rasa dalam memasak hidangan khas Indonesia. Masakan Manado, Padang, dan juga daerah lainnya tidak hanya menjadikan bumbu yang ini sebagai pendamping saja, namun dapat dikatakan sebagai bahan makanan pokok. Berbagai macam cabai pun banyak dijual di pasaran dan juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Yuk, kenalan dengan beberapa jenis cabai yang paling sering dipakai saat memasak yang bisa menjadi pilihan tepat juga untuk bahan dapurmu.

BACA JUGA: Ini 4 Daftar Cabai Terpedas di Dunia, Berani Coba?

Berikut ini ada beberapa jenis cabai yang ada di pasaran:

1. Cabai Rawit

Cabai rawit adalah cabai khas dari Indonesia. Sedangkan ciri-cirinya seperti memiliki bentuk yang kecil, namun rasa pedasnya sangat luar biasa.

Jangankan yang telah matang, yang masih berwarna hijau saja rasa pedasnya sudah amat sangat menggigit. Makanya sampai ada istilah seperti kecil-kecil cabai rawit yang diibaratkan pada orang bertubuh kecil namun memiliki pengaruh yang besar.

Di Indonesia sendiri, cabai rawit terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama yaitu cabai rawit hijau dan yang kedua ialah cabai rawit merah.

Cabai rawit merah merupakan salah satu jenis yang paling populer dengan spesifikasi yang telah dijelaskan di atas. Sedangkan cabai rawit hijau mempunyai ukuran lebih panjang dan rasa pedasnya juga tidak terlalu terasa.

2. Cabai Merah Besar

Cabai besar juga termasuk kedalam jenis-jenis cabai yang paling sering dipakai pada masakan nusantara. Jenis cabai besar juga ada dua macam yaitu cabai merah dan cabai hijau.

Cabai merah besar memiliki ciri warna merah menyala dengan bentuk yang cukup gemuk, panjang serta dengan ujung yang sedikit lancip.

Selain itu, cabai merah besar biasanya diolah dengan cara diulek atau diblender dan dijadikan sebagai campuran bumbu sambal goreng, sambal mentah, sambal balado, dan juga bahan masakan berbumbu pedas yang lainnya.

Cabai merah besar memiliki rasa yang tidak terlalu pedas, sehingga sangat cocok untuk bahan tumisan. Namun walaupun tidak terlalu pedas, cabai ini seringkali digunakan sebagai pelengkap sambal guna menghasilkan warna merah yang menyala sehingga meninggalkan kesan pedas pada sambal tersebut.

Cabai merah besar sendiri memiliki kandungan air banyak, sehingga mudah sekali menjadi busuk. Jadi, ada baiknya jika kamu segera menggunakan cabai merah besar dan tidak menyimpannya terlalu lama, ya.

3. Cabai merah keriting

Cabai merah keriting memiliki level pedas yang lebih tinggi dibandingkan cabai merah besar. Bentuknya yang lebih ramping serta bentuknya melengkung sehingga mendapatkan julukan keriting.

Meskipun ramping, bagian dalam dagingnya lebih berisi dengan biji yang begitu menempel pada daging. Alih-alih sebagai hiasan saja, cabai merah keriting lebih sering dijadikan sebagai penguat rasa.

BACA JUGA: 5 Manfaat Cabai untuk Kesehatan Tubuh, Lawan Radikal Bebas

4. Cabai gendot

Cabai gendot atau habanero bisa dikatakan sebagai cabai yang paling pedas dibandingkan jenis cabai lainnya. Warnanya hijau hampir mendekati jingga, ukurannya kecil dengan bentuk yang agak bengkak dan juga sedikit mengembung.

Cabai gendot paling pas dimasak dalam keadaan utuh bersama dengan sayur tahu. Diiris tipis-tipis lalu dicampur ke dalam tumis bihun pun sangat lezat nikmat. 

5. Cabai Katokkon

Cabai katokkon sangat terkenal di Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang mempunyai bentuk bulat seperti sayur tomat dengan diameter sekitar 2 hingga 3cm per-buahnya.

Cabai Katokkon mempunyai rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan cabai rawit. Cabai ini biasanya seringkali digunakan untuk menambah rasa pada aneka hidangan khas Tana Toraja. Selain itu, aroma khas yang dihasilkan oleh cabai katokkon ini diyakini bisa menambah kelezatan suatu sajian.

Nah, itulah tadi beberapa jenis cabai yang ada di pasaran, semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasanmu ya.

Zakiy Marenda