
Belajar bahasa baru adalah kegiatan yang dianggap menyenangkan bagi sebagian orang. Mereka yang mempelajari sesuatu secara mandiri sering disebut sebagai otodidak. Ada banyak orang yang berhasil menguasai suatu bahasa tanpa harus les atau kursus bahasa.
Salah satu bahasa yang menarik minat K-Popers tentu saja bahasa Korea. Banyak para K-Popers yang belajar bahasa Korea secara otodidak, mulai dari drama, acara TV, hingga melalui konten-konten idola mereka.
Baca Juga: Lakukan 4 Cara Ini agar Menjadi Mentor yang Baik dan Bisa Diandalkan
Tanpa disengaja, para K-Popers jadi terbiasa dan cukup mengerti dasar-dasar bahasa Korea.
Kamu termasuk salah satunya? Berikut ini adalah beberapa hal yang sering dialami oleh para K-Popers yang mengerti bahasa Korea.
1. Disuruh berbicara menggunakan bahasa Korea
Kamu pasti pernah disuruh untuk berbicara bahasa Korea, padahal kamu hanya bisa membaca hurufnya dan hanya tahu kalimat sapaan secara dasar saja.
Hal ini bisa disebabkan karena orang lain menganggap bahwa kamu memang sudah jago bahasa Korea.
2. Sering ditanya tentang cara belajar
Orang yang tahu kamu bisa membaca huruf Korea dan mengerti sedikit kosa kata bahasa Korea pasti sering ditanya bagaimana cara belajarnya.
Kamu bisa menjawab jujur bahwa kamu memang belajar dari hal-hal kecil seperti drama, reality show, atau konten-konten idolamu.
Baca Juga: 5 Keistimewaan Seorang Introvert di Tempat Kerja, Salah Satunya Pembicara yang Andal
3. Dianggap tidak perlu menonton dengan subtitle
Orang lain juga sering menganggap bahwa kamu tidak perlu lagi memakai subtitle untuk menonton drama Korea.
Padahal, kamu tetap perlu juga karena tidak semua kosa kata atau kalimat bisa kamu pahami. Belajar bahasa baru memang mudah, tetapi untuk menguasai keseluruhannya, tentu tidak mudah.
4. Sering keceplosan menggunakan bahasa Korea
Karena sudah terlalu terbiasa dengan bahasa Korea, kamu tanpa sadar pasti pernah berbicara secara tidak sadar menggunakan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari.
Kata-kata seperti 'molla', 'arasso', 'ne', 'mianhae', dan lain sebagainya pasti pernah terucap tanpa sadar.
Baca Juga: Konon 4 Zodiak Ini Punya Popularitas Tinggi, Selalu Jadi Sorotan!
5. Drama Korea selalu jadi pelarian
Ketika sedang suntuk dan bosan, kamu pasti lari ke drama Korea. Selain menghibur, drama Korea memang merupakan sarana healing yang tepat.
Dengan berbagai genre, kamubisa bebas memilih tontonan yang menghibur. Kamu juga bisa sekalian meningkatkan skills bahasa Koreamu.
Itulah lima hal yang sering dialami oleh para K-Popers yang mengerti bahasa Korea. Kamu relate?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Kkuljaem Edu, Gerbang Menuju Impian Kuliah di Korea Selatan
-
Belajar Hangeul Saja Tak Cukup! Kenali Pola Rangkaian Bahasa Korea
-
Tertarik Belajar Bahasa Korea? Cek Dulu Langkah Awal Ini
-
Balik Kerja Setelah Libur Lebaran? Begini Cara Menyapa Rekan Kerja Biar Nggak Canggung
-
Batal atau Tidak? Ini Hal-hal yang Menyebabkan Batalnya Wudhu
Lifestyle
-
Anti Boring! Intip 4 Padu Padan Gaya Kasual ala Mingi ATEEZ yang Effortless
-
4 Gaya OOTD Anti Ribet ala Choi Min Young, Tetap Keren di Setiap Momen!
-
4 Daily OOTD ala Jin BTS yang Bisa Kamu Tiru untuk Tampil Chic Tanpa Ribet!
-
4 Padu Padan OOTD Feminine ala Chuu yang Bikin Penampilanmu Makin Manis!
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
Terkini
-
Tampil Buruk, Posisi Ernando Ari di Timnas Indonesia Rawan Digeser oleh 2 Nama Ini
-
Ulasan Novel Highly Unlikely: Ketika Cinta Tumbuh di Tengah Pandemi
-
Gabung dengan Blitzway Entertainment, Yeri Red Velvet Gunakan Nama Asli
-
Desa Wisata Cibuk Kidul, Belajar tentang Sistem Pertanian Mina Padi
-
Potret Buruh di Indonesia, Antara Kesejahteraan dan Eksploitasi