Makassar bukan cuma soal kuliner yang menggoda atau pesona budaya yang kental lho. Dalam film Karunrung 1995, kota ini berubah menjadi panggung kekerasan dan konflik berdarah yang dibalut dengan aroma pasar tradisional, tempat teriakan pedagang bercampur dengan dentuman langkah kaki preman.
Disutradarai Sony F. Rimba, film adaptasi kisah nyata ini akan membawa Sobat Yoursay ke dalam labirin kelam dunia bawah Kota Daeng di pertengahan tahun 90-an.
Diproduksi Binasol Pictures bekerja sama dengan Cucu Dalang, film ini siap mengguncang bioskop tanah air. Dan sepertinya, ini bukan sekadar tontonan, tapi pengalaman emosional yang akan menyesakkan dada.
Sekilas tentang Film Karunrung 1995
Film Karunrung 1995 mengisahkan sosok Uli, pemimpin geng preman yang menguasai pasar tradisional di Makassar.
Mereka (para preman) nggak cuma mengatur retribusi ilegal, tapi juga menebar rasa takut sebagai cara mempertahankan dominasi. Namun hidup Uli dan para pengikutnya berubah drastis saat muncul sosok Hendra, pengusaha kaya yang menawari pekerjaan kotor dengan imbalan menggiurkan.
Tawaran ini mengubah jalan cerita menjadi jauh lebih kelam. Kekerasan yang semula terkendali dalam dunia preman pasar mendadak bereskalasi menjadi pembantaian brutal, nyawa nggak lagi berharga, dan loyalitas menjadi barang langka.
Konflik internal, pengkhianatan, serta moralitas yang tergerus uang pun jadi sajian utama dari film ini.
Mantap ya? Dari kisah yang ditawarkan dan berdasarkan kisah nyata, film ini jelas punya daya tarik tersendiri.
Apa yang Membuat Film Karunrung 1995 Menarik?
Deretan pemain dalam Karunrung 1995 cukup menarik perhatian lho, karena sebagian besar merupakan wajah-wajah baru yang jarang tampil di layar lebar nasional. Di antaranya:
- Cahya Ary Nagara
- Mahesa Dinsi
- Riska Aulia Putri
- Agogo Violin
- Ahra Fatima Azzahra
- Elyz Adezta
- M. Isnan Dahir
- Dan masih banyak peran pendukung lainnya
Keputusan untuk nggak menggandeng aktor mainstream mungkin jadi langkah berani, tapi justru membuka detail-detail kejutan.
Sony F. Rimba tampaknya ingin menghadirkan rasa ‘mentah’ yang lebih khas lewat para pemeran ini, yang mana pastinya cocok dengan atmosfer pasar tradisional.
Jika akting mereka berhasil menghidupkan suasana, maka ini bisa jadi batu loncatan besar dalam karier mereka (para bintangnya) sekaligus membuat film ini jadi bahan pembicaraan lama setelah tayang.
Selain itu, Karunrung 1995 berpotensi jadi satu dari sedikit film Indonesia yang secara lugas mengangkat kisah premanisme dengan latar lokal yang kuat. Dan seharusnya, Makassar bukan sekadar latar tempel, tapi jadi roh dari seluruh cerita, yang mana seharusnya pun terasa dari suasana, bahasa, hingga gestur kesehariannya.
Dengan visual yang (mungkin saja) akan terlihat kasar dan atmosfer yang penuh tekanan, film ini bisa jadi tontonan yang menguji batas kenyamanan Sobat Yoursay. Maka bila benar, tentunya film ini menawarkan sesuatu yang jujur, keras, dan penuh bara sosial.
Lebih-lebih film ini nggak cuma menyuguhkan ketegangan dan aksi, Karunrung 1995 juga menyisipkan komentar sosial tentang bagaimana sistem ekonomi bawah; dari pasar, premanisme, sampai pengusaha licik, yang berinteraksi dan membentuk siklus kekerasan yang sulit diputus.
Jadi, siapkah Sobat Yoursay menelusuri kehidupan pasar dan menghadapi kengerian dari dalam sistem yang kelam? Film Karunrung 1995 segera tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025, dan bisa jadi salah satu kejutan besar dari film lokal tahun ini.
Sementara itu, yuk kita tunggu kabar selanjutnya dan mulai nabung buat nobar bareng teman-teman pas filmnya nanti tayang!
Baca Juga
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Gak Nyangka
-
Review Jujur Film Omniscient Reader: The Prophecy, Lagi Tayang di Bioskop
-
Review Jujur Film The Bad Guys 2, Sedang Tayang di Bioskop
-
Review Film Together: Ngerinya Body Horror yang Melekat hingga ke Tulang
-
Review Film Bertaut Rindu: Terlalu Dangkal dan Nggak Setulus Niatnya
Artikel Terkait
-
Senasib Gibran Marten, Nadhira Hill Alami Kejadian Horor di Lokasi Syuting Film Lorong Kost
-
Ulasan Novel Saha: Perjuangan Identitas di Tengah Penindasan Sosial
-
Kata Menyentuh Kiper Cadangan Maarten Paes dan Emil Audero: Saya Banyak Belajar
-
Debut Film, Yeri Bintangi The Ghost Game yang Tayang Perdana di BIFAN 2025
-
Dihantui Penampakan di Film Lorong Kost, Gibran Marten Kabur dari Tempat Penginapan
Entertainment
-
WayV Sukses Buka Tur Konser No Way Out di Seoul: Kami Akan Terus Berkembang
-
Bubar! Purple Kiss Akhiri Aktivitas Grup di Bulan November
-
Bocor! Intip Foto dari Lokasi Syuting Film The Adventures of Cliff Booth
-
Sinopsis Shadow Love, Drama Wuxia Romantis yang Satukan Cheng Lei dan Song Yi
-
Bertajuk Rich Man, aespa Siap Comeback dengan Album Baru di Bulan September
Terkini
-
Fenomena Bendera One Piece: Antara Kreativitas, Hukum, dan Simbol Negara
-
One Piece, Simbol Kecewa, dan Negara yang Tak Lagi Mendengar
-
Sulthan Zaky Merapat ke Klub Kamboja, Siap Tambah Pengalaman Internasional
-
Peringati HUT ke-22, PPAD Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Seluruh Nusantara
-
Ngopi Asyik di Madilog JBC, Tempat Hits Baru Favorit Warga Jambi