Venna Melinda, aktris yang pernah menyabet gelar pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia di tahun 1994 itu baru-baru ini santer diberitakan. Venna diduga alami KDRT dari sang suami, Ferry Irawan pada Minggu (8/1) di hotel Jalan Dhoho, Kediri, Jawa Timur.
Kasus KDRT yang diduga menimpa Venna Melinda ini tentunya menambah daftar panjang kasus KDRT di tanah air. Ironis memang mendapati kenyataan tersebut! Pun sangat disayangkan hal yang demikian sampai harus terjadi, terlebih dampak negatif yang ditimbulkan KDRT tidaklah main-main bagi korban!
Malansir dari laman halodoc (27/10/2022), korban berisiko mengalami berbagai macam efek negatif dari KDRT baik secara fisik maupun psikologis. Dan efek yang ditimbulkan tersebut mampu membuat para korban sulit untuk pulih dari trauma dan merasa hidup tidak seaman seperti sebelumnya.
Meski efek yang ditimbulkan akan tergantung pada respon, usia, dan intensitas kekerasan yang dialami korban. Dampak KDRT pada setiap orang secara umum tidak jauh berbeda. Setidaknya ada dua jenis dampak yang dialami korban, sebagaimana yang terangkum dalam uraian berikut ini!
1. Dampak Fisik
Sebagaimana yang kita ketahui, kekerasan dalam rumah tangga tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya! Sebab dampaknya bisa saja memicu serangkaian masalah serius. Salah satu dampak fisik berbahaya adalah cedera otak traumatis.
BACA JUGA: Bikin Publik Was-was, Cara Rizky Billar Gendong Baby Leslar Jadi Sorotan
Risiko kekerasan fisik tersebut bisa muncul apabila korban mendapat pukulan atau luka di bagian kepala. Selain itu, ada beberapa dampak fisik lain yang mungkin dialami oleh korban KDRT, antara lain seperti memar, luka, patah tulang, cedera pada organ, pendarahan internal, masalah pencernaan, gangguan makan, masalah seksual, bahkan kematian.
2. Dampak Psikologis
Selain alami dampak secara fisik, korban KDRT pun berisiko alami dampak psikologis. Gangguan psikologis yang berisiko muncul akibat KDRT antara lain seperti depresi, kecemasan, dan rusaknya pemikiran kognitif, malu, tidak berdaya dan bingung, penurunan rasa percaya diri dan harga diri, ada kencenderungan untuk bunuh diri, stres, post traumatic stress disorder (PTSD), penyalahgunaan obat terlarang, kecanduan alkohol, mengisolasi diri dari kehidupan sosial, krisis kepercayaan pada orang lain, dan muncul kecenderungan untuk menghindar dari aktivitas yang sebelumnya pun korban sukai.
Itulah tadi pembahasan seputar dampak fisik dan psikologis yang dapat dialami korban KDRT. Dan jika kamu salah satu korban KDRT jangan ragu untuk minta pertolongan sekitar ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Film 404 Run Run, Atmosfer Horornya Nusuk, Komedinya Pecah
-
5 Rekomendasi Film Korea Bertema Survival, Wajib Tonton!
-
Ulasan Film 4PM, Ketika Premis Sederhana Dieksekusi dengan Membahana
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
4 Drama Korea Bergenre Romansa, Tayang Mendatang yang Pantang Dilewatkan!
Artikel Terkait
-
Beri Lampu Hijau, Venna Melinda Blak-blakan Akui Kangen dengan Fuji
-
Fuji Tak Lebaran Bareng, Jawaban Verrell Bramasta dan Venna Melinda Bikin Warganet Kecewa
-
Beda Fuji dan Verrell Bramasta Saat Ditanya Kejelasan Hubungan, Ada yang Menghindar
-
Cemburu Buta! Pria di Blitar Bacok Mantan Istri dan Ibu Mertua!
-
Fuji Minta Sayang Harus Diungkapkan, Kode Keras Untuk Verrel Bramasta?
Lifestyle
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
4 Moisturizer dengan Cooling Effect, Segarkan Wajah di Cuaca Panas!
Terkini
-
Ulasan Film 404 Run Run, Atmosfer Horornya Nusuk, Komedinya Pecah
-
Resensi Novel Pacar Halal: Ketika Cinta Dipendam Demi Halal yang Dinanti
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
-
Viral Beli Emas usai Lebaran: Kecemasan Kolektif Tanpa Solusi?
-
Review Film Setetes Embun Cinta Niyala: Perjalanan Cinta yang Menyentuh Hati